Jatuh cinta mungkin menjadi sesuatu yang indah dan sangat mengesankan bagi seseorang. Perasaan yang timbul saat seseorang mulai mengagumi orang lain dan membuat pemilik rasanya menjadi berbunga-bunga ini ternyata terkadang justru menjadi momok menyeramkan bagi beberapa orang lho. Ya, benar sekali. Bagi penderita Philophobia, jatuh cinta atau dekat dengan seseorang secara intens membuat mereka merasa tidak nyaman dan memiliki rasa cemas yang berlebihan. Mungkin terdengar aneh, tetapi inilah faktanya. Bagi beberapa orang, jatuh cinta sangat membuat mereka memiliki kecemasan tinggi bahkan perasaan takut yang terkendali.
Dalam kasus ini, penderita Philophobia akan merasa takut akan situasi jatuh cinta atau dekat dengan seseorang. Ketakutan ini menyebabkan kesulitan berekspresi, bersosialisasi atau sekedar berbicara selama pertemuan atau keadaan yang menyebabkannya harus berkomunikasi dengan orang yang menjadi sumber ketakutannya ini. Sehingga mungkin dalam pertemuan yang sebenarnya romantis orang ini cenderung menghindar dan bersikap kaku. Atau bahkan dalam beberapa kasus yang cukup parah, orang-orang ini menghindari untuk hubungan intim sama sekali.
Ketika seseorang takut untuk jatuh cinta, mereka biasanya memberikan beberapa gejala tanda atau sinyal dari Philophobia, baik fisik maupun psikologis, diantaranya :
- Merasa cemas ketika memikirkan cinta
- Menghindari hubungan dekat
- Kesulitan berfungsi ketika memikirkan cinta
- Merasa dalam bahaya saat menjalin hubungan romantis
- Memiliki perasaan takut yang tak seimbang dengan situasi seperti takut dan histeris karena mengatakan “aku mencintaimu” kepada pasangan.
- Cenderung gugup saat harus menceritakan hubungan romantic atau hubungan mereka ke orang lain/teman dekat karena merasa cinta adalah sesuatu hal yang menakutkan
- Sesak nafas
- Jantung berdebar cepat
- Telapak tangan berkeringat
- Mual dan pusing
- Naiknya asal lambung
- Tremor atau gemetar
Lalu sebenarnya apa saja sih yang menyebabkan phobia ini bisa dimiliki oleh sebagian orang ini ?
Berikut kita akan bahas beberapa diantaranya :
- Trauma Masa Kecil
Seperti banyak kasus yang kita dengar akhir-akhir ini dimana kasus pelecehan anak sering sekali menghiasi berita di layar televisi. Kehidupan yang membuat anak-anak harus diasuh oleh pengasuh bayaran karena orang tuanya sibuk bekerja misalnya, tak sedikit kasus pelecehan yang terjadi ketika kondisi ini terjadi. Tak hanya orang lain, bahkan terkadang anak-anak ini mendapatkan trauma yang menyakitkan dari orang tuanya sendiri. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat anak untuk berpikir bahwa jatuh cinta adalah hal yang menakutkan dan mereka akan cenderung menghindari hal ini ketika dewasa karena trauma di masa kecilnya.
- Pengalaman Negatif di Masa Lalu
Bagi remaja yang baru saja mengenal dunia suka-sukaan atau bias akita sebt cinta monyet, mungkin saja menyebabkan ketakutan untuk jatuh cinta di masa lalu karena pengalaman tidak mengenakkan yang pernah dilaluinya. Misalnya saja perselingkuhan, kebohongan atau lainnya. Tak hanya pada remaja yang jiwanya masih labil, orang dewasa sekalipun terkadang trauma karena masa lalunya. Tak sedikit kasus pasangan muda yang gagal menikah karena banyak faktor. Dan biasanya, pengalaman pahit inilah yang akan mendasari ketakutan mereka untuk jatuh cinta dan membangun kembali hubungan yang semula ia pernah miliki.
- Genetik
Kadang-kadang, orang mungkin mewarisi kecenderungan untuk takut atau cemas dari keluarga mereka. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa heritabilitas, atau dasar genetik, dari fobia sosial, bisa mencapai 76%, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu serendah 13%.
