Asupan kafein sudah menjadi satu hal yang sangat umum sehingga efek farmakologisnya pada kondisi mental kerap kali diabaikan. Karena kafein begitu mudah didapatkan, semua orang bisa mengonsumsinya sesuai keinginan mereka sendiri kapan saja dan dosis sebanyak apapun. Setiap hari, jutaan orang tergantung kepada kafein sebagai pendorong mereka untuk beraktivitas. Faktanya, stimulan alami ini adalah salah satu yang paling umum digunakan di dunia. Kafein terutama yang terkandung dalam kopi seringkali dibicarakan mengenai efek negatifnya untuk masalah tidur dan kecemasan.
Tidak hanya itu, beberapa penelitian mengungkapkan adanya hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan gangguan mental yang mungkin dialami. Saat ini istilah caffeine intoxication adalah salah satu penyakit yang sudah dimasukkan ke dalam daftar gangguan mental dari manual DSM-5 yang terdapat di bidang psikiatri. Gejala – gejala yang dialami dari kelebihan kafein ini yaitu sering merasa cemas, kelelahan, terlalu bersemangat atau terlalu girang, wajah memerah, mengalami gangguan pencernaan, kedutan otot, bicara tersendat – sendat, kekurangan tidur dan mengalami detak jantung yang tidak teratur.
Bahaya Kafein Bagi Kondisi Mental
Kafein terdapat dalam minuman seperti teh, cokelat dan kopi. Walaupun konsumsi kopi diklaim dapat menurunkan resiko kanker, tetapi apabila dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan penumpukan kafein yang membahayakan tubuh. Tidak hanya tubuh, kesehatan mental seseorang yang kelebihan kafein pun bisa mengalami gangguan. Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental yaitu antara lain:
1. Kafein Menyebabkan Kecanduan
Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental adalah karena kafein dapat menyebabkan kecanduan kimiawi di dalam otak, sama seperti obat – obatan terlarang. Berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan timbulnya gejala putus zat terutama jika sebelumnya konsumsi kafein dilakukan secara berlebihan. Gejala tersebut berupa sakit kepala, mengantuk, mudah marah, kecemasan, yang timbul saat zat kimia dalam otak menyesuaikan diri dengan penghentian konsumsi kafein.
2. Memperparah Gangguan Mood
Konsumsi kafein berlebihan akan membuat gangguan mood seperti kecemasan, depresi, mudah marah dan masalah attention disorder akan diperparah oleh konsumsi kafein. Kelebihan kafein tidak akan meningkatkan aktivitas mental sebagaimana keyakinan para pecandu kopi, namun akan mengurangi aliran darah ke otak sebanyak 30 persen dan memberikan dampak negatif pada daya ingat serta kinerja mental seseorang. Gangguan mental bisa muncul setelah efek stimulan yang didapat dari kopi menghilang, seringnya sekitar 3 jam kemudian dan juga selama periode pemulihan setelah penghentian konsumsi kafein.
3. Meningkatkan Stress
Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental adalah karena kafein memicu pengeluaran hormon – hormon stress yaitu hormon kortisol dari kelenjar adrenal. Akibatnya bisa meningkatkan level kecemasan, mudah marah, tekanan otot, masalah pada saluran cerna, insomnia dan penurunan kekebalan tubuh. Stimulasi kelenjar adrenal yang terus menerus dapat mengakibatkan keletihan pada kelenjar tersebut sehingga seseorang menjadi rentan pada gangguan penyakit seperti autoimun atau peradangan. Peningkatan hormon stress yang drastis juga bisa menyebabkan seseorang tidak mampu membuat respon yang logis terhadap situasi tertentu yang menekan pada kehidupan sehari – hari.
