Memori dalam psikologi bukanlah suatu proses yang statis. Sinapsis – sinapsis yang ada diantara sel otak Anda terus menerus berubah dengan memori baru atau pengulangan memori lama. Ketika memori diperkuat, sinapsis atau hubungan antara sel otak menjadi diperkuat pula. Secara esensial ini berarti bahwa semakin kuat sinapsis diantara sel otak Anda, maka akan semakin kuat kemampuan untuk mendapatkan memori yang tersimpan di dalam otak.
Seiring dengan pertambahan usia, sinapsis – sinapsis ini mulai melemah. Proses ini biasanya dimulai pada usia 20 tahunan dan akan semakin signifikan pada orang – orang berusia 50 dan 60 tahunan. Biasanya orang – orang akan mulai merasa bahwa beberapa fakta tertentu menjadi lebih sulit untuk diingat. Hal ini biasanya menunjukkan bahwa sinapsis yang melemah menyulitkan otak untuk mengambil informasi dan mengantarkannya ke bagian otak yang lain untuk digunakan.
Memori dan Penuaan
Ketika kita masih muda biasanya cenderung tidak terlalu menaruh perhatian kepada peristiwa – peristiwa ini tetapi seiring dengan pertambahan usia terkadang kekhawatiran akan muncul. Memang benar bahwa beberapa perubahan pada otak tidak akan terhindarkan jika berhubungan dengan penuaan, tetapi masalah memori besar bukanlah salah satunya. Kelupaan adalah salah satu keluhan yang umum dialami ketika kita beranjak menua. Penyimpangan memori bisa membuat frustrasi tetapi pada sebagian besar waktu bukanlah hal yang perlu dicemaskan. Perubahan memori yang berhubungan dengan usia tidak sama dengan demensia.
Ketika kita menua, kita mengalami perubahan psikologis yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari dan mengingat informasi, kita bahkan tidak secepat biasanya lagi. Faktanya kita bahkan sering salah mengira proses mental ini sebagai kehilangan memori, padahal dalam sebagian besar kasus jika kita memberi diri sendiri waktu maka informasi tersebut akan muncul kembali. Ketahuilah jenis – jenis memori dalam psikologi komunikasi, jenis – jenis memori dalam psikologi kognitif dan bentuk – bentuk memori dalam psikologi.
Kehilangan Memori Bukannya Tidak Terhindarkan
Otak mampu memproduksi sel – sel baru pada usia berapapun, jadi kehilangan memori secara siignifikan bukanlah sebuah hasil yang tidak terhindarkan dari penuaan. Tetapi sebagaimana hilangnya kekuatan otot seiring usia, maka otak harus digunakan atau Anda akan kehilangan kemampuannya. Gaya hidup, kebiasaan dan aktivitas sehari – hari memiliki dampak besar pada kesehatan otak. Berapapun usia seseorang, ada banyak cara untuk mempengaruhi kemampuan kognitif, mencegah kehilangan memori dan melindungi area abu – abu. Lebih jauh lagi, banyak kemampuan mental akan tidak terkait dengan pendapat bahwa proses penuaan mempengaruhi memori, seperti misalnya:
- Kemampuan untuk melakukan hal – hal yang biasa dan sering dilakukan
- Kebijakan dan pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman hidup
- Akal sehat dan kemampuan untuk membentuk argumen serta penilaian yang logis.
Bagaimana proses penuaan mempengaruhi memori:
- Hippocampus atau area di otak yang terlibat dengan formasi dan pengambilan memori seringkali menurun seiring pertambahan usia.
- Hormon dan protein yang melindungi dan memperbaiki sel otak serta menstimulasi pertumbuhan saraf juga menurun seiring usia.
- Orang yang lebih tua seringkali mengalami penurunan aliran darah di otak yang dapat merusak memori dan mengarah kepada perubahan kemampuan kognitif.
Untuk sebagian besar orang, penyimpangan memori sesekali adalah bagian yang normal dari proses penuaan, dan bukannya satu tanda peringatan akan kemunduran mental yang serius atau tanda demensia. Jenis kehilangan memori berikut ini adalah normal dialami oleh dewasa yang berusia lebih lanjut secara umum dan tidak dianggap sebagai tanda peringatan akan demensia:
- Sesekali melupakan dimana Anda meninggalkan barang yang digunakan sehari – hari, misalnya kunci mobil, dompet, kacamata dan lainnya.
- Melupakan nama – nama kenalan atau mengalami ingatan yang keliru atau tertukar.
- Sesekali melupakan suatu janji atau melupakan apa yang hendak dilakukan ketika memasuki suatu ruangan.
- Menjadi sangat mudah teralihkan atau mengalami kesulitan mengingat apa yang baru saja dibaca atau detil percakapan.
- Tidak terlalu mampu mengambil informasi yang sudah ada di ujung lidah.
Apakah jika proses penuaan mempengaruhi memori mengganggu aktivitas? Perbedaan utama antara kehilangan memori karena usia dan demensia adalah bahwa kehilangan memori saja tidak akan mempengaruhi fungsi Anda atau membuat Anda tidak dapat beraktivitas. Kehilangan memori memiliki dampak yang kecil pada penampilan keseharian Anda dan kemampuan untuk melakukan apa yang diinginkan. Demensia di sisi lain ditandai oleh penurunan dalam dua atau lebih kemampuan intelektual seperti memori, bahasa, penilaian dan pemikiran abstrak.
