Home » Gangguan Psikologi » 6 Perbedaan Depresi dan Bipolar yang Perlu dipahami

6 Perbedaan Depresi dan Bipolar yang Perlu dipahami

by Gendis Hanum Gumintang

Gangguan depresi dan gangguan bipolar adalah dua gangguan suasana hati atau mood yang memiliki berbagai kemiripan sehingga sering kali orang-orang kesulitan menemukan perbedaannya. Namun, kedua gangguan tersebut pada dasarnya memiliki perbedaan yang esensial untuk memahami kondisinya secara tepat, termasuk untuk memberikan perawatan.

Berikut adalah 6 perbedaan depresi dan bipolar dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

1. Berdasarkan Definisi

Depresi tidak hanya sekadar perasaan sedih, tetapi rasa kesedihan atau kekosongan yang sangat mendalam. Gangguan depresi didefinisikan sebagai kondisi kejiwaan di mana seseorang merasa sedih dan putus asa secara terus-menerus hingga mengganggu keberfungsiannya dalam kehidupan sehri-hari.

Sementara bipolar merupakan gangguan yang ditandai dengan suasana hati yang berubah-ubah secara drastis, di mana individu bisa merasa sangat gembira dan bersemangat dalam episode mania, lalu merasa sangat sedih dan tidak memiliki motivasi dalam episode depresi.

2. Berdasarkan Gejala dan Penyebab

Depresi memiliki berbagai gejala, tetapi secara umum gangguan ini memiliki beberapa karakteristik, seperti suasana hati yang buruk secara terus-menerus, perasaan sedih dan hilang rasa tertarik atau kepuasan dalam berbagai aspek di hidupnya. Berikut adalah gejala yang paling umum terjadi pada individu dengan gangguan depresi:

  • Merasa tidak ada harapan atau tidak berharga
  • Rasa bersalah yang tidak tepat
  • Kehilangan energi
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
  • Perubahan pola tidur
  • Perubahan nafsu makan
  • Pikiran untuk bunuh diri
  • Isolasi sosial

Di sisi lain, pada individu dengan gangguan bipolar, gejala utamanya adalah perubahan suasana hati secara ekstrim, yakni pada episode mania dan hipomania. Pada episode depresi, gejala yang sering muncul sama seperti penderita depresi mayor. Sementara pada episode mania, terdapat beberapa gejala yang ditunjukkan, yaitu:

  • Energi yang sangat besar
  • Mood yang terlalu baik
  • Berkurangnya kebutuhan untuk tidur
  • Berbicara lebih cepat dari biasanya
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah tersinggung
  • Perilaku impulsif atau berisiko tinggi

Sayangnya, penyebab dari kedua gangguan tersebut masih menjadi bahan penelitian. Akan tetapi, kebanyakan orang percaya bahwa ketidakseimbangan komposisi kimia dalam otak memiliki peran yang signifikan.

3. Berdasarkan Tipenya

Terdapat beberapa tipe dari gangguan depresi, termasuk peripartum depression (depresi selama dan setelah melahirkan, seasonal depression (depresi pada musim tertentu, kebanyakan di musim gugur dan musim dingin), serta persistent depressive disorder (depresi yang sudah kronis).

Sementara pada gangguan bipolar, terdapat dua tipe yang sudah umum diketahui, yakni bipolar tipe I, di mana individu yang didiagnosis memiliki gangguan tipe ini setidaknya pernah mengalami satu episode mania. Kemudian pada bipolar tipe II individu didiagnosis memiliki gangguan ini ketika setidaknya pernah satu kali mengalami episode hipomania yang diikuti dengan episode depresi mayor.

4. Berdasarkan Proses Diagnosis

Hal yang paling dapat membedakan antara gangguan depresi dengan bipolar pada proses diagnosis adalah kehadiran episode mania dan hipomania. Kondisi tersebut hanya ada pada individu dengan bipolar dan tidak ada pada individu dengan depresi. 

Salah satu alasan mengapa sering kali gangguan depresi dan bipolar dianggap sama adalah karena keduanya memiliki episode depresi, di mana terlihat sangat lesu bahkan hingga ingin mengakhiri hidup. Namun, orang yang depresi akan terus berada dalam kondisi itu, sedangkan individu yang memiliki bipolar akan menunjukkan fase bersemangat dan sangat aktif.

Dalam banyak kasus, proses diagnosis individu dengan bipolar dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun karena mungkin profesional yang menanganinya hanya melihat klien ketika sedang merasakan depresi saja.

5. Berdasarkan Tingkat Kejadian

Data statistik individu dengan gangguan depresi mengindikasikan bahwa gangguan depresi mayor lebih umum terjadi dibanding gangguan bipolar. Diperkirakan sekitar 7,1 persen dari orang dewasa memiliki pengalaman episode depresi mayor. 

Berbeda dengan gangguan bipolar, gangguan depresi lebih umum terjadi pada perempuan dibanding laki laki dengan perbandingan besaran 8,7 persen dan 5,3 persen.

Sedangkan pada gangguan bipolar, data statistik menunjukkan sekitar 2,8 persen orang dewasa didiagnosis memiliki kondisi ini. Gangguan bipolar muncul dengan tingkat yang sama pada laki-laki maupun perempuan. 

6. Berdasarkan Strategi Perawatan

Pada individu yang mengalami gangguan depresi, kebanyakan proses perawatannya menggunakan kombinasi dari obat-obatan dan terapi. Perawatan berbasis obat-obatan untuk depresi secara umum menggunakan obat antidepresan yang disebut selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). 

Selain itu, terdapat terapi cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi berbasis kognitif dan perilaku yang sering digunakan karena memberikan pengaruh yang efektif dalam perawatan gangguan depresi. Bahkan dalam beberapa kasus, pemberian terapi saja sudah cukup sehingga tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan.

Sedangkan pada individu yang mengalami gangguan bipolar, hampir semua perawatannya menggunakan obat-obatan. Penstabil suasana hati (mood stabilizer) menjadi jenis obat yang paling sering digunakan, seperti Lithium dan Lamictal. Tidak hanya itu, sebagai tambahan perawatan dapat menggunakan terapi individu maupun kelompok.

Demikianlah 6 perbedaan depresi dan bipolar yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan sederhana. Kesimpulannya, depresi dan bipolar menjadi bagian dari gangguan suasana hati sehingga terkadang sulit untuk menemukan perbedaannya. Akan tetapi, jika dilihat lebih dalam terdapat berbagai perbedaan kunci di antara keduanya.

Secara umum, gangguan depresi dan bipolar memiliki perbedaan pada adanya episode mania atau perasaan sangat gembira dan bersemangat pada individu dengan bipolar, sementara pada orang yang memiliki depresi hanya merasa murung terus meners. Selain itu, perbedaannya juga ditunjukkan oleh aspek-aspek, seperti definisi, gejala dan penyebab, tipe-tipe, proses diagnosis, tingkat kejadian, serta strategi perawatan.

You may also like