Dalam pengertian umum, teori kepuasan kerja berarti ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dari manusia dimana oleh orang awam sering disebut dengan ilmu jiwa sebab berkaitan dengan hal hal psikologis atau kejiwaan.
Seperti ilmu lain, teori kepuasan kerja juga mempunyai beberapa sub bidang seperti teori kepuasan kerja klinis, teori kepuasan kerja pendidikan, teori kepuasan kerja perkembangan, teori kepuasan kerja sosial, teori kepuasan kerja lintas budaya, teori kepuasan kerja lingkungan, teori kepuasan kerja industri dan organisasi, teori kepuasan kerja olahraga serta teori kepuasan kerja anak dan remaja.
Dari beberapa sub bidang tersebut, teori kepuasan kerja industri dan organisasi menjadi bidang khusus yang fokus dalam penerapan ilmu teori kepuasan kerja untuk masalah individu dalam perusahaan berhubungan dengan penggunaan sdm dan perilaku organisasi.
Teori kepuasan kerja industri dan organisasi merupakan studi tentang tingkah laku manusia yang berkaitan dengan pekerjaan dan aplikasi pengetahuan untuk meminimalisir masalah manusia dalam bekerja. Sedangkan untuk teori kepuasan kerja dalam teori kepuasan kerja selengkapnya akan kami ulas dalam artikel berikut ini.
Pengertian
Jika membahas peran kepuasan kerja dalam perusahaan atau dunia kerja, maka menurut john miner dalam bukunya yang berjudul “industrial organizational psychology tahun 1992 dirumuskan menjadi empat bagian, yakni:
- Terlibat dalam proses input: teori kepuasan kerja berguna untuk rekrutmen, seleksi dan juga penempatan para staff.
- Sebagai mediator dalam hal produktivitas: seperti melakukan pelatihan dan juga pengembangan, menghasilkan manajemen keamanan kerja serta teknik pengawasan kerja, meningkatkan motivasi sekaligus moral kerja para staff, menentukan sikap kerja yang baik serta meningkatkan terciptanya kreativitas para staff dan menjadi salah satu cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
- Mediator dalam hal pemeliharaan: teori kepuasan kerja juga berfungsi sebagai mediator pada beberapa hal yang berhubungan dengan pemeliharaan seperti melakukan hubungan industrial antara pengusaha, buruh dan pemerintah, memastikan jika komunikasi internal perusahaan berjalan dengan baik,
Terlibat langsung secara aktif dalam proses menentukan gaji pegawai sekaligus bertanggung jawab terhadap dampak yang bisa ditimbulkan, memberi pelayanan berupa bimbingan, terapi dan konseling untuk staff dengan masalah psikologis.
- Terlibat dalam proses output: melakukan penilaian kinerja staff, mengukur produktivitas dari perusahaan, mengevaluasi jabatan dan juga kinerja dari para staff.
Dengan melihat berbagai peran kepuasan kerja dalam dunia kerja diatas, maka bisa dikatakan jika teori kepuasan kerja memang memiliki peran dalam semua ruang lingkup individual yang berkaitan dengan pekerjaan serta organisasi. Peran peran tersebut juga sekaligus menyingkirkan anggapan jika para psikolog yang direkrut oleh perusahaan hanyalah sebagai teori kepuasan kerja dalam hal dan interviewer meski pada kenyataannya,
Masih banyak psikolog yang memang ditempatkan dalam posisi hrd atau personalia agar bisa menjalani tugasnya sebagai recruiter atau yang membayar para gaji pegawai. Teori kepuasan kerja memiliki peran yang amat penting dalam sebuah perusahaan dan menjadi tantangan untuk para profesional bidang teori kepuasan kerja agar bisa bersaing dengan bidang ilmu lain seperti hukum, ekonomi dan sebagainya.
