Home » Teori Psikologi » 12 Hubungan Konsep Diri dengan Pengambilan Keputusan

12 Hubungan Konsep Diri dengan Pengambilan Keputusan

by Arby Suharyanto

Konsep Diri adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri. Pandangan diri atau konsep diri ini mencakup berbagai kekuatan individual dan juga kelemahannya, bahkan termasuk kegagalannya.

Konsep diri (self concept) adalah inti dari kepribadian dalam diri seseorang. Inti kepribadian individu punya peranan yang sangat penting dalam menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di tengah-tengah masyarakat.

Pengambilan keputusan merupakan suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang mengusung pada pemilihan jalur perbuatan antara beberapa pilihan yang tersedia. Definisi lain dari pengambilan keputusan atau Decision Making yaitu suatu proses pemikiran dalam pemulihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atas solusi tentang prediksi ke depan.

Konsep diri berhubungan dengan tujuh langkah dalam proses pengambilan keputusan

  • Mengidentifikasi keputusan.

Langkah pertama dalam membuat keputusan yang tepat adalah mengenali permasalahan serta memutuskan untuk mengatasi hal itu, dan juga menentukan alasan tentang mengapa keputusan ini akan membuat perubahan bagi konsumen atau karyawan. (Baca juga mengenai hubungan konsep diri dengan kenakalan remaja )

  • Mengumpulkan informasi.

Selanjutnya, saatnya untuk mengumpulkan informasi sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan data dan fakta. Tahap ini membutuhkan penilaian untuk memnentukan informasi apa yang relevan dengan keputusan yang ada dan bagaimana cara mendapatkannya. Supaya efektif, sebelumnya definisikan apa yang perlu diketahui yag berpengaruh dengan keputusan, dan tentukan siapa saja yang perlu dilibatkan. (Baca juga mengenai konsep citra dalam psikologi politik )

  • Mengidentifikasi alternatif.

Dengan memahami permasalahan, mengidentifikasi kemungkinan dan mensimuulasikannya akan lahir opsi-opsi keputusan. Opsi tersebut yang diperyimbangkan utuk diambil salah satunya sebagai keputusan. (Baca juga mengenai konsep fitrah dalam psikologi islam )

  • Menimbang bukti.

Menurut pakar manajemen Phil Higson dan Anthony Sturgess, dalam langkah ini diperlukan “mengevaluasi kelayakan, penerimaan dan keinginan” untuk mengetahui alternatif manakah yang terbaik. Pengambil keputusan baik itu manajer/eksekutif atau pelaku usaha harus mampu mempertimbangkan pro dan kontra kemudian memilih opsi yang memiliki peluang keberhasilan tertinggi. Mencari opini kedua yang dipercaya mampu memberikan perspektif baru terhadap permasalahan juga mungkin akan sangat membantu. (Baca juga mengenai pembentukan konsep dalam psikologi kognitif )

  • Memilih diantara alternatif pilihan.

Ketika tiba waktunya untuk membuat suatu keputusan, pastikan bahwa adanya resiko yang menempel pada keputusan yang dipilih. Atau, alternatif lainya, dengan memilih kombinasi dari beberapa alternatif setelah sepenuhnya memahami informasi serta potensi resikonya. (Baca juga mengenai gangguan konsep diri )

  • Bertindak.

Selanjutnya, setelah keputusan diambil harus segera dibuat rencana implementasi. Hal ini melibatkan kegiatan mengidentifikasi sumberdaya yang diperlukan serta mendapatkan dukungan dari karyawan dan para pemangku kepentingan. Mengumpulkan orang lain yang setuju dengan keputusan yang diambil adalah komponen kunci untuk melaksanakan rencana kita secara efektif. 

  • Meninjau kembali.

Langkah penting namun paling sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan adalah mengevaluasi keputusan . Apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan,segeralah tinjau kembali dan telusuri secara runtut apa yang menyimpang atau tidak sesuai.

Berikut 12 Hubungan Konsep Diri dengan Pengambilan Keputusan.

1. Konsep diri mempengaruhi dalam Menerapkan tujuan dan sasaran

Sebelum memulai proses pengambilan keputusan, tujuan dan   sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu. apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.

2. Konsep diri mempengaruhi dalam Identifikasi persoalan

Persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada inti persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.

3. Konsep diri mempengaruhi dalam Mengembangkan alternatif

Tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.

4. Konsep diri mempengaruhi dalam Menentukan alternatif

Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan.

5. Konsep diri mempengaruhi dalam Memilih alternatif

Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.

6. Konsep diri mempengaruhi dalam Menerapkan keputusan

Keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaannya.

7. Konsep diri mempengaruhi dalam Pengendalian dan evaluasi

Pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan.

8. Konsep diri mempengaruhi dalam Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

9. Konsep diri mempengaruhi dalam Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

10. Konsep diri mempengaruhi dalam Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

11. Konsep diri mempengaruhi dalam Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

12. Konsep diri mempengaruhi dalam Logika/ Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

You may also like