4. Menyebabkan Kecemasan
Kafein adalah stimulan yang dapat menjadi kabar buruk bagi seseorang yang mengalami kecemasan. Efek kafein pada tubuh akan mirip dengan efek yang dialami tubuh pada situasi yang menakutkan. Ini terjadi karena kafein memicu respons melawan atau kabur pada tubuh seseorang dan penelitian menunjukkan bahwa respon ini dapat memperburuk kecemasan dan memicu serangan kecemasan. Dan seiring dengan gejala kecemasan tersebut, konsumsi kafein yang terlalu banyak dapat membuat Anda menjadi semakin gugup, moody dan terjaga sepanjang malam.
5. Menyebabkan Kesulitan Tidur
Kafein juga bisa membuat proses jatuh tertidur dan tetap tertidur semakin sulit. Kurang tidur dapat memperburuk depresi. Jika Anda mengalami kesulitan tidur, jangan mengonsumsi minuman berkafein di penghujung hari. Beberapa orang perlu membatasi asupan kafein di pagi hari atau berhenti mengonsumsi minuman berkafein sepenuhnya untuk menghindari masalah tidur, dan menghindari memicu masalah kecemasan yang seringkali muncul bersama dengan depresi.
6. Menyebabkan Mood Menurun
Jika Anda mengonsumsi minuman berkafein secara teratur, berhenti meminumnya dapat menyebabkan mood yang menjadi depresi sampai tubuh Anda menyesuaikan. Berhenti minum kafein dapat menyebabkan suasana hati yang depresif sampai tubuh dapat menyesuaikan diri. Selain itu berbagai gejala juga bisa muncul, antara lain sakit kepala, kelelahan dan mudah tersinggung. Ketahui bagaimana cara mengatasi anxiety disorder, skizofrenia katakonik dan cara menyembuhkan depresi pada diri sendiri.
7. Mempengaruhi Keseimbangan Neurotransmitter
Kafein mencapai efeknya dengan memblokir aktivitas adenosin, sebuah neurotransmitter yang membuat kita mengantuk dan lelah. Dengan meningkatkan kimia otak berupa dopamine dan asetilkolin, kafein memberi perasaan yang diinginkan berupa motivasi yang meningkat, produktivitas dan kekuatan otak. Tetapi untuk mereka yang mengalami kecemasan, ini akan berefek sebaliknya. Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental lainnya adalah bahwa cafein dapat menghambat pembentukan neurotransmitter GABA yang dapat menenangkan pikiran. GABA menghentikan aktivitas otak ketika diperlukan dan sering dianggap sebagai valium alami. Rendahnya tingkat GABA akan dihubungkan dengan kegelisahan dan serangan panik. Begitu juga dengan penipisan serotonin yang dapat terjadi jika mengonsumsi kafein secara reguler.
8. Bereaksi Dengan Pengobatan Tertentu
Begitu wajarnya keberadaan kafein hingga kita melupakan bahwa kafein adalah obat psikoaktif dan konsekuesinya tidak selalu dapat bereaksi dengan baik bersama obat – obatan lain. Ada sekitar 90 lebih macam obat yang tidak boleh berinteraksi dengan kafein. Terkadang kafein akan meningkatkan efek dari beberapa obat, namun akan meningkatkan resiko efek samping pada pengobatan asma, antidepresi dan sejumlah antibiotik. Terkadang bahkan meniadakan efektivitas pengobatan untuk anti kecemasan, obat tidur, dan lithium untuk penderita bipolar.
9. Mempengaruhi Anti Depresan
Sejumlah penelitian menemukan bahwa kafein dapat menyebabkan tremor, serangan panik dan insomnia ketika dikonsumsi dengan antidepresan jenis SSRI (selective serotonin re-uptake inhibitor). Kafein juga harus dihindari ketika mengonsumsi pengobatan yang mengandung stimulan seperti xanthine, karena ketika digunakan bersamaan maka dapat menyebabkan kecemasan, jantung berdebar, napas pendek dan arithmia. Ketika digunakan dengan pengobatan untuk ADHD seperti Adderall dan Ritalin akan meningkatkan kegugupan, sifat lekas marah, insomnia dan detak jantung abnormal.
