Fenomena laki-laki yang terlihat seperti perempuan mungkin tak jarang pernah Anda lihat. Mungkin terkadang Anda bertanya-tanya mengapa perilaku atau ciri-ciri yang seharusnya hanya ada pada wanita, tetapi ternyata hal tersebut juga bisa terjadi dan ada pada beberapa laki-laki yang pernah Anda temui.
Sampai akhirnya Anda mungkin mencari tahu mengenai apakah ada penjelasan mengenai masalah tersebut dan apa saja sebenarnya yang menyebabkan anak laki-laki terlihat ataupun berperilaku seperti perempuan.
Berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai kenapa anak laki-laki terlihat seperti perempuan.
1. Mengalami kelebihan kromosom X dalam tubuhnya
Susunan kromosom antara laki-laki dan perempuan itu berbeda. Dan normalnya, laki-laki memiliki susunan kromosom X sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X. Dan pada beberapa kasus, ada laki-laki yang memang terlahir dengan kromosom X melebihi batas normalnya. Dan dalam dunia medis, kondisi seperti itu dikenal dengan sindrom Klinifelter.
Yang mana, ciri dari sindrom Klinifelter adalah ukuran testis yang lebih kecil dan tidak turun sampai ke kantung zakar. Selain itu, laki-laki yang memiliki sindrom ini akan mirip seperti perempuan sebab biasanya mereka memiliki payudara yang membesar(gynecomastia), mengalami pembesaran pinggul seperti layaknya perempuan. Sehingga, itulah yang memungkinkan laki-laki bisa terlihat mirip dengan perempuan.
2. Mendapat pengaruh dari lingkungan sekitar
Lingkungan di mana seseorang bergaul memang akan sangat memengaruhi perilaku seseorang tersebut. Misalnya saja saat seorang laki-laki yang selalu bergaul dan dikelilingi teman perempuan, maka ada kemungkinan laki-laki tersebut akan memiliki sifat yang sama dengan perempuan.
Seorang Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi mengatakan, bahwa bisa saja penyebab laki-laki terlihat seperti perempuan dipicu oleh kebiasaannya yang sedari kecil sampai besar sudah terbiasa bermain bersama anak perempuan. Dalam hal perkembangannya, yakni saat masa anak-anak sampai remaja, hal tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya.
Sering bergaul dan lebih memilih bermain dengan anak perempuan tentu memiliki dampak yang memengaruhi pada kondisi dimana anak laki-laki mengalami krisis kepribadian. Dan berakhir pada anak laki-laki tersebut anak terlihat lebih gemulai atau feminim dibandingkan kepribadian laki-laki pada umumnya yang terlihat lebih maskulin.
3. Sudah mengalami gangguan identitas gender sejak kecil
Gender Dysphoria atau gangguan identitas gender merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa tertekan dan tidak nyaman akibat adanya ketidakcocokan antara jenis kelamin dan identitas gender mereka. Seseorang yang terkena gangguan psikologis gender dysphoria biasanya akan bertransisi dan memulai hidup baru sebagai transgender. Selain itu, hal-hal lain yang dapat memicu timbulnya dysphoria adalah gangguan bipolar, gangguan kepribadian, depresi, dan gangguan kepribadian skizoafektif.
4. Trauma masa Kecil
Dampak trauma masa kecil tidak hanya membuat seseorang mengalami gangguan emosional yang tidak stabil, akan tetapi juga dapat memengaruhi kepribadiannya di masa depan. Salah satu contohnya adalah laki-laki yang berperilaku seperti perempuan. Biasanya laki-laki yang terlihat lebih feminim dibandingkan maskulin adalah karena mereka mungkin merupakan salah satu dari korban kekerasan seksual(sexual abuse) di masa lalunya.
Seperti yang kita tahu, kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan saja, karena pada kenyataannya, laki-laki juga tak jarang menjadi korban kejahatan laki-laki tidak bermoral. Selain itu, stress berat ataupun bentuk pemberontakan dari pengabaian orang-orang di sekitarnya juga dapat menjadi penyebab laki-laki memutuskan untuk berperilaku seperti perempuan.
5. Faktor saraf
Menurut seorang ahli Neurologi, Ryu Hasan menjelaskan bahwa apabila seorang laki-laki yang mirip perempuan adalah seorang laki-laki yang kembali ke fitrahnya. Selain itu, Ryu Hasan juga menjelaskan bahwa selama 6 minggu semua janin pada awalnya adalah perempuan.
Namun, karena pengaruh hormon tertentu di dalam kandungan yang mengganggu janin sehingga membuat janin menjadi laki-laki. Hormon tersebut di picu oleh infus saraf, yang merupakan organ pertama yang terbentuk pada janin(saraf otak). Sehingga Ryu Hasan menyimpulkan bahwa laki-laki dan perempuan ditentukan oleh saraf otak, karena pada awalnya semua manusia terlahir sebagai perempuan.
Itulah mengapa sering ada kasus ketika seorang laki-laki kecelakaan atau kepalanya terbentur, tiba-tiba bisa jadi perempuan atau kemayu. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa laki-laki yang bertingkah atau terlihat seperti perempuan mungkin saja memiliki alasan tertentu mengapa mereka bertindak demikian.
Ada yang karena memiliki kelebihan kromosom X pada tubuhnya(sindrom klinifelter) atau ada juga yang dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Dimana anak laki-laki lebih sering menghabiskan waktu bermainnya bersama anak perempuan,beberapa hal tersebut memang sangat berpengaruh pada tingkah dan perilaku seseorang.