Perkembangan
Di awal abad ke-20, alfred binet memberi cara praktis pertama dalam mengukur intelligensi yakni memakai banyak manfaat dari atribut teori kepuasan kerja yang sudah digunakan dalam klinis, pendidikan dan juga penempatan dalam perusahaan. Dalam dunia kerja seperti perusahaan,
Manfaat pengukuran jiwa yang paling utama adalah untuk memilih dan mengontrak staff baru sekaligus mengevaluasi hasil staff sekarang ini. Untuk pengukuran paling sederhana adalah sesi wawancara, paper and pencil tests, penilaian hasil kerja, tesperformansi dan juga evaluasi dari stimulasi hasil kerja.
Seleksi pekerja dan juga penilaian adalah bagian penting dalam sebuah dunia kerja sebab menemukan individu terbaik untuk pekerjaan yang tepat tidak hanya bisa meningkatlan moral dan produktivitas namun juga mengurangi pergantian serta angka ketidakhadiran.
- Wawancara
Wawancara merupakan proses penting dalam evaluasi aplikasi pekerjaan dan menjalankan aturan yang signifikan pada pengingat pekerja untuk promosi. Wawancara merupakan percakapan pekerja atau aplikasi pekerjaan tentang latihan, pengalaman dan tujuan masa depan dari calon staff mengingat pentingnya kesehatan mental dalam dunia kerja. Kecocokkan individu dengan pekerjaan merupakan evaluasi atau dalam istilah sebenarnya disebut dengan menjawab pertanyaan namun juga dari kepribadian calon staff, bahasa, potensial untuk memimpin dan beberapa hal personal lain.
- Teori kepuasan kerja dalam hal intelligensi
Teori kepuasan kerja dalam hal umum dalam intelligensi lebih sering digunakan sebagai seleksi staff terutama dalam pekerjaan yang rumit dimana teori kepuasan kerja dalam hal ini dipakai untuk tujuan pemerintah, industri pribadi dan juga militer sekaligus untuk melihat kecerdasan linguistik yang dimiliki calon staff. Teori kepuasan kerja dalam hal kemampuan intelektual ini nantinya akan digunakan untuk seleksi pelamar sekolah kesehatan, sekolah hukum dan juga lulusan seoklah serta memegang peran kunci dalam menentukan siapa saja yang akan masuk dalam masing masing profesi.
Hasilnya, individu yang mendirikan jenis pekerjaan berbeda akan cenderung terpisah dan lembaga pengindustrialisasi lainnya akan memperlihatkan perubahan skor inteligensi dari sebanyak setengah pelamar untuk kesempat luas dalam pekerjaan dengan catatan individu memiliki skor intelligensi 115 yang akan mempunyai lebih banyak pilihan. Orang ini akan menjadi pelamar bersaing untuk segala jenis pekerjaan. Sedangkan untuk individu dengan skor intelligensi dibawah 80, maka tidak bisa bersaing dalam posisi apapun.
- Teori kepuasan kerja dalam hal kemampuan spesifik, keterampilan dan pengetahuan pekerjaan
Para pekerja akan menggunakan banyak macam pengukuran kemampuan spesifik, keahlian kerja dan juga penguasaan pekerjaan sebagai cara untuk menilai potensi yang dimiliki staff sekaligus melihat macam macam kecerdasan. Contohnya, teori kepuasan kerja dalam hal membaca dan mengeja sering diberikan untuk pelamar yang lebih terampil dan memiliki hasil baik dalam pekerjaan seperti mengolah kata, mengkoreksi cetakan percobaan dan sebagainya.
Pelamar untuk pekerjaan yang berkaitan dengan mesin dan insinyur akan diberi teori kepuasan kerja dalam hal pola dan bentuk. Teori kepuasan kerja dalam hal tersebut akan membuka kemampuan seseorang dalam membayangkan kaitan antara ruang rohaniah dan agar bisa memahami mesin. Sedangkan untuk pelamar sales akan mengharuskan pelamar untuk memilih jalur terbaik dari beberapa pilihan.
- Teori kepuasan kerja dalam hal prestasi
Teori kepuasan kerja dalam hal prestasi aktual manual sering dipakai dalam seleksi pekerja seperti spesialis dalam memperbaiki alat atau pekerja majelis. Teori kepuasan kerja dalam hal prestasi ini akan didasarkan pada asumsi jika hanya dengan cara yang benar maka bisa menemukan pelamar yang dapat bekerja, sebab di tangan merekalah akan nilai ketika sedang benar benar bekerja.
