Setiap manusia harusnya memiliki konsep diri. Konsep diri ini dibutuhkan untuk mengetahui tentang siapa diri kita sendiri, apa yang kita yakini, apa yang kita sukai baik itu berkaitan dengan citra diri fisik dan citra diri psikologis.
Seperti kita ketahui psikologi memiliki banyak disiplin ilmu seperti psikologi perkembangan, psikologi olahraga, psikologi sosial, psikologi faal, psikologi forensik, psikologi industri dan organisasi, psikologi pendidikan, psikologi eksperimen dan psikologi lainnya. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai konsep diri melalui psikologi komunikasi.
Pengertian Konsep Diri
Berikut adalah beberapa konsep diri menurut para ahli :
Berdasarkan pengertian di atas, maka teori konsep diri yang diambil adalah dari Song dan Hattie yang mengungkapkan bahwa konsep diri adalah gabungan keyakinan individu mengenai karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, asirasi dan prestasi. Sedangkan pada dimensi konsep diri mencakup citra diri fisik meliputi penampilan, citra diri psikologis meliputi pikiran, perasaan dan emosi serta konsep diri sosial meliputi pandangan, penilaian kemampuan bergaul dan aspek kerjasama dengan orang lain.
Konsep diri adalah persepsi kita pada diri kira sendiri seperti aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu dan interaksi kita terhadap orang lain. Konsep diri adalah hal yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, apa yang kita percayai dan hal apa yang terjadi dalam hidup kita sendiri.
Bagian Utama Konsep Diri
Menurut Briab Tracy, konsep diri mempunyai tiga bagian utama yaitu self ideal (diri ideal), self image (citra diri) dan self esteem (jati diri). Ketiga elemen ini akan membentuk kepribadian kita, menentukan apa yang kita pikirkan, rasakan, lakukan dan menentukan sesuatu yang terjadi kepada diri kita sendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga bagian utama konsep diri seseorang :
Self ideal adalah komponen utama self-concept diri kita sendiri yang terdiri dari harapan, impian, visi dan idaman. Self ideal ini membentuk kebaikan, nilai-nilai dan sifat-sifat dari diri kita maupun orang lain yang kita hormati. Self ideal ini adalah pemahaman mengenai sosok yang paling kita inginkan di segala aspek kehidupan kita. Self ideal menuntun kita membentuk perilaku diri kita sendiri.
Self image adalah konsep bagamimana kita membayangkan diri kita sendiri dan membentuk tingkah laku kita pada situasi tertentu. Karena kekuatan self image akan mempengaruhi perbaikan dalam hidup kita sendiri.
Self esteem adalah seberapa besar kita menyukai diri kita sendiri. Semakin kita menyukai diri kita sendiri, maka kita akan semakin baik dalam bertindak pada bidang apapun yang kita tekuni. Komponen-komponen emosional bentuk kepribadian pada self esteem adalah bagaimana kiat berpikir, bagaimana kita merasa dan bagaimana kita bertingkah laku.
Calhoun dan Acocella 1995, menjelaskan bahwa konsep diri adalah suatu gambaran mental individu pada pengetahuan, pengharapan dan penilaian diri sendiri. Sheerer (Cronbach, 1963) menjelaskan ciri-ciri konsep diri positif yaitu :
Memang ada banyak pendapat ahli psikologi yang menjelaskan mengenai dimensi konsep diri. Menurut Calhoun dan Acocella (1990), dimensi utama dari konsep diri adalah dimensi pengetahuan, dimensi pengharapan dan dimensi penilaian.
Pengetahuan yang dimaksud disini adalah tentang informasi mengenai konsep diri atau penjelasan tentang “siapa saya”. Pengetahuan tentang gambaran diri tersebut akan membentuk citra diri. Dalam gambaran diri akan disebutkan tentang cara menjadi pribadi yang menyenangkan
Pandangan diri kita pada peran yang sedang kita jalankan baik itu sebagai orang tua, suami, istri karyawan, pelajar dan sebagainya; pandangan kita akan watak kepribadian yang kita rasakan seperti jujur, setia, gembira dan sebagainya; pandangan kita tentang sikap yang kita miliki; kemampuan yang kita punya, kecakapan yang kita kuasai dan karakteristik yang ada pada diri kita.
Atau dengan kata lain, dimensi pengetahuan akan konsep diri adalah segala hal yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri.
Gambaran tentang konsep diri yang kita yakini bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya atau bahkan tidak sesuai dengan gambaran diri kita pada orang lain. Sebab pada hakekatnya, kita sering menutup-nutupi sifat-sifat tertentu pada diri kita sebagai bentuk untuk menyembunyikannya dari mereka.
Hal ini akan berakibat pada penilaian orang lain yang kerap tidak sesuai dengan pandangan kita akan konsep diri yang kita yakini. Gambaran diri kita juga tidak bersifat permanen, tetapi akan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi nanti.
Dimensi harapan adalah yang menyangkut tentang hal apa yang kita cita-citakan dimasa mendatang. Saat kita memiliki pandangan tetang siapa kita, maka secara otomatis kita juga akan memiliki beberapa pandangan tentang bagaiman diri kita di masa depan.
Kita akan memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri atau biasa disbeut sebagai diri ideal atau self ideal (diri yag dicita-citakan). Self ideal terdiri dari dambaan, aspirasi, harapa, keinginan untuk menjadi manusia yag dicita-citakan. Namun, cita-cita diri belum tentu sama dengan kenyataan sebenarnya.
Cita-cita diri menentukan konsep diri untuk menentukan bagaimana perilaku kita selanjutnya. Hal inilah yang akan mendorong kita untuk mempunyai semangat juang dan membangkitkan kekuatan diri kita untuk menuju masa depan.
Standar ideal yang kita tetapkan akan mempengaruhi usaha kita untuk mendapatkannya. Ukurlah standar ideal dengan konsep yang lebih realistis yakni sesuai denga kecakapan dan kemampuan yang kita miliki, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah.
Penilaian akan konsep diri adalah pandangan kita tentang harga diri kita sendiri. Menurut Calhoun dan Acocella (1990), kita adalah pribadi yang menilai diri kita sendiri, yakni apakah kita bertentangan dengan pengharapan diri kita sendiri dan standar yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri. Dari penilaian tersebu akan dibentuk sebuah harga diri.
Seseorang yang memiiliki standar konsep diri sesuai dengan dirinya sendiri, mengetahui siapa diri kita, apa yang kita kerjakan, kemana diri kita akan memiliki rasa harga diri yang tinggi. Sebaliknya orang-orang yang memiliki standar jauh dari kemampuan yang dimiliki, maka akan cenderunng mempunyai harga diri yang rendah.
Penilaian akan membentuk penerimaan diri. Seperti contohya, siswa yang harga dirinya tinggi aka mejadi rendah jika ia tidak berhasil pada salah satu mata pelajaran penting. Sebaliknya, jika ada siswa yag kurang percaya diri tiba-tiba akan mempuyai harga diri tinggi saat ia memenangkan lomba.
Demikian konsep harga dri melalui psikologi komunikasi. Semoga bermanfaat.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…