Home » Ilmu Psikologi » 9 Bahaya Mengeluh Menurut Psikologi

9 Bahaya Mengeluh Menurut Psikologi

by Arby Suharyanto

MENGELUH merupakan manifestasi ketidakpuasan atau ketidaknyamanan yang dialami seseorang. Simak 9 Bahaya Mengeluh Menurut Psikologi apabila tidak segera Kita tinggalkan!

1. Mengeluh bisa menular

Meskipun mengeluh membuat Kita merasa lebih baik apabila dilakukan secara terus menerus tanpa mencari solusi yang tepat. Hanya sekedar mengeluh sepanjang waktu,  hal itu akan membentuk pribadi Kita hanya fokus pada hal yang negative. Sehingga sangat sulit untuk berpikir tentang hal hal yang positif. Baca juga mengenai : pentingnya olahraga untuk kesehatan mental

Mereka yang mengeluh cenderung tidak menikmati hidup. Sedangkan orang orang yang fokus pada aspek positif dari kehidupan lebih mungkin untuk memiliki kehidupan sosial yang lebih baik. Sebaliknya Kita berposisi sebagai pendengar keluhan. Lama kelamaan akan terpancing juga untuk mengeluhkan hal hal yang sebenarnya Kita anggap lumrah sebelumnya. Bahakan tidak perlu dibicarakan. Baca juga mengenai : dampak prostitusi bagi kesehatan mental wanita

Kita adalah dengan siapa kita berteman. Maka bertemanlah dengan orang orang yang tidak mengumbar keluhan sepanjang hari kalau tidak ingin Kita tertular. Jangan sampai kita berteman dengan teman beracun. Baca juga mengenai : alasan tidak boleh mengabaikan gangguan mental

2. Bahaya negatif dari selalu mengeluh adalah terganggunya kesehatan tubuh

Mengeluh merupakan salah satu kebiasaan buruk. Para pengeluh juga tidak dapat menemukan solusi dari masalah yang sedang dia alami. Pada akhirnya mereka akan selalu mengkambing hitamkan atau menyalahkan orang lain atas kelemahannya. Baca juga mengenai : alasan pentingnya keluarga dalam menjaga kesehatan mental

Mengeluh juga memiliki bahaya buruk bagi kesehatan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Biologi dan Psikologi Klinis di Universitas Friedrich Schiller di Jerman mengungkapkan bahwa:
“Jika kita berada bersama dengan orang orang berperilaku negatif atau orang orang yang suka mengeluh terus menerus. Baca juga mengenai : alasan kenapa bernostalgia bisa menyehatkan mental

Menyebabkan otak kita juga memiliki reaksi emosional yang sama yang akan kita alami ketika berada dalam kondisi stress.” Jika tingkat stress dan emosi negatif pada diri sendiri meningkat maka makin tertekan, rendah diri, dan tidak bisa berpikir positif. Hal ini akan berbahaya buruk pada kesehatan kita.

3. Mengeluh menurunkan sistem imun

Turunnya kekebalan tubuh (immunitas) yang berpotensi membuka peluang pada berbagai virus dan kuman penyakit untuk “singgah dan menetap” di tubuhnya. (Prof. Suzane Segertorm, Univ. of Kentucky).

4. Mengeluh membuat dikucilkan

Menjadi penampung curhatan teman, terkadang membutuhkan kekuatan tersendiri. Berapa lama Kita betah mendengar keluhan teman? Nah, apabilan Kita sendiri tidak tahan, bagaimana teman teman Kita mampu mendengarkan keluhan Kita sepanjang hari?

Sering mengeluh membuat Kita dijauhi dari lingkungan sosial/pergaulan. Karena orang lain lama kelamaan akan merasa jenuh bergaul dengan orang yang selalu berkeluh kesah.

5. Mengeluh Memperpendek Usiamu

Seseorang yang terlalu sering mengeluh bahkan hanya karena hal sepele selalu tidak merasa puas kalau belum mengeluh. Mengeluh inilah, mengeluh itulah, mengeluh pada siapa saja dan dimana saja. Terkadang orang berpikir mengeluh itu akan meringankan beban hidupnya padahal pada kenyataannya tidak, dan bahkan justru memperberat hidupnya sendiri. 

Dan yang paling penting Anda ketahui, ternyata mengeluh dapat  berdampak buruk bagi kesehatan Anda.. Orang yang gemar mengeluh biasanya berusia tiga kali lebih pendek dari orang yang bisa menikmati hidupnya. Dari sebuah survei, orang yang jarang mengeluh memiliki masa hidup  9 10 tahun lebih lama dibanding mereka sering mengeluh.

