Home » Ilmu Psikologi » Proses Keluar dari Zona Nyaman

Proses Keluar dari Zona Nyaman

by Arby Suharyanto

“Zona Nyaman adalah sebuah kondisi perilaku dimana seseorang bekerja dalam sebuah kondisi netral tanpa kecemasan, dengan hanya menggunakan seperangkat perilaku terbatas yang dipunyai untuk mencapai sebuah level kinerja yang menetap dan umumnya tanpa disertai adanya risiko.” (Alasdair A. K. White “From Comfort Zone to Performance Management”)

Banyak orang kehilangan kepercayaan diri saat ingin mencoba tantangan baru. Mereka umumnya tidak memiliki keberanian untuk menghadapi kegagalan dan takut bila harus menghadapi kondisi yang lebih buruk. Sementara kondisi yang mereka rasakan sekarang sudah nyaman. Inilah yang membuat kebanyakan orang, begitu terbuai dengan zona nyamannya. Baca juga mengenai : cara keluar dari zona nyaman

Padahal keluar dari zona nyaman tidak berarti Sobat melakukan hal hal negatif. Sebagai manusia yang terus tumbuh, berkembang dan berubah, Sobat tidak harus menjalani rutinitas yang sama.
Bisa jadi Sobat tidak dapat berkembang lantaran Sobat terlalu asyik terpaku hanya pada satu titik (kondisi). Baca juga mengenai : cara mengenali diri sendiri menurut psikologi

Psikolog, Setyaningrum Rosdiana menambahkan, bahwa keberanian untuk menghadapi tantangan hidup adalah kunci keberhasilan. Semua ini bisa terwujud dengan baik, tentunya dengan perhitungan yang matang. Asal masih dalam batas wajar, semua hal positif yang akan Sobat coba, tentu mudah untuk menciptakan sebuah kenyamanan yang baru.  Baca juga mengenai : hubungan konsep diri dengan kematangan karir

Sebagai wawasan untuk Sobat, berikut Proses Keluar dari Zona Nyaman dalam pandangan ilmu psikologi.

Mungkin selama ini sobat sudah merasa sangat nyaman dengan pekerjaan, lingkaran pertemanan, dan rutinitas rutinitas yang dijalani setiap hari. Bisa jadi, itu adalah pertanda sobat sedang berkubang dengan zona nyaman sehingga sobat kurang tertarik untuk menantang diri dan mencoba hal hal yang baru. Baca juga mengenai : teori imitasi dalam psikologi

Namun, terus terusan berkubang di zona nyaman akan membuat diri sobat tidak berkembang. Adakalanya sobat perlu mencoba untuk masuk ke zona keberanian. Zona keberanian adalah zona dimana seseorang mulai berani untuk menetapkan tujuan demi mengubah, mengembangkan, dan mengeksplorasi kemampuan di luar kebiasannya. Baca juga mengenai : prinsip teori kepribadian alfred adler

Memang tidak mudah untuk mengawalinya, namun, bukan berarti mustahil. Ada beberapa hal dan tahapan yang perlu diperhatikan bila sobat ingin melangkah menuju zona keberanian ini.

1. Menemukan passion dan kekuatan

Sobat dapat mengawalinya dengan memahami diri sendiri secara jujur. Ambil secarik kertas dan pulpen, lalu tuliskan kelebihan kelebihan yang sobat miliki. Selain itu, tuliskan juga passion atau hal hal yang biasanya membuatmu menjadi bersemangat . Kalau sobat kesulitan melakukannya, minta teman teman terdekatmu untuk menuliskan kelebihan yang sobat miliki dari sudut pandang mereka.

Setelah sobat mendapatkan apa passion dan kekuatanmu yang sesungguhnya, mulai buatlah tujuan tujuan yang baru. Hal selanjutnya yang perlu sobat lakukan adalah fokus dengan tujuan baru yang sobat buat tersebut.

