Home » Ilmu Psikologi » 12 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Bahagia

12 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Bahagia

by Arby Suharyanto

Rasa gembira atau bahagia mungkin menjadi emosi terbaik yang dirasakan manusia. Rasa sukacita ini bisa timbul pada peristiwa besar seperti pernikahan, atau sesederhana tim bola kesayangan menang. Pada level emosional, kita bisa merasakan kegembiraan itu dalam berbagai cara; eforia, air mata menetes, atau pun kepuasan mendalam.

Dari kacamata ilmiah, kita merasakan kegembiraan dalam neurotransmiter, yakni ketika sel “kurir” yang sangat kecil mengirim sinyal diantara syaraf dan sel tubuh. Neurotransmiter itu bertanggung jawab pada proses dan perasaan di setiap aspek tubuh, mulai dari aliran darah sampai pencernaan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa rasa bahagia bisa membuat tubuh lebih sehat dan merasa produktif dalam berkegiatan. Bahkan, rasa bahagia bisa memberikan efek positif dalam menjalani hidup.

Hal ini disebabkan karena neurotransmiter, yang bertanggung jawab pada proses dan perasaan di setiap aspek tubuh, mulai mengirimkan sinyal diantara saraf dan sel tubuh. Akhirnya, kita akan merasakan sukacita tersebut sampai ke seluruh bagian tubuh. Penasaran seperti apa yang terjadi? Secara umum, inilah 12 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Bahagia.

1. Otak

Semua emosi yang kita rasakan dipengaruhi oleh otak, demikian juga sebaliknya. “Otak tidak memiliki satu pusat emosi, tetapi emosi yang berbeda melibatkan struktur yang berbeda,” kata Diana Samuel, asisten profesor bidang psikiatri klinik di Columbia University Medical Center. Baca juga mengenai : cara hidup bahagia menurut psikologi

Kita merasakan gembira karena dilepaskannya dopamin dan serotonin, dua jenis neurotransmiter di otak. Keduanya terkait erat dengan kebahagiaan. Jadi, saat sesuatu yang dipersepsikan sebagai kegembiraan terjadi, otak akan menerima sinyal untuk melepaskan kedua zat kimia itu ke sistem syaraf pusat. Baca juga mengenai : cara mewujudkan cinta kasih dalam keluarga

2. Sistem sirkulasi

Sadarkah kamu, ketika sedang gembira, pipi akan merona merah dan detak jantung lebih cepat? Menurut Samuel, ini terjadi karena pengaruh sistem sirkulasi. “Kepak kupu kupu di perut, ekspresi muka, Baca juga mengenai : tips bahagia dalam rumah tangga

bahkan perubahan suhu di jari, semua dipengaruhi oleh emosi. Efek dari sistem sirkulasi bisa muncul secara fisik,” katanya. Bahagia bukan satu satunya emosi yang memengaruhi, tapi juga rasa takut, sedih, dan emosi lain, akan menyebabkan reaksi di tubuh. Baca juga mengenai : cara membahagiakan diri sendiri

3. Sistem syaraf otonom

Ini merupakan sistem syaraf yang bertanggung jawab pada semua hal yang terjadi di tubuh tanpa disadari, misalnya bernapas, pencernaan, atau membesarnya pupil. Sistem syaraf ini dipengaruhi oleh rasa bahagia dan gembira. Baca juga mengenai : cara mengenali diri sendiri menurut psikologi

Misalnya, napas lebih cepat saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti naik roller coaster. Atau pupil mata membesar ketika kita terangsang. Rangsangan emosi juga berpengaruh pada otot halus yang terletak di dinding organ berongga, misalnya perut, usus, atau kandung kemih.

3. Kulit

Ketika Anda bahagia, hormon yang disebut endorfin (hormon rasa bahagia) akan meningkat. Inilah yang memberikan efek anti inflamasi dan mendorong penyembuhan luka. Selain itu, aliran darah dalam tubuh juga akan bekerja secara optimal sehingga kulit Anda menjadi lebih sehat dan lebih awet muda. Ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa kebahagian dan awet muda memiliki hubungan yang kuat antara satu sama lain.

4. Meningkatkan kerja otak

Ketika kita merasa bahagia, otak mengirimkan sinyal untuk melepaskan dua zat kimia, yaitu hormon dopamin dan serotonin. Dua jenis neurotransmiter di otak, ini berkaitan dengan kebahagiaan. Hormon kebahagiaan ini akan membuat fungsi otak bekerja dengan lebih baik.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung

Rasa bahagia bisa memberikan efek positif untuk kesehatan. Salah satunya dalah kesehatan jantung. Hal ini terjadi karena hormon endorfin yang terlepas tersebut dapat meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Inilah yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

6. Sistem syaraf pusat

Sistem ini merupakan sistem syaraf yang bertanggung jawab pada semua hal di dalam tubuh, seperti pernapasan, dan pencernaan sistem syaraf ini dipengaruhi oleh rasa bahagia dan gembira. Sistem ini bisa membuat nafas kita jadi lebih baik dan sistem pencernaan, baik ketika menelan, mencerna, dan memproses berbagai makanan, bisa berjalan dengan baik sehingga terhindar dari risiko gangguan pencernaan.

7. Sistem Peredaran Darah

Pernahkah saat merasa bahagia wajah kita memerah atau jantung berdetak lebih kencang? Hal ini dipengaruhi oleh sistem peredaran darah. Dr. Samuel, dilansir dari Healthline.com mengatakan bahwa ekspresi wajah hingga temperatur jari, semua itu dapat dipengaruhi oleh perasaan.

8. Bahagia akan membakar kalori dalam tubuhmu Sobat. Saat bahagia terbahak bahak selama satu menit setara dengan 10 menit olahraga lho. Jadi perbanyaklah bahagia untuk membakar kalori dalam tubuh.

9. Menurut penelitian, bahagia atau humor memiliki efek yang positif untuk memori. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahagia akan menjauhkan seseorang dari stres. Inilah yang berkaitan dengan memori dan membuat memori lebih tahan lama di usia tua.

10. Bahagia juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menimbulkan perasaan positif. Bahagia akan mengendurkan otot dan memicu hormon yang bermanfaat menghilangkan rasa sakit pada tubuh.

11. Sering bahagia juga bisa membuat kualitas tidurmu semakin baik Sobat.

12. Satu penelitian membuktikan bahwa pasien sakit yang bahagia akan memiliki reaksi positif terhadap obat obatan. Mereka membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit dibandingkan mereka yang tak terlalu banyak bahagia.

Nah sobat, ternyata kita tidak harus merasakan kegembiraan besar untuk membuat tubuh memiliki reaksi bahagia tersebut. Kita pun dapat mengelabui otak agar mengira kita sedang gembira. Caranya sesederhana tersenyum. “Senyuman bisa mengelabui otak sehingga mood akan naik, stres berkurang. Senyum tidak harus didasarkan pada emosi yang nyata. Yang palsu pun punya efek sama,” ujarnya.

Cara lain adalah olahraga. Kegiatan fisik ini terbukti bisa mengurangi gejala depresi dan kecemasan. “Olahraga akan merangsang otak mengeluarkan hormon bahagia, serta mengurangi perasaan negatif,” kata Samuel. Jadi, ketika suasana hati sedang muram, cobalah berjalan jalan ke taman, bermain dengan hewan kesayangan, atau memeluk orang tercinta.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat untuk sobat semua dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari untuk mencapai kebahagiaan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like