Dalam ilmu psikologi, dikenal sebuah gangguan yang bernama gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian dapat didefinisikan sebagai gangguan pada kesehatan mental yang berkaitan dengan pola pikir, perilaku, dan suasana hati tanpa disadari oleh penderitanya.
Salah satu jenis dari gangguan kepribadian adalah borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang. Gangguan ini tidak sama dengan gangguan kepribadian lain. Misal, terdapat perbedaan bipolar dan borderline. Orang dengan gangguan kepribadian borderline ditandai dengan tidak stabilnya gambaran diri, hubungan interpersonal, serta keadaan emosi.
Sering kali, orang yang memiliki gangguan kepribadian juga mempunyai masalah dalam aspek-aspek kehidupan lainnya, termasuk bersosialisasi dengan orang lain. Berikut adalah cara menghadapi orang borderline personality disorder yang dapat Anda lakukan.
1. Tidak Boleh Terpancing Emosi
Hal yang paling penting dalam menghadapi orang dengan gangguan psikologis borderline personality disorder adalah jangan sampai Anda terpancing emosi karena perkataan atau perbuatan orang tersebut. Sama halnya dengan orang yang memiliki gangguan psikologis lain, pengidap BPD sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja, sehingga Anda perlu mengendalikan emosi saat menghadapinya.
Sebaiknya Anda berusaha untuk tetap tenang, mengendalikan emosi, dan cobalah untuk mendengarkan saja apa pun yang disampaikan oleh orang dengan BPD. Dengan demikian, orang tersebut dapat menyampaikan seluruh perasaan yang sebenarnya dan Anda bisa mencoba memahami kondisinya, sehingga orang tersebut pun merasa bahwa Anda berusaha peduli kepadanya.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Setiap orang pasti akan senang jika didengarkan oleh orang lain dengan sepenuh hati, begitu pula dengan orang yang memiliki kondisi BPD. Cobalah melakukan active listening atau mendengarkan dengan aktif. Maksudnya adalah Anda tidak sekadar mendengar apa yang dikatakan, tetapi juga bisa merespon, menanggapi, atau memberi jawaban ketika orang tersebut bercerita.
Cara ini cukup efektif karena di satu sisi orang tersebut mendapatkan teman untuk berbagi perasaan yang benar-benar nyaman dan di sisi lain Anda bisa membantu orang tersebut untuk dapat hidup lebih baik sebab masih ada Anda yang peduli. Dengan begitu, keinginan untuk segera pulih akan cenderung meningkat.
3. Memahami Kondisinya dan Tetap Memberi Batasan
Orang yang memiliki gangguan psikologis BPD pasti menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya. Oleh karena itu, mereka butuh orang yang mampu memahami kondisinya dengan baik, bukan hanya kasihan atau malah tidak peduli. Anda dapat mencoba memahami bagaimana perasaan orang tersebut untuk menentukan bagaimana Anda bersikap kepadanya.
Akan tetapi, memahami di sini tidak sama dengan menerima apa pun keinginan orang tersebut atau membiarkannya melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan. Cobalah untuk menyampaikan hal yang benar atau lebih baik secara asertif, sehingga orang tersebut memahami bahwa maksud Anda menyampaikan hal tersebut adalah untuk kebaikannya sendiri.
4. Tidak Menghakimi atau Menyepelekan
Sering kali orang yang mengalami gangguan psikologis, termasuk BPD mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari orang lain. Hal tersebut justru akan membahayakan orang dengan BPD sebab bisa menurunkan semangatnya untuk bisa sembuh sekaligus meningkatkan keparahan gangguan yang dimilikinya.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk bisa dengan tulus menghadapi orang dengan BPD, seperti dengan mencoba memahami kondisinya. Bagi kita mungkin apa yang mereka alami nampak tidak nyata dan seperti dibuat-buat, tetapi bagi orang yang mengalaminya tentu akan berat menjalani hidup sehari-hari dengan gangguan tersebut.
5. Mendapat Penanganan Profesional
Borderline personality disorder bukanlah gangguan psikologis yang sederhana. Beberapa dari penderitanya mungkin membutuhkan penanganan hingga harus menggunakan obat-obatan. Oleh sebab itu, jika Anda menemukan orang dengan BPD dan belum mencoba mencari bantuan dari profesional, sebisa mungkin berikan saran atau rekomendasi kepada orang tersebut untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, jangan berikan saran yang menyesatkan, seperti hanya dengan rukiah, pergi ke “orang pintar”, atau melakukan hal-hal mistis lainnya yang tingkat kesembuhannya belum teruji secara klinis. Sarankanlah orang tersebut untuk mendatangi psikolog atau psikiater yang kredibel. Dengan demikian, ia mendapatkan diagnosis dan penanganan yang benar-benar sesuai dengan kondisinya.
6. Rutin Menjalani Perawatan dan Mempertahankan Gaya Hidup Sehat
Sebaik apa pun jenis pengobatan yang dijalani, jika tidak dilakukan secara rutin dan konsisten maka proses penyembuhannya tetap akan sulit dan lama untuk bisa pulih. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang dengan BPD membutuhkan orang yang dapat mengingatkannya untuk selalu menjalankan perawatannya.
Selain menjalankan perawatan, Anda juga dapat mengingatkan orang dengan BPD untuk selalu membiasakan gaya hidup dalam psikologi yang sehat, seperti menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, menghindari rokok, tidak meminum alkohol, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, dan yang terpenting adalah menjaga suasana hati agar tetap gembira.
7. Bergabung dengan Support Group
Biasanya orang dengan gangguan psikologis tertentu dapat bergabung dengan kelompok di mana anggotanya juga memiliki gangguan psikologis yang sama. Dengan begitu, muncul rasa dukungan karena memiliki kondisi yang kurang lebih sama, sehingga sudah saling memahami masalah yang dihadapi, bagaimana beratnya, dan perjuangan yang dibutuhkan.
Hal yang terpenting adalah dengan mengikuti support group, orang yang memiliki BPD tidak merasa sendiri. Ia juga mungkin mendapatkan lebih banyak referensi yang dapat diterapkan agar dapat cepat pulih, misalnya cerita dari orang yang sudah berhasil melewati masa sulit dan mungkin bisa dicoba juga. Harapannya, melalui cara ini orang tersebut juga dapat segera pulih dari BPD yang ia alami.