Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 9 Metode Pengembangan Kognitif Pada Anak yang Perlu diketahui

9 Metode Pengembangan Kognitif Pada Anak yang Perlu diketahui

by Gendis Hanum Gumintang

Perkembangan setiap manusia pasti melalui arah yang sama, yakni dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Dalam masa perkembangan ini, tidak hanya secara fisik, secara psikologis manusia juga akan terus berkembang meski mungkin tidak terlihat secara ekstrinsik.

Salah satu bagian dari perkembangan psikologis adalah kemampuan kognitif. Kemampuan tersebut harus dikembangkan sejak dini dan terus ditingkatkan sesuai dengan tahapan usianya. Berikut adalah 9 metode pengembangan kognitif untuk anak, yakni sebagai berikut:

1. Melakukan permainan

Bermain menjadi bagian penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak. Melalui permainan, anak tidak hanya diajak untuk bersenang-senang, tetapi juga bisa sambil belajar dan menjadi metode pengembangan kognitif yang sering digunakan.

Permainan yang dilakukan bisa menggunakan alat bantu lainnya, seperti kotak alfabet, kartu lambang bilangan, plastisin, balok, shape sorter, puzzle, dan masih banyak lagi, atau bahkan tanpa alat bantu, seperti 3-6-9 tepuk tangan, sambung kata, a-b-c lima dasar, dan lain-lain.

Kemampuan kognitif yang dapat dilatih dengan permainan-permainan tersebut, di antaranya yaitu konsentrasi, fokus, memori, komunikasi, koordinasi, kreativitas, serta kemampuan dalam membuat pertimbangan untuk menetapkan keputusan. 

2. Mengidentifikasi suara atau musik

Suara juga menjadi kemampuan kognitif yang dapat dikembangkan oleh orang tua pada anak. Sesekali, orang tua bisa mengajak anak mendengarkan suara-suara apa saja yang ada di sekitarnya, misal suara kendaraan, kucing, langkah kaki, televisi, atau air mengalir.

Selain itu, orang tua juga bisa mengembangkan kemampuan ini dengan metode bermain. Contohnya tebak suara hewan, tebak lirik, sambung lagu, atau yang menggunakan alat musik langsung, seperti gitar, suling, keyboard, drum, dan sebagainya.

3. Kegiatan terkait seni atau karya

Seni adalah segala hal yang berkaitan dengan hasil karya yang diciptakan dan bersifat indah juga bernilai. Bentuk-bentuk seni yang biasanya dikenal, yakni dalam lukisan, ukiran, gambar, tari, musik, kerajinan, dan masih banyak lagi.

Anak dapat dikenalkan pada kegiatan yang berkaitan dengan seni sebagai salah satu metode untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya. Hal ini dikarenakan ada pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif, pemahaman artistik, serta dalam hal tertentu juga berkaitan dengan koordinasi gerak tubuh.

4. Berkaitan dengan kemampuan motorik

Kegiatan yang berhubungan dengan motorik atau gerak tubuh juga memiliki keterkaitan untuk mengembangkan kognitif anak sebab kemampuan motorik sangat membutuhkan kemampuan berpikir terutama dalam hal koordinasi tubuh.

Orang tua dapat mengajak anak untuk berolahraga atau melakukan kegiatan lain, seperti permainan ketangkasan, permainan berkelompok, perlombaan terkait gerak tubuh, dan lain sebagainya.

Selain itu, hal yang terkait dengan kemampuan motorik dan kognitif adalah perkembangan sensorik, di mana anak bisa mengkoordinasikan alat indranya untuk melihat, mendengar, merasa, mencium serta meraba untuk menerima stimulus dan memberikan respons.

5. Mendengarkan cerita

Cerita-cerita seperti dongeng, biografi tokoh-tokong, kisah peristiwa bersejarah, atau sekadar mendengar cerita dari anggota keluarga juga secara tidak langsung dapat menjadi metode pengembangan kognitif untuk anak.

Saat mendengarkan cerita, anak menggunakan kemampuan pikirannya untuk berimajinasi mengenai situasi serta alur dalam cerita sesuai dengan apa yang sudah dibacakan. Imajinasi tersebut kemudian dapat berkembang menjadi kreativitas.

