Globalisasi yang semakin cepat membuat perkembangan yang sangat drastis dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada teknologi informasi. Kemajuan teknologi itu sendiri sangat berpengaruh terhadap proses penyebaran informasi sehingga memudahkan manusia untuk mendapat informasi, pengetahuan, koneksi, dan masih banyak lagi.
Dalam bidang psikologi, teknologi juga sangat berdampak dalam bidang ilmu ini. Teknologi menjadi cara baru untuk menyediakan perawatan atau pengobatan bagi klien. Selain itu, teknologi informasi juga membuat proses pembelajaran ilmu psikologi menjadi lebih mudah. Berikut adalah hubungan teknologi informasi dan psikologi secara lebih lengkap.
1. Pengobatan atau Perawatan
Teknologi khususnya dalam hal informasi memiliki dampak yang signifikan dalam hal-hal seputar pengobatan gangguan psikologis. Cara konvensional untuk pengobatan, seperti sesi terapi tatap muka terkadang membutuhkan banyak waktu, biaya perjalanan, dan tidak mudah, padahal tidak semua bentuk terapi hanya akan maksimal ketika dilakukan secara langsung.
Dengan adanya teknologi informasi, ada alternatif cara yang dapat digunakan klien untuk tetap mendapatkan perawatan, tetapi dengan cara yang lebih mudah. Terlebih di masa pandemi kemarin, saat pertemuan dibatasi, adanya media teleconferencing sangat membantu agar siapa saja dan di mana saja tetap menjalani pengobatan meski tidak bertemu langsung.
2. Teleterapi
Lebih jauh dalam terapi, kini sudah ada teleterapi atau bentuk terapi yang digunakan dengan media telekomunikasi. Maraknya perusahaan yang menawarkan layanan terapi daring, seperti Betterhelp, Talkspace, atau Satu Persen di Indonesia merupakan indikasi, popularitas teleterapi saat ini semakin meningkat.
Layanan tersebut hadir karena berkembangnya teknologi informasi. Sistemnya dapat dilakukan melalui pesan video maupun tertulis sama ketika menggunakan ponsel. Meskipun terdapat pengalaman yang berbeda, terkait bahasa tubuh, intonasi, gestur, bahkan konsentrasi, tetapi beberapa studi sudah menyatakan bahwa teleterapi dapat sama efektifnya dengan terapi tradisional.
3. Situs dan Aplikasi terkait Psikologi
Kita dapat melihat saat ini banyak sekali di beredar layanan terkait psikologis, baik di situs-situs, aplikasi, maupun media sosial. Bantuan melalui media-media tersebut memang tidak sedetail ketika dilaksanakan secara langsung. Namun pada kenyataannya psikoedukasi, bantuan pribadi, PFA, support group, dan sebagainya tetap dibutuhkan oleh banyak orang.
Bagi orang-orang yang tidak memiliki akses atau waktu yang mudah untuk mendapat bantuan secara langsung, dapat mencari bantuan dari layanan yang diberikan oleh situs-situs maupun aplikasi terkait bantuan psikologi sehingga mereka tetap segera mendapatkan penanganan karena tidak harus menunggu untuk bisa bertemu langsung dengan tenaga profesional.
4. Akses Informasi
Adanya teknologi telah membuat banyak orang dapat mempelajari berbagai materi tentang psikologi jauh lebih mudah dibanding sebelumnya. Terlebih dalam pengembangan penelitian, berbagai jurnal online maupun buku-buku elektronik yang bisa didapatkan lebih mudah dan terjangkau dibanding sudah berbentuk fisik.
Bahkan, beberapa jurnal maupun buku juga memiliki akses gratis atau tanpa biaya sepeserpun sehingga semakin mempermudah kita untuk mendapatkan informasi. Jika tidak ingin yang terlalu berat, banyak juga informasi-informasi yang disampaikan secara lebih sederhana dari konten atau infografis. Oleh sebab itu, saat ini kita harus benar-benar mampu memanfaatkan adanya teknologi informasi ini.
5. Edukasi
Selain pada layanan psikologi terkait perawatan atau pengobatan masalah psikologis, teknologi informasi tidak kalah pentingnya berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang psikologi, khususnya pada edukasi. Terbukti, saat ini baik mahasiswa psikologi, maupun masyarakat umum yang tertarik dengan ilmu psikologi dapat mengakses berbagai sumber yang kredibel.
Salah satu kegunaan teknologi informasi, seperti dalam adanya kelas online, bootcamp, summer course, dan lain sebagainya yang membahas topik-topik seputar psikologi. Meskipun narasumber atau penyelenggaranya dari tempat yang jauh berbeda, tetapi kita tetap dapat memperoleh ilmunya dengan cara yang lebih efisien dan murah.
6. Penelitian atau Asesmen
Selama beberapa tahun ini, kita pasti sering melihat penyebaran kuesioner atau survei melalui media sosial. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk penggunaan teknologi informasi di bidang psikologi. Dengan bantuan teknologi, proses penyebarannya menjadi lebih mudah dan responden yang didapat bisa menjadi lebih banyak dan beragam.
Selain lebih mudah, teknologi membantu proses penelitian menjadi lebih simpel, hemat waktu, serta tidak mengeluarkan banyak biaya karena harus pergi ke sana ke mari atau menyetak banyak kertas. Namun, sebagai peneliti juga tetap harus mempertimbangkan bias yang mungkin muncul ketika pencarian data dilakukan secara daring.
7. Instrumen
Teknologi sudah mulai diperkenalkan sebagai cara baru untuk mendapatkan informasi, bahkan dengan metode-metode yang lebih baru. Misalnya, adanya teknologi virtual reality membuat peneliti mendapatkan data tanpa harus datang ke tempat tertentu. Cara ini tidak hanya lebih murah dan mudah, tetapi juga dapat mengurangi beberapa hal terkait etika serta ketergantungannya pada self-report.
Demikianlah 6 hubungan teknologi informasi dengan psikologi yang saat ini sedang marak digunakan. Kesimpulannya, kemajuan teknologi sangat membantu perkembangan ilmu psikologi, terkait informasi, pengetahuan, maupun koneksi. Secara umum, teknologi informasi menjadi media untuk proses perawatan pada gangguan psikologi serta pembelajaran ilmu psikologi itu sendiri.
Secara lebih mendetail, terdapat beberapa hubungan teknologi informasi dengan psikologi di antaranya, yaitu untuk pelaksanaan pengobatan atau perawatan, pemberian teleterapi, penyediaan situs dan aplikasi terkait psikologi, akses informasi dari sumber yang tepercaya, edukasi dan pembelajaran, serta penelitian dan asesmen.