Home » Teori Psikologi » Terapi Psikodinamis: Manfaat – Cara Kerja dan Contohnya

Terapi Psikodinamis: Manfaat – Cara Kerja dan Contohnya

by Gendis Hanum Gumintang

Dalam ilmu psikologi, terdapat berbagai bentuk aplikasinya untuk membantu individu dengan gangguan psikologis tertentu. Salah satunya adalah terapi psikodinamis yang menjadi bagian dari psikoterapi. Melalui berbagai proses komunikasi dengan terapis, latihan, pengerjaan tugas, dan sebagainya, terapi psikodinamis dapat mengarahkan individu untuk menemukan penyelesaian masalahnya sendiri.

Secara umum, terapi psikodinamis memang terlihat mirip dengan terapi psikoanalisis yang menggunakan komunikasi mendalam menggunakan dasar teori psikoanalisis. Akan tetapi, terapi ini cenderung tidak terlalu menekankan pada hubungan terapis dengan pasien dan cenderung lebih singkat dari terapi psikoanalisis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai terapi psikodinamis.

Pengertian Terapi Psikodinamis

Menurut Yakeley (2014), terapi psikodinamis dilihat sebagai terapi dengan perspektif yang lebih luas dari psikoanalisis dan mencakup relasi dengan menyertakan pengalaman interpersonal yang diwujudkan pada dunia sosial maupun dunia internal. Keduanya dibangun atau muncul dari kerentanan dalam diri serta pengalaman masa kecil.

Gatta, dkk., (2019) menerjemahkan terapi psikodinamis sebagai salah satu bentuk psikoterapi yang fokusnya dikhususkan pada interaksi antara proses mental yang terjadi karena pengalaman subjektif individu pada saat awal masalah muncul sehingga tujuannya adalah meningkatkan kemampuan pasien untuk memahami makna dari pengalaman tersebut.

Sedangkan dilansir dari Good Therapy, terapi psikodinamik adalah interpretasi psikologis terhadap proses mental dan emosional yang berasal dari keterkaitan objek, ego dan self psikologis dengan tujuan untuk mengatasi kondisi dasar dan pembentukkan proses psikologis. 

Manfaat Terapi Psikodinamis

Terapi psikodinamis memiliki berbagai manfaat tidak hanya untuk menyembuhkan gejala gangguan psikologis, tetapi juga untuk meningkatkan self-esteem, percaya diri, serta keyakinan untuk berfungsi dengan maksimal. Berikut adalah beberapa detail manfaat dari terapi psikodinamis, di antaranya:

  • Membantu individu untuk meningkatkan kembali self-esteem dan rasa percaya dirinya.
  • Mengembangkan kemampuan individu agar dapat memiliki hubungan yang lebih memuaskan.
  • Membuat individu lebih yakin dengan kemampuan yang ada dalam diri untuk dapat melakukan apa yang diinginkan dengan baik.
  • Meningkatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri serta orang lain.
  • Menjadi lebih peka dan toleran terhadap cakupan emosi yang lebih luas, tidak hanya pada emosi-emosi yang primer saja.
  • Secara bertahap dapat lebih mampu untuk menghadapi permasalahan dan kesulitan yang terjadi dalam hidup.
  • Membantu mengatasi gejala depresi, kecemasan, serta penyakit fisik yang berhubungan dengan stres.
  • Kehidupan secara menyeluruh lambat laun akan semakin baik karena manfaat-manfaat tadi bekerja dengan maksimal seiring berjalannya waktu.

Cara Kerja Terapi Psikodinamis

Dilansir dari Talking Therapy, terapi psikodinamis memiliki cara kerja yang cukup berbeda dengan psikoterapi lainnya, yakni dengan berfokus pada memahami dan mengungkapkan perasaan serta bagaimana individu mencoba menghindari pikiran, perasaan yang menyebabkan munculnya gangguan, serta bagaimana hubungannya dengan pengalaman atau orang lain.