Di sisi lain, kegiatan membaca dan mendengarkan cerita juga bisa meningkatkan kedekatan emosional antara orang tua dengan anak. Selain itu, berbagai nilai-nilai atau makna dari cerita juga dapat membentuk pola pikir anak mengenai sikap yang baik.

6. Menulis, membaca, dan berbicara

Menulis, membaca, dan berbicara merupakan salah satu kemampuan linguistik yang juga harus dikembangkan sejak dini. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut sudah menjadi kemampuan dasar yang umumnya dimiliki manusia.

Meskipun anak tidak memiliki kecenderungan pada kecerdasan linguistik, tetapi setidaknya anak memiliki pemahaman dasar yang baik mengenai dunia kepenulisan, seperti struktur kata, kalimat, paragraf, memilih kata, menyusun kalimat dan sebagainya.

Setelah itu, anak juga dapat mengkomunikasikan kata serta bahasa yang sudah dimiliki serta membaca dan memiliki pemahaman dari

7. Melakukan percobaan

Melalui eksperimen-eksperimen, anak dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya terkait beberapa hal sekaligus. Misalnya, logika, koordinasi tubuh, komunikasi, kemampuan visual-spasial, dan lain-lain.

Orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan hal-hal baru, seperti memasak, berkebun, mempraktikan eksperimen sains, bertemu dengan binatang, atau kegiatan lainnya yang tidak hanya menarik, tetapi juga melatih kemampuan kognitif anak.

8. Menyusun barang

Salah satu kemampuan kognitif manusia adalah terkait pemahaman spasial atau keruangan. Musfiroh (2004) menyebutkan bahwa kecerdasan spasial merupakan kemampuan berpikir mengenai gambar dengan menyerap mengubah, serta membuat kembali berbagai jenis aspek dunia visual-spasial.

Anak yang memiliki kemampuan spasial yang baik dapat melihat garis, bentuk, warna, ruang, ukuran pada setiap objek dan menghubungkannya. Misalnya, dengan menyusun puzzle atau lego, melihat denah dan peta, mengorganisir tempat mainan agar rapih, dan sebagainya.

Apabila terus dikembangkan, anak bisa memiliki berbagai sudut pandang yang juga mempengaruhi kecepatannya dalam berpikir, melakukan pertimbangan singkat, serta  membuat keputusan.

9. Bertemu dengan teman sebaya

Kemampuan kognitif tidak hanya seputar intelegensi, kecerdasan, atau bakat saja. Namun juga harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal ketika berada bersama orang lain, khususnya dalam hal interaksi dan komunikasi.

Beberapa anak diberikan banyak pendidikan maupun pelatihan untuk melatih kemampuannya dalam ilmu pengetahuan atau keterampilan, tetapi malah cenderung tidak bisa berbaur dengan orang lain dan hal tersebut harus dihindari.

Orang tua juga harus memahami bahwa kemampuan komunikasi sangat penting bagi anak sebab manusia adalah makhluk sosial sehingga setinggi apa pun IQ-nya, kalau kesulitan berinteraksi karena tidak dikembangkan sejak dini, maka akan sulit juga untuk bertahan hidup.

Demikianlah 9 metode pengembangan kognitif untuk anak. Kesimpulannya, perkembangan kognitif merupakan bagian dari perkembangan psikologis manusia. Perkembangan tersebut perlu ditingkatkan sesuai tahapan usia dengan cara-cara tertentu.

Orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan permainan, mengidentifikasi suara atau musik, kegiatan terkait seni atau karya, berkaitan dengan kemampuan motorik, mendengarkan cerita, menulis, membaca, dan berbicara, melakukan percobaan, menyusun barang, serta bertemu dengan teman sebaya.

Akan tetapi, orang tua juga tidak boleh memaksakan anak untuk dapat memiliki kemampuan yang tinggi dalam setiap bagian sebab hal tersebut akan memberatkan anak, terlebih setiap anak memang memiliki kelebihan dan kekurangan serta hal yang disukai dan tidak disukainya masing-masing. Hal yang terpenting adalah bagaimana orang tua memfasilitasinya.

You may also like