Home » Ilmu Psikologi » 12 Hal yang Tidak Akan Disampaikan Psikolog Saat Konseling

12 Hal yang Tidak Akan Disampaikan Psikolog Saat Konseling

by Arby Suharyanto

Apa yang harus dikerjakan seorang psikolog? Pertanyaan ini mengacu pada apa yang harusnya dilakukan oleh psikolog saat melakukan konseling dengan seorang klien. Sikap yang seperti apa yang seharusnya ditunjukkan dan tidak ditunjukkan oleh seorang psikolog kepada klien dan termasuk juga strategi strategi yang dilakukan psikolog dalam penyelesaian masalah dari awal bertemu hingga masalah terselesaikan.

Psikolog tentu memiliki etika dan cara tersendiri dalam menyelesaikan tugasnya, nah, dalam menjalankan tugasnya tersebut, ada juga hal hal yang tidak boleh disampaikan untuk melancarkan proses konseling dan untuk memberikan kesan serta kepercayaan yang mendalam, apa saja? yuk simak 12 Hal yang Tidak Akan Disampaikan Psikolog Saat Konseling.

1. Kritik Tajam

Istilah kritik dalam arti yang tajam adalah penghakiman (judgesment). Tuntutan untuk hidup sempurna seringkali membuat seseorang bersikap kritis dan menghakimi, bahkan menghukum orang lain. Seringkali seseorang menilai orang lain dengan ukuran yang sangat ketat, sementara jika ia menilai dirinya sendiri ukuran itu menjadi sangat longgar. Baca juga mengenai : alasan kenapa bernostalgia bisa menyehatkan mental

Ini adalah sikap yang berbahaya, karena jika kita berpegang kepada kebenaran, kita tidak berwenang untuk bersikap demikian. Psikolog tidak akan menyampaikan kritik tajam saat konseling, psikolog akan memberikan saran yang membangun dengan penyampaian kalimat yang hati hati. Baca juga mengenai : alasan pentingnya keluarga dalam menjaga kesehatan mental

2. Menyalahkan

Menyalahkan orang lain merupakan hal yang alami bagi siapapun. Ketika ada masalah dan kita ikut serta dalam rantai masalah tersebut, kita mudah menyalahkan orang lain. Kita menyajikan data dan fakta bahwa kita bukan orang yang patut dipersalahkan, tetapi orang lain.  Baca juga mengenai : alasan tidak boleh mengabaikan gangguan mental

Kita melindungi dan membela diri bahwa kita tidak bersalah. Ini terjadi di berbagai institusi keluarga, perusahaan, institusi pemerintahan, organisasi masyarakat, dan institusi lainnya. Namun dalam konseling, psikolog tidak akan melakukan hal tersebut, psikolog akan lebih menguatkan bahwa yang telah berlalu biarlah berlalu dan jauh lebih baik untuk memperbaiki apa yang ada di depan. Baca juga mengenai : dampak prostitusi bagi kesehatan mental wanita

3. Kata Kasar

Menurut ahli psikolog tentang kebiasaan berbicara kotor sangat erat hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Jika seorang anak hidup di lingkungan yang terbiasa bicara kotor, maka anak itu pasti berpotensi memiliki kebiasaan buruk itu. Sebaliknya, anak anak yang berada pada lingkungan pendidikan yang bagus lebih memahami bahwa hal tersebut tidaklah baik. Psikolog memiliki etika dengan berkata kata yang baik, tidak dengan kata kasar. Baca juga mengenai : pentingnya olahraga untuk kesehatan mental

4. Kalimat Sombong

Ketika ada orang yang merendahkan orang lain, dengan cara mencaci maki orang tersebut, pasti di dalam hatinya akan terbesit bahwa dirinya itu merasa lebih baik darinya. misalnya orang itu berkata “kamu itu bodoh, tidak mungkin bisa masuk ke Universitas Negeri, balik aja sana!!!”.

Jadi saat kamu merendahkan seseorang, akan terbesit dan timbul rasa sombong bahwa kamu itu seolah lebih baik dari orang tersebut. Untuk itu, janganlah kita merendahkan orang lain. Nah sobat, psikolog tidak akan melakukan hal tersebut saat konseling.

5. Berburuk Sangka

Mengapa ada orang yang selalu berburuk sangka? Karena bisa kita ketahui bahwa orang yang selalu berburuk sangka, menganggap dirinya paling baik. Jadi mereka hanya berfikir positif untuk dirinya sendiri tetapi melihat orang selalu berburuk sangka dan tidak lebih baik darinya. Dalam konseling, psikolog akan menghargai orang lain dan tidak berburuk sangka atau merasa paling benar.

6. Marah

Marah yaitu perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya: kemarahan yang teramat sangat. Hal tersebut tidak akan dilakukan psikolog ketika konseling.

7. Berkata Tidak Peduli

Tidak peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap tidak memperhatikan dan tidak bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar saat konseling. Tidak peduli adalah sebuah sikap ketidakberpihakan untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar yang tidak akan dilakukan psikolog saat konseling.

8. Membedakan Latar Belakang

Psikolog selalu melayani semua klien tanpa membeda bedakan, tentu kita juga mengasihi sesama kita dengan tidak melihat perbedaan latar belakang yang ada. Perbedaan itu seharusnya bukan menjadi penghalang kita untuk membagikan kasih sayang.

9. Memuji Diri Sendiri

Belakangan ini, banyak orang narsis. Baik di media sosial atau pun di dunia nyata. Mereka dengan bangga memuji diri sendiri, menunjukkan kehebatan, kekayaan, kecantikan, dan segala kemampuan yang dimililki. Namun dalam konseling, tentunya psikolog tidak akan menyampaikan hal tersebut, psikolog akan bersikap sopan.

10. Mengajak pada Keburukan

Ada yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan buruk, mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan buruk tentu tidak akan dilakukan oleh psikolog, psikolog akan mengarahkan pada kebaikan.

11. Menentukan dengan Egois dan Mengabaikan Keberhasilan

Setiapa orang punya kecenderungan sendiri secara alami seperti kecerdasan, hobi, bakat dan kemampuan lainnya. Psikolog bisa mengarahkan tapi tidak memaksakan kehendak. Ketika seseorang memiliki ketertarikan tersendiri terhadap bidang yang memang ia bisa melakukannya lebih baik, tidak akan memaksanya untuk berpindah haluan.

Orang yang melakukan konseling butuh dorongan, pujian dan masukan yang positif dari psikolog untuk memberinya motivasi dan mendorongnya semakin baik. Setiap hal baik yang ia lakukan tentu perlu diapresiasi psikolog dan mengarahkan pada hal yang benar jika dirasa perlu arahan. Dan spiklog tidak akan menentukan dengan egois atau mengabaikan apa yang telah berhasil dilakukan.

12. Menuduh

Curiga itu boleh, tapi jangan menuduh. Kalimat ini sering diucapkan baik kamu ataupun orang lain ketika memberikan nasehat kepada yang lainnya agar tidak menuduh secara langsung tanpa bukti yang jelas. Mengatakan orang lain bersalah tanpa adanya fakta yang mendukung akan mengarah kepada fitnah jika orang yang kamu tuduh tersebut sama sekali tidak melakukan kesalahan.

Apabila orang yang bersangkutan keberatan atas tuduhan kamu, maka ia berhak untuk menuntut balik ke kamu karena kamu telah melakukan pencemaran nama baiknya. Jadi psikolog tidak akan melakukan tuduhan ketika konseling.

Nah sobat, itulah etika yang dimiliki psikolog dimana psikolog tidak akan menyampaikan hal tersebut selama konseling. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like