Selain itu, terapi psikodinamis juga mencoba membantu pasien untuk dapat memahami sendiri bagaimana ia menekan emosi sebelumnya yang berpengaruh pada cara pengambilan keputusan, bertingkah laku, serta menjalin hubungan dengan orang lain saat ini.

Terapi psikodinamis tidak hanya berfokus pada masalah yang dihadapi individu dalam dirinya, tetapi juga membantu pasien untuk lebih awas dan memahami asal dari masalah-masalah sosial yang terjadi. Akan tetapi, bukan berarti pasien akan dapat menyelesaikan permasalahan itu dengan kemampuan sendiri.

Pasien akan diberikan arahan yang dapat mengarah pada kemampuan analisis dan penyelesaian isu terkini yang sedang terjadi serta mengubah perilakunya dalam hubungan saat ini melalui eksplorasi secara mendalam juga analisis terhadap pengalaman atau emosi yang dialami sebelumnya.

Contoh Penerapan Terapi Psikodinamis

Berdasarkan American Psychological Association, penerapan dari terapi psikodinamis diawali dengan membangun hubungan antara terapis dan pasien sebagai pintu untuk melakukan rangkaian proses psikoterapi. Di awal, terapis akan mencoba memahami terlebih dahulu corak hubungan yang ada dalam hidup pasien.

Corak hubungan tersebut berkaitan dengan emosi, pikiran, serta kepercayaan yang berkaitan dengan dirinya saat ini dan kemudian dapat dicari hubungannya dengan pengalaman hidup pasien di masa anak-anak. Hal ini dikarenakan teori psikodinamis menekankan pada pentingnya masa kehidupan awal.

Penerapan terapi psikodinamik awalnya dilakukan secara intens dengan sesi yang terjadwal selama sekitar satu jam dan berlangsung selama beberapa bulan hingga tahunan. Kemudian, cara ini diubah pada terapi psikodinamis yang modern sehingga tidak lebih intensif. Selain itu, penggunaan sofa tertentu juga diganti menjadi sepasang kursi biasa dan terapis juga bisa melakukan tatap muka dibanding bersembunyi.

Dalam sesi tersebut, terapis akan mendorong pasien untuk membicarakan hal apa saja secara bebas mengenai pikiran sadarnya. Lalu, terapis akan menyelidiki pola berulang dalam pikiran bawah sadar klien. Dengan begitu, pasien dapat menyadari hal-hal yang sebelumnya tidak disadari.

Hasilnya, pasien dapat mengidentifikasi potongan-potongan puzzle penting yang membentuk dirinya sekarang dan merangkainya kembali untuk membuat pasien setelah terapi bisa memaksimalkan keberfungsiannya dan memiliki kesadaran terhadap hal positif di hidupnya. 

Kesimpulan Pembahasan

Terapi psikodinamis dapat diartikan sebagai teknik psikoterapi dengan dasar teori psikoanalisis yang menekankan pada asosiasi dalam diri individu baik dengan emosi dan pikirannya atau dengan hubungan interpersonalnya di kehidupan sehari-hari melalui pendalaman terkait pengalaman di masa awal kehidupan sehingga mampu mengatasi sendiri permasalahan dalam diri yang dihadapi.

Umumnya, terapi ini bermanfaat untuk mengatasi gangguan psikologis, seperti kecemasan atau depresi dan juga mengembalikan kembali keyakinan diri untuk hidup dengan baik melalui kemampuan analisis terhadap diri dan kondisi lingkungan. Caranya, terapis akan mendorong individu untuk lebih menyadari kondisi serta perilakunya saat ini.

Contoh penerapan terapi psikodinamis adalah dengan pasien menceritakan secara bebas apa yang sedang dirasakannya kepada terapis. Kemudian terapis akan menyusun pola berulang yang muncul dan mengarahkan pasien untuk menyusun kembali hal-hal yang mempengaruhinya hingga ada di kondisi sekarang.

You may also like