Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar mengenai konsep penguatan dalam psikologi umum. Penguatan atau yang bisa kita sebut juga sebagai reinforcement merupakan salah satu bentuk pemberian motivasi, dorongan atau hal-hal lain yang sifatnya positif atau negatif untuk menguatkan kemampuan seseorang dalam mencapai potensinya. Banyak orang yang menggunakan reinforcement ini terutama untuk mendukung orang lain dalam rangka membangun keyakinan dan juga kepercayaan diri.
Baca juga:
- Cara menguatkan mental diri sendiri
- Aplikasi modifikasi perilaku psikologi olahraga
- Pendekatan terapan dalam psikologi pendidikan
Salah satu tokoh yang juga turut andil di dalam pengembangan konsep ini adalah B. F. Skinner bersama dengan rekan-rekannya. Skinner mengemukakan bahwa konsep penguatan ini merupakan hal yang berfokus pada apa yang terjadi oleh individu. Konsep ini memiliki dasar atau landasan bahwa perilaku dari individu merupakan fungsi konsekuensinya. Ini merunut pada adanya hukum efek, dimana perilaku yang sifatnya positif akan cenderung diulang sebaliknya perilaku negatif tidak akan diulang. Untuk mempermudah pemahaman mengenai konsep ini, berikut adalah hal-hal yang perlu kita ketahui mengenai reinforcement:
- Ada dua macam penguatan
Hal yang paling mendasar yang perlu kita ketahui adalah konsep penguatan ini memiliki dua macam penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Keduanya sama-sama bisa memberikan efek untuk mengubah atau mengatur perilaku seseorang. Ini tergantung kebutuhan dan situasi yang tengah dihadapi. (Baca juga: Teori psikologi sosial)
- Penguatan positif bisa memakai hal-hal yang primer
Penguatan positif biasanya memiliki karakteristik tentang hal-hal yang menyenangkan. Hal-hal ini merupakan hal yang sifatnya primer seperti kebutuhan makanan, fisiologis dan lain sebagainya. Penguatan semacam ini memang biasanya praktis dan akan memberikan seseorang semakin yakin bahwa sikap yang telah ia ambil adalah benar. Sebagai contoh, ketika anak berperilaku baik, ia akan diberikan hadiah berupa makanan kesukaannya.
- Penguatan negatif membawa konsekuensi tidak menyenangkan
Berbeda dengan penguatan positif, penguatan negatif cenderung membawa ke arah hal-hal yang kurang menyenangkan. Ini biasanya hampir mirip dengan pemberian hukuman. Umumnya penguatan negatif diberikan ketika seseorang berlaku tidak sepatutnya. Sebagai contoh, anak akan dilarang memakai gadget ketika ia tidak mengerjakan PR.
- Penting untuk membangun sikap individu
Penguatan ini penting untuk membangun sikap dari individu. Skinner juga menjelaskan bahwa melalui penguatan ini, seseorang biasanya akan merekam apa saja hal-hal yang memang sebenarnya baik dan kurang baik. Itu semua tergantung dari penguatan yang telah ia dapat sehingga ia mampu berperilaku dengan baik pula. (Baca juga: Teori Skinner dalam psikologi kepribadian)
- Adanya konsekuensi atau hukuman
Sebagaimana kita lihat bahwa ada dua macam penguatan yang tadi sudah kita lihat, sebenarnya ada unsur satu lagi yang juga bisa menjadi salah satu unsur yaitu hukuman. Hukuman hampir mirip dengan penguatan negatif, hanya saja bentuknya biasanya lebih nyata. Ini akan membuat individu merasa bersalah dan memang layak untuk mendapatkan hukuman. Konsekuensi yang mengikuti inilah yang kemudian diperhatikan sebagai landasan untuk menentukan sikap selanjutnya.
- Menghilangkan sifat secara menyeluruh
Konsep penguatan dalam psikologi umum selanjutnya menjelaskan bahwa reinforcement ini bisa menghilangkan sifat secara menyeluruh ketika individu sadar bahwa hal yang ia lakukan selama ini ternyata tidak patut. Proses yang dibutuhkan tentu saja tergantung dengan karakteristik individu yang kita hadapi dan terutama juga situasi seperti apa yang sebenarnya sedang terjadi sehingga kita bisa memutuskan hal ini baik atau buruk.
- Harus diamati pemakaiannya
Menghilangkan reward atau hadiah menurunkan kemungkinan perilaku atau sikap yang tidak diinginkan merupakan salah satu metode juga yang ada dalam konsep penguatan. Kita harus jeli kapan kita akan menggunakan penguatan positif, penguatan negatif, hukuman atau menghilangkan reward semacam ini. Hal ini terkait dengan efek yang akan didapatkan nantinya setelah terjadi modifikasi perilaku melalui penguatan yang diberikan. (Baca juga: Contoh kasus shaping dalam modifikasi perilaku)
- Adanya komitmen tentang perilaku selanjutnya
Terakhir, melalui penguatan ini maka akan ada tindak lanjut berupa komitmen mengenai perilaku yang akan mendatang. Proses ini tentu saja memberikan manfaat positif terutama bagi individu yang memang menginginkan untuk bisa mengubah sikap atau perilaku yang dirasa selama ini kurang baik, kurang produktif dan lain sebagainya. Dukungan orang-orang yang ada di sekitarnya kemudian menjadi hal yang cukup penting.
Demikian penjelasan mengenai konsep penguatan ini. Kita bisa mempelajari lebih lanjut konsep dari B. F. Skinner ini untuk mengetahui pola perilaku yang seperti apa yang kemudian bisa kita terapkan. Penguatan menjadi hal yang menarik, terutama ketika kita akan melakukan perubahan dari kebiasaan berperilaku kita. Semoga informasi tentang konsep penguatan dalam psikologi umum ini bermanfaat dan sampai jumpa pada posting selanjutnya.