2. Menentukan hal yang membuat nyaman dan takut dilakukan

Ambil lagi selembar kertas dan pulpen, gambarlah lingkaran, lalu tuliskan di dalamnya hal hal yang membuatmu nyaman. Setelah itu, tuliskan di luar lingkaran tersebut hal hal baru yang sebelumnya takut dilakukan. Kemudian, buatlah daftar tujuan baru yang ingin sobat lakukan di luar zona nyamanmu.

Misalnya, selama ini sobat sudah terlalu nyaman menjadi seorang karyawan dengan gaji yang cukup. Sebenarnya sobat ingin mencoba menjadi pengusaha, akan tetapi sobat takut akan mengalami kegagalan dan kerugian. Dengan menggambar lingkaran ketidakyamanan ini, sobat bisa dengan mudah mengenali hal hal apakah yang ada di luar zona nyaman dan belum pernah dicoba sama sekali.

3. Memahami ketakutan

Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia pasti memiliki ketakutannya masing masing. Pahamilah bahwa ketakutanmu adalah hal yang wajar. Orang orang yang hidup dalam zona nyaman kadang enggan untuk mengakui ketakutannya, dan cenderung tak mau menguji keberaniannya.

Misalnya, selama ini sobat sudah sangat nyaman dengan teman teman yang memiliki kesamaan visi,  hobi, dan kebiasaan. Sobat kemudian enggan untuk berbaur dengan teman teman dari “circle” lain yang memiliki perbedaan pandangan. Bisa jadi karena sobat malas untuk mengalami ketidaknyamanan saat berinteraksi atau takut dicap tidak baik.

Memang, dalam melangkah di zona keberanian, sangat mungkin sobat akan mengalami berbagai kesulitan, tantangan, perubahan, dan ketakutan. Namun, dari sinilah perubahan dan pengembangan diri akan dimulai.

Orang yang berada dalam zona keberanian tidak akan berfokus untuk membangun reputasi atau menutupi kekurangan dan ketakutannya. Justru, fokus mereka adalah membenahi diri dari ketakutan tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih “berwarna” lagi.

4. Menemukan dukungan

Tidak ada pencapaian besar dalam sejarah manusia yang dilakukan seorang diri. Bahkan, seorang raja pun masih memerlukan penasehat pribadi. Oleh karena itu, temukan “circle” yang bisa saling mendukung untuk tetap berada di zona keberanian dan mencapai tujuan yang baru.

Temukan teman yang juga memiliki keinginan yang sama denganmu untuk membangun kemampuan di luar zona nyaman. Terkadang, berteman dengan orang orang yang memiliki karakter pengambil resiko (risk taker) akan membantu sobat menjadi lebih berani. Sobat bisa ikut merasakan energi positif, semangat, dan belajar dari kemampuan mereka untuk bangkit kembali setelah melewati kegagalan.

5. Positif thinking

Bisa jadi sobat akan gelisah dan tidak yakin atas potensi diri yang dirasa kurang untuk bekal keluar dari zona nyaman. Ada rasa takut untuk beradaptasi, takut untuk gagal, atau takut dipandang aneh oleh orang lain.

Namun, coba lepaskanlah kegelisahan itu satu demi satu. Yakinlah bahwa sobat juga mampu untuk melakukan hal yang baru. Misalnya, sobat bisa menghadap di sebuah cermin besar, lalu katakan pada dirimu di depan cermin, “Aku berani dan aku bisa“.

6. Mencoba hal baru

Setelah menemukan hal hal baru yang ingin sobat lakukan, coba lakukan. Hal ini memang membutuhkan proses yang tidak instan. Awalnya sobat mungkin akan merasa sangat tidak nyaman, namun cobalah tetap lakukan. Jangan berhenti. Percayalah, rasa tidak nyaman ini akan berangsur angsur hilang.

7. Menghargai diri sendiri

Bila sobat sudah ingin dan mulai mencoba satu hal baru saja, hal itu merupakan sebuah kemajuan. Jangan lupa berikan penghargaan terbaik bagi diri sendiri. Yang terpenting adalah lakukan hal hal baru di luar zona nyamanmu dengan perasaan senang dan bahagia. Lakukanlah sesuai batas kemampuanmu dan jangan terlalu memaksakan diri terlampau jauh sehingga malah menyiksa diri sendiri.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like