Ketika kehilangan memori menjadi sangat meresap dan parah hingga mengganggu pekerjaan, hobi, aktivitas sosial dan hubungan keluarga maka Anda kemungkinan mengalami gejala alzheimer atau kelainan lain yang menyebabkan demensia, atau suatu kondisi yang mirip. Contohnya:
- Kesulitan melakukan tugas – tugas sederhana seperti berpakaian, membayar tagihan, membersihkan diri, melupakan apa yang sedang dilakukan dalam waktu yang sangat sering.
- Tidak mampu mengingat atau menggambarkan apa yang dilupakan
- Tersesat atau mengalami disorientasi walaupun di tempat yang familiar, tidak dapat mengikuti petunjuk arah
- Sering melupakan kata – kata, salah menggunakan kata, mengulangi frasa atau cerita dalam percakapan yang sama.
- Sulit membuat keputusan, menunjukkan penilaian yang kurang dan berperilaku kurang layak secara sosial.
Gejala Gangguan Kognitif Ringan
Gangguan kognitif ringan adalah tahap pertengahan antara perubahan kognitif normal sesuai usia dan gejala yang lebih serius yang mengindikasikan demensia. Gejala gangguan kognitif ringan ini dapat melibatkan masalah dengan memori, bahasa, cara berpikir, dan penilaian yang lebih dari biasanya. Contoh, sering kehilangan atau salah menaruh barang – barang, sering melupakan percakapan, janji, atau event, sulit mengingat nama kenalan baru, dan sulit mengikuti arus percakapan. Namun perbedaannya kadang kala sulit untuk dilihat. Misalnya, normal untuk melupakan nama beberapa orang, tetapi tidak normal untuk melupakan nama anggota dekat keluarga tau teman dan masih tidak dapat mengingatnya selama beberapa waktu kemudian.
Jika seseorang mengalami gejala gangguan kognitif ringan, dirinya dan keluarganya biasanya akan menyadari hal tersebut. Tetapi tidak seperti penderita demensia, ia masih akan dapat berfungsi penuh dalam kehidupan sehari – hari tanpa harus bergantung kepada orang lain. Banyak orang yang mengalami gejala gangguan kognitif ringan pada akhirnya mengalami penyakit alzheimer atau tipe demensia lainnya, namun hal itu tidak berarti tidak terelakkan. Beberapa orang tetap berada dalam kondisi relatif sementara yang lainnya kembali normal. Perkembangannya akan sulit untuk diprediksi, namun secara umum semakin besar kerusakan memori yang dialami, maka semakin besar pula resiko untuk mengalami demensia di satu saat di masa depan. Ketahui juga mengenai perkembangan memori pada anak, contoh memori jangka panjang, contoh kasus memori jangka pendek.
Mencegah Penurunan Memori
Praktek yang sama yang dapat mencegah proses penuaan mempengaruhi memori juga menyumbang pada penuaan yang sehat dan vitalitas fisik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan kognitif yaitu:
- Tetap bersosialisasi – Orang yang tidak terhubung secara sosial dengan keluarga dan teman berada pada resiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah memori daripada mereka yang memiliki ikatan sosial yang kuat. Interaksi berkualitas antar tatap muka dapat mengurangi stress dan menjadi pengobatan yang kuat bagi otak.
- Berhenti merokok – Merokok meningkatkan resiko kelainan vaskular yang bisa menyebabkan stroke dann penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke otak. Ketika Anda berhenti merokok, otak segera mendapatkan keuntungan dari sirkulasi yang diperbaiki.
- Mengatur stress – Hormon stress yaitu kortisol merusak otak seiring waktu dan bisa mengarah pada masalah memori. Tetapi bahkan sebelum hal itu terjadi, stress atau kegelisahan dapat menyebabkan kesulitan mengingat pada satu waktu. Coba metode mengingat dalam psikologi untuk tips meningkatkan daya ingat Anda.
- Mengatur waktu tidur – Mendapatkan waktu tidur malam yang cukup seiring usia sangat diperlukan untuk konsolidasi memori, proses membentuk dan menyimpan ingatan baru sehingga dapat diperoleh kembali di lain waktu. Kekurangan tidur akan mengurangi pertumbuhan neuron baru di hippocampus dan menyebabkan masalah dengan memori, konsentrasi, dan pembuatan keputusan bahkan mengarah kepada depresi.
- Mengatur pola makan – Mengonsumsi banyak buah dan sayuran yang mengandung antioksidan dapat mencegah sel otak Anda dari berkarat. Makanan yang kaya akan kandungan omega 3 seperti salmon, tuna, trout, walnut dan flaxseed khususnya bagus untuk otak dan memori Anda. Mengonsumsi terlalu banyak kalori dapat meningkatkan resiko untuk mengalami kehilangan memori atau penurunan kognitif.
- Olahraga teratur – Memulai latihan olahraga rutin termasuk kardio dan latihan beban dapat mengurangi resiko untuk mengembangkan demensia hingga 50 persen. Olahraga juga memperlambat penurunan pada mereka yang sudah mengalami masalah kognitif dengan memelihara koneksi lama selagi membuat koneksi baru pada otak.
Perhatikan kapan waktunya untuk menemui dokter, yaitu ketika proses penuaan mempengaruhi memori dengan semakin sering atau cukup dapat dilihat oleh Anda atau anggota keluarga lain. Jika Anda mencapai titik tersebut, buatlah perjanjian dengan dokter sesegera mungkin dan menjalani pemeriksaan fisik menyeluruh. Bahkan jika Anda tidak menunjukkan gejala yang krusial yang menunjukkan demensia, memeriksakan diri dapat menjadi langkah awal untuk mencegah masalah kecil berkembang menjadi besar. Dokter dapat mengevaluasi faktor resiko, gejala, mengeliminasi penyebab lain dari kehilangan memori dan membantu Anda melakukan perawatan yang tepat.