- Hubungan Orang Tua yang Kurang Beruntung/Perceraian Orang Tua
Perceraian atau hubungan keluarga yang kurang harmonis terkadang menyebabkan anak-anak broken home takut untuk memulai jatuh cinta. Sebagian dari mereka berpikir bahwa kisah cinta akan selamanya seperti apa yang ia lihat dan ia rasakan selama proses pertumbuhan mentalnya. Maka tidak bisa disalahkan apabila anak-anak ini akan merasa phobia dengan cinta.
- Cerita cinta orang lain yang menakutkan
Kerap kali menjadi dokter cinta untuk orang lain ataupun sekedar mendengarkan kesedihan orang lain ketika patah hati terkadang memberikan dampak juga kepada kita sebagai pendengarnya lho. Terkadang ketika kita akan memulai hubungan cinta, kita akan membandingkan kisah kita dengan cerita cinta orang lain. Dan hal ini terkadang akan membuat kita cemas sebab mendengarkan kisah gagal orang lain. Padahal mungkin bisa saja, meskipun karakter pasangan kita mungkin mirip dengan sosok di kisah yang orang lain miliki tetapi jalan kisah kita berbeda. Mungkin karakternya boleh sama, tetapi hubungan setiap orang tidak hanya bisa dinilai dari itu saja. Jadi jangan suka membandingkan hubungan kita dengan kisah gagal orang lain apalagi sampai membuat kecemasan berlebih dan membuat kita berlaku di luar kendali.
Apa saja sih ciri dari orang-orang yang takut untuk jatuh cinta ini ? Yuk kita bahas!
- Anda berjuang untuk membuka diri kepada orang lain.
Mungkin Anda bisa saja memiliki teman lawan jenis yang banyak,tetapi untuk dekat dan membiarkan diri Anda nyaman dalam obrolan romantic dengan mereka untuk kea rah menjalani hubungan yang serius membuat Anda butuh berjuang lebih.
- Kamu merasa bahwa kamu tidak dapat mempercayai orang lain.
Bagian dari jatuh cinta adalah mempercayai pasangan Anda untuk tetap setia kepada Anda dan tidak menyakiti Anda. Jika Anda memiliki philophobia, Anda mungkin akan merasa sangat sulit untuk mempercayai orang lain dalam hubungan intim, dan Anda mungkin terus-menerus mempertanyakan niat pasangan Anda.
- Sebuah komitmen dalam hubungan membuat Anda merasa terjebak.
Jika Anda memiliki fobia jatuh cinta, Anda mungkin khawatir bahwa berkomitmen pada hubungan yang serius berarti Anda terjebak dan harus melepaskan kebebasan dan identitas Anda.
- Mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain membuat Anda merasa sangat tidak nyaman.
Kamu akan cenderung membatasi seberapa jauh kamu akan membiarkan orang lain dekat dengamu dan kamu tidak nyaman atas hubungan yang terlalu dekat dengan pasanganmu.
- Kamu masih memiliki kenangan masa lalu
- Kamu tidak nyaman ketika harus membahasa soal cinta atau hubungan dengan pasangan
- Kamu mendapati dirimu mengabaikan orang lain setelah beberapa kali kencan
- Kamu mengakui bahwa kamu takut patah hati
- Kamu senang dengan kehidupanmu yang sendiri tanpa pasangan
Beberapa upaya yang bisa kamu lakukan ketika gejala-gejala di atas kamu alami adalah :
- Cognitive Behavior Therapy
- Exposure Therapy
- Meditasi
- Combination Treatment
Beberapa cara mendukung temanmu yang mengalami Philophobia diantaranya :
- Jangan menekan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak nyaman mereka lakukan, seperti berbagi detail intim kehidupan mereka, membuat philophobia menjadi lebih buruk.
- Tanyakan bagaimana Anda dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dengan Anda.
- Pelajari sebanyak mungkin tentang fobia sehingga Anda dapat memahami apa yang mereka alami.
- Pertimbangkan untuk mendorong mereka untuk melihat bantuan dari seorang konselor atau kelompok pendukung dan membantu mereka menemukan sumber daya untuk membantu mereka, jika diperlukan.