Kita semua pasti pernah mendengar autisme pada anak. Dikutip dari situs Halodoc, dari 160 anak di seluruh dunia, terdapat satu anak yang mengalami gangguan autisme. Hal tersebut merupakan perbandingan yang cukup besar.
Menurut Pratiwi (2017), autis merupakan kondisi individu dengan gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan bervariasi dengan munculnya gejala terjadi sebelum individu berusia tiga tahun (Mulyati, 2010; Yuwono, 2012).
Pada dasarnya, ciri-ciri anak autis dapat berbeda-beda satu sama lain. Namun, secara garis besar terdapat tiga kelompok utama ciri-ciri yang muncul, yakni gangguan pada komunikasi verbal dan non verbal, gangguan pada interaksi sosial, dan gangguan pada perilaku dan bermain. Terdapat beberapa contoh gangguan pada yang bisa menjadi ciri-ciri autisme pada anak menurut Sugiarmin, di antaranya:
1. Gangguan Komunikasi
- Sering mengulang perkataan orang lain
- Meniru kalimat atau nyanyian walaupun tidak mengerti
- Bisa berbicara, tetapi tidak untuk berkomunikasi
- Tidak memahami kata-kata yang diucapkan
- Tidak mengerti apa yang orang lain bicarakan.
2. Gangguan interaksi sosial
- Menghindari tatapan mata secara langsung
- Ketika dipanggil tidak mau menengok
- Ketika diajak bermain justru menghindar
- Tidak merasakan empati
3. Gangguan Tingkah Laku
- Suka asik sendiri
- Tidak peduli dengan lingkungannya
- Semaunya sendiri
- Menyakiti diri sendiri
- Atensi berlebih terhadap suatu benda
- Perilaku yang berulang dan tidak terarah
4. Gangguan Emosi
- Rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu yang tidak menakutkan
- Menunjukkan emosi seperti tertawa, menangis, dan marah tanpa alasan
- Kurang mampu mengendalikan emosi, terutama ketika keinginannya tidak terpenuhi
5. Gangguan Pengindraan
- Suka menjilat benda
- Mencium benda atau makanan
- Menutup telinga pada suara tertentu
- Tidak suka memakai pakaian yang berbahan kasar