10. Menyebabkan Penyimpangan Psikologis
Telah dikenali sejak lama bahwa gejala terlalu banyak kafein ternyata mirip dengan banyak penyimpangan psikologis. Kadar kafein yang cukup dapat menciptakan gejaa kecemasan pada orang yang sehat yang tidak dapat dibedakan dari apa yang dialami para penderita kecemasan lain. Menghentikan asupan kafein pada pasien skizofrenia telah terbukti memperbaiki kecemasan, lekas marah dan permusuhan mereka. Ketahui bagamana cara menyembuhkan bipolar disorder, cara mengatasi insomnia dan cara mengatasi gangguan tidur pada lansia.
11. Menyebabkan Setidaknya Empat Penyakit Mental
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM 5) adalah panduan standar dari American Psychiatric Assosiation untuk kelainan mental. Dalam DSM 5 terdaftar empat kelainan mental yang berhubungan dengan kafein yaitu caffeine intoxication, caffeine – induced anxiety disorder, caffeine induced sleep disorder dan caffeine withdrawal. WHO dan berbagai praktisi kesehatan lainnya menyatakan bahwa kecanduan kafein sebagai kelainan klinis.
12. Menghilangkan Nutrisi Esensial Bagi Otak
Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental lainnya adalah karena kafein menyebabkan nutrisi dikeluarkan dari dalam tubuh, bahkan beberapa jenis yang sangat penting untuk kesehatan otak dan suasana hati. Salah satu nutrisi yang terbuang adalah magnesium, mineral yang memiliki efek mendalam pada kesehatan mental. Magnesium memegang peranan penting dalam kelainan yang berhubungan dengan otak termasuk kecemasan/kegelisahan, depresi, kecanduan, ADHD, bipolar disorder, schizophrenia, dan alzheimer.
13. Menyebabkan Kehilangan Vitamin B
Kafein juga menyebabkan terbuangnya vitamin B kompleks yang kerap disebut sebagai vitamin anti stress. Kegelisahan adalah tanda yang umum dari kekurangan vitamin B. Mengonsumsi vitamin B ekstra dapat memperbaiki ketidak seimbangan dari kimia otak seperti GABA, serotonin, dopamine, dan efinefrin yang menyebabkan kegelisahan.
14. Memperburuk Kontrol Gula Darah
Dalam sebuah penelitian, sekitar 50 persen subjek tes mengalami depresi pada waktu sekitar ketika mereka diberikan kafein dan sukrosa. Alasannya karena kafein memperburuk kontrol gula darah dan ketika dikombinasikan dengan gula, akan menyebabkan kekacauan gula darah yang membuat otak menjadi stress.
15. Menyebabkan Insomnia
Salah satu efek dari konsumsi kafein adalah insomnia. Bahkan kesulitan tidur karena kafein adalah kelainan psikiatri yang telah umum. Jika pikiran – pikiran gelisah membuat Anda terjaga pada malam hari, kafein dapat memperberat kondisi tersebut. Kafein khususnya menurunkan tingkat tidur nyenyak pada waktu seharusnya Anda mengalami tidur nyenyak. Ketahui penyebab insomnia secara psikologis dan cara mengatasi efek samping obat depresi.
Alasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental adalah jika dikonsumsi secara terlalu berlebihan. Konsumsi ringan hingga sedang untuk asupan kafein biasanya akan menampakkan keuntungan bagi kesehatan untuk sebagian orang. Tetapi di sisi lain, dosis kafein sangat tinggi dapat mengarah kepada efek samping yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari – hari dan bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Walaupun akibatnya akan berbeda pada orang – orang, efek dari konsumsi kafein tinggi menunjukkan bahwa banyak kafein tidak selalu membawa pengaruh yang lebih baik. Untuk mendapatkan manfaat kafein tanpa mengalami efek yang tidak diinginkan, lakukan penilaian menyeluruh pada pola tidur Anda, tingkat energi dan faktor lain yang bisa terpengaruh dan kurangi asupan kafein Anda jika diperlukan.