6. Mengeluh Hanya Memperburuk Keadaan

Orang yang sering mengeluh biasanya lupa untuk bertindak. Mereka yang senang mengeluh hanya fokus pada keluhannya saja tanpa mau mencari solusi terhadap permasalahannya.  Padahal hanya mengeluh saja tanpa berbuat apa apa tidak akan menyelesaikan masalahmu. Mengeluh justru akan membuatmu semakin frustasi.

Mengeluh hanya akan menjadikanmu sebagai manusia sinis dan pesimis terhadap semua permasalahan dan pengalaman hidup. Penderitaan yang dirasakan akan menimbulkan stress dan depresi berkepanjangan. Hasilnya justru hanya akan memperburuk keadaan diri sendiri saja.

7. Mengeluh Dapat Menambah Masalah Baru

Kemajuan teknologi terutama media sosial menjadi sarana atau tempat mengeluh paling mudah. Setiap orang dapat menulis apapun yang ada di dalam pikirannya tanpa memikirkan dampaknya terlebih dahulu. Menyebut nama seseorang yang membuatmu kesal atau menyertakan merk dan nama sebuah instansi dalam sebuah keluhan yang  ditulis dalam status facebookmu dapat membuat masalah baru bagi dirimu sendiri.

Kelihatannya memang sepele namun hal ini bisa memicu masalah besar. Kamu bisa terjerat kasus hukum apabila seseorang, merk atau instansi tidak terima dan menuntutmu dengan tuduhan pencemaran nama baik.

8.Mengeluh Membuat Diri Sendiri Terlihat Buruk

Mengeluh di media sosial juga akan membuat orang orang di sekitarmu tahu keburukanmu dan kekuranganmu. Orang akan tahu bahwa kamu tidak mampu menyelesaikan masalahmu sendiri malah curhat pada orang lain. Kamu akan terlihat kurang bersyukur dan mudah putus asa. Hal ini dapat membuat orang lain meremehkanmu, menganggapmu lemah dan mungkin menjadi malas berteman denganmu.

9. Mengeluh membuat kita lebih susah mencari solusi, menurunkan kecerdasan dan meningkatkan risiko Alzheimer

Keluhan menyusutkan hippocampus   area otak yang penting untuk pemecahan masalah dan pemikiran cerdas. Kerusakan pada hippocampus sangat menakutkan, terutama bila kita menganggap itu salah satu area otak utama yang dihancurkan oleh Alzheimer.

Saat kita mengeluh, otak menangkap bahwa kita ada dalam bahaya, dan tubuh kita melepaskan hormon stres kortisol. Otak yang merasa ada bahaya, sekecil apapun keluhan kita, mengarahkan oksigen, darah dan energi menjauh dari segala hal kecuali sistem yang penting untuk kelangsungan hidup langsung.

Akibatnya tubuh tidak menjalankan fungsi lain selain fungsi bertahan hidup. Dan hal ini bisa menurunkan imunitas (karena dianggap tidak prioritas saat harus bertahan dalam bahaya) dan menaikkan tekanan darah dan gula darah sehingga kita siap untuk melarikan diri atau mempertahankan diri.

Semua kortisol ekstra dilepaskan oleh keluhan yang sering mengganggu sistem kekebalan tubuh kita dan membuat kita lebih rentan terhadap kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung dan obesitas. Bahkan membuat otak lebih rentan terkena stroke.

Bukan hanya passive smoker yang bahaya. Ternyata passive complainer, orang orang yang ada di sekitar orang yang suka mengeluh, juga terkena bahayanya. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

Otak kita secara alami dan tidak sadar meniru suasana hati orang orang di sekitar kita, terutama orang yang menghabiskan banyak waktu dengan kita, dan inilah dasar kemampuan kita untuk merasakan empati. Jadi kita harus berhati hati dalam menghabiskan waktu dengan orang orang yang mengeluh tentang segala hal. 

Pengeluh ingin orang orang bergabung dalam pesta belas kasihan mereka sehingga mereka bisa merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Dan akibatnya semua kerusakan di atas dialami juga oleh orang orang di sekitar para pengeluh.

Maka, minimalisirlah keluhan kita kepada dunia ini. Ingat, dunia ini indah apa bila kita hidup tanpa mengeluh. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Terima kasih.

You may also like