Gangguan kepribadian adalah gangguan berat yang mana terjadi pada karakter serta kencenderungan perilaku pada individu. Gangguan tersebut melibatkan beberapa kepribadian, dan memiliki hubungan dengan kekacauan pada pribadi dan sosial. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan kepribadian, mulai dari trauma di masa anak-anak, faktor hereditas, dan masih banyak lainnya.
Salah satu gangguan kepribadian yang mungkin sering ditemukan adalah gangguan kepribadian pasif agresif. Apa itu gangguan kepribadian pasif agresif? gangguan kepribadian ini ditandai dengan adanya obstruksionisme atau sikap yang senang menghalang-halangi sesuatu, memperlambat pekerjaan, memperlambat pergaulan sosial, dan lainnya. Lalu apa saja penyebab dan gejala-gejala yang diperlihatkan? Berikut ini penjelasan mengenai gangguan pasif agresif lebih lanjut.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian pasif agresif dapat ditandai dengan adanya sikap senang menghalang-halangi ataupun menunda nunda sesuatu, keras kepala, dan tidak efisien. Perilaku yang diperlihatkan tersebut sebenarnya merupakan manifestasi dari agresif sebagai dasar dan kemudian diekspresikan secara pasif.
Penderita gangguan kepribadian pasif agresif memiliki beberapa karakteristik yang cukup terlihat seperti menunda-nunda sesuatu, tidak dapat bekerja secara optimal, cenderung menyalahkan orang lain, tidak bersedia meminta maaf, sering bergantung dengan orang lain namun menolak untuk melepaskan diri dari ketergantungan. Orang yang memiliki gangguan kepribadian ini sama sekali tidak memiliki kepercayaan dalam dirinya sendiri dan sering merasa pesimis dengan masa depan.
Mereka lebih memendam rasa marah dan permusuhannya, serta mengekspresikannya dengan cara yang tidak langsung namun mungkin menyakitkan untuk orang lain. Mereka sama sekali tidak memiliki kesensitifan pada kritik sehingga selalu merasa jika dirinya benar. Jika dilihat dari sudut psikologi kognitif-behavioral, kepribadian pasif agresif sebenarnya berkembang dari kepercayaan jika ekspresi yang terbuka serta kemarahan tersebut adalah berbahaya. Menuntut orang lain tentu harus mengerti apa yang diinginkan tanpa harus memintanya.
Penyebab
Masih belum diketahui dengan jelas apa yang menjadi penyebab gangguan kepribadian pasif agresif, namun pada kasus-kasus yang sering terjadi biasanya sering disebabkan faktor keturunan, adanya riwayat keluarga yang memiliki gangguan kepribadian sejenis. Selain itu, adanya pengaruh dari lingkungan sekitar juga dapat memicu pembentukan gangguan kepribadian tersebut.
Ciri-Ciri
Meskipun ada banyak orang yang memiliki kepribadian pasif agresif, namun sifat dan ciri-cirinya tidak mudah untuk dikenali begitu saja. Beberapa penderitanya terkadang tidak menyadari dan menyangkal jika dirinya memiliki kepribadian tersebut. Sehingga anda bisa memperhatikan dengan baik ciri-ciri gangguan kepribadian pasif agresif yang sering diperlihatkan.
Penanganan
Penanganan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan bimbingan konselor atau konsultan pada ahlinya secara tatap muka. Dalam proses ini, pasien menceritakan masalah yang sedang dialami untuk dapat dianalisis. Mencari tahu bagaimana cara meredam emosi. Semua hal yang berkaitan dengan masalah-masalah pada gangguan kepribadian diceritakan sehingga konsultan dapat mengetahui metode untuk penyembuhan dengan tepat.
2. Bantuan Teman dan Lingkungan
Penyebab gangguan pasif agresif bisa saja disebabkan karena lingkungan, namun dengan bantuan dari teman dan lingkungan juga bisa menjadikan salah satu treatment untuk mengatasi gejala-gejala gangguan kepribadian ini. Penderita dapat berbagi cerita dengan teman terdekatnya mengenai masalah yang dihadapinya. Sehingga harapannya setelah bercerita, penderita dapat cenderung meluapkan emosi dengan baik.
3. Psikoterapi
Jenis terapi yang mungkin bisa dilakukan pada penderita gangguan kepribadian pasif agresif adalah psikoterapi. Terapi yang dilakukan dalam bentuk supportif, sehingga memunculkan motivasi dalam diri penderitanya. Ahli terapi tentu saja harus memberitahukan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa terhadi sebagai akibat dari sikap dan perilaku yang dilakukannya. Motivasi yang diberikan dapat dilakukan dengan baik dan halus dengan harapan emosinya dapat terkontrol sehingga tidak sampai melakukan hal-hal yang buruk.
4. Farmakoterapi
Selain terapi, tentunya dibutuhkan pemberian obat-obatan yang dapat mengurangi gejala-gejala dari gangguan kepribadian ini. Mulai dari antidepresan yang mungkin akan diresepkan jika terdapat indikasi ciri-ciri depresi yang memungkinkan penderitanya melakukan bunuh diri. Beberapa pasien biasanya memiliki respon pada psikotimulan, benzodiazepine, dan lainnya tergantung dari kebutuhan klinis.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…