- Penilaian prestasi kerja
Tidak seluruh metode penilaian akan dipakai untuk seleksi pelamar terbaik sebab beberapa diantaranya dirancang untuk menilai para pekerja untuk saat ini. Contohnya seperti dalam promosi, kenaikan gaji dan apakah seseorang bisa melanjutkan bekerja menjadi pegawai. Cara paling umum yang digunakan untuk menilai pekerjaan adalah dengan menilai prestasi kerja.
Penilaian tersebut umumnya akan dilakukan pengawas namun untuk informasi kemungkinan juga akan berlaku dari mulai bawahan, konsumer, rekan kerja dan juga diri pekerja itu sendiri. Jika seseorang mengisi evaluasi murid dari profesor, maka pada akhir istilah akan berpartisipasi untuk satu jenis penilaian prestasi serta melihat ciri ciri orang cerdas menurut psikologi.
- Pusat penilaian
Pusat dari penilaian umumnya akan dilakukan oleh tim di atas manager dan diluar dari konsultan kejiwaan. Beberapa kandidat dalam posisi yang sama akan dibawa bersamaan ke pusat penilaian. Dengan ini, maka mereka bisa dinilai secara intensif diluar dari kebiasaan kerjanya. Pusat penilaian nantinya
Akan memakai metode tradisional dari menilai kandidar promosi seperti wawancara dan teori kepuasan kerja dalam hal namun untuk ciri khusus dari pendekatan penilaian kandida pada saat sedang memiliki sebuah tugas simulan kepemimpinan. Contohnya adalah simulasi yang sering dipakai dalam latihan bola.
- Penilaian organisasi kewarganegaraan
Untuk sekarang, para atasan juga memulai penilaian untuk para pekerja berdasarkan lebih dari prestasi tugas. Mereka selalu mencari pekerja yang bisa memperlihatkan organisasi kewarganegaraan yang juga baik. Yang dimaksud dalam hal ini adalah menyumbang untuk sosial dan juga untuk kesejahteraan jiwa dari organisasi dengan dukungan aktif untuk membantu organisasi sebab organisasi kewarganegaraan memberikan sumbangan kesuksesan untuk organisasi sehingga memiliki peran penting untuk pemutusan kenaikan gaji dan promosi.
Konsep
Dalam teks kemampuan intelektual, prediksi terbaik berasal dari pelaksanaan pekerjaan dan juga sukses dalam pekerjaan sekaligus agar para calon staff bisa mengerti cara mengetahui bakat diri sendiri. Pemakaian teori kepuasan kerja dalam hal kemampuan intelektual nantinya akan memperbaiki seleksi para staff. Kemampuan intelektual yang tinggi
Dan juga faktor lainnya yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pelaksanaan pekerjaan yaki dasar dari pendapat earl huke’s mengenai inteligensi. Dari model tersebut, pengetahuan dari pekerjaan merupakan faktor penting dalam melakukan pekerjaan. Pengetahuan kerja merupakan hasil dari pengalaman kerja staff dan juga kemampuan intelektual.
Schmidt dan juga hunter membuat para staff bisa mendapatkan pengetahuan kerja lebih dari 5 tahun pertama dan kemudian manfaat dari pengalaman kerja akan dihasilkan secara merata dan terbukti jika ada hubungan karakteristik individu dengan motivasi kerja. Kemampuan intelektual umumnya.
Kritik
Teori ini akan berpengaruh secara cepat pada pekerja agar bisa mendapatkan pengetahuan kerja kemudian akhirnya bisa memulai pekerjaan. Kemampuan intelektual yang tinggi nantinya bisa memperbaiki pelaksanaan pekerjaan dan akan sedikit memperoleh pelajaran. Namun alasan utama dari meningkatnya intelegensi staff adalah mereka yang bisa belajar mengenai pekerjaan dengan cepat.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya.