Di Indonesia ini siapa yang tidak mengenal sosok kak Seto. Bagi yang belum tahu, yuk kita kenali siapa itu Kak Seto. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. atau lebih dikenal dengan kak Seto merupakan seorang psikolog anak yang terkenal di Indonesia. Kak Seto ialah pencipta karakter Si Komo yang terkenal pada tahun 90-an yang tayang di TVRI, satu-satunya stasiun televisi yang menayangkan hiburan yang bermutu untung anak-anak. Bersama dengan Henny Purwonegoro, ia membawakan acara untuk anak-anak yang berjudul “Aneka Ria Anak-Anak” dari Tahun 1978 hingga 1981.
Pria yang lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1951 ini sejak kecil dikenal bandel dan juga tidak bisa diam. Pria asli Klaten ini memiliki saudara kembar yang bernama Kresno Mulyadi yang juga merupakan Psikiater anak di Surabaya dan juga memiliki seorang kakak yang bernama Maruf Budiharjo Mulyadi yang merupakan anggota ABRI. Beliau menikah dengan ibu Deviana dan menghasilkan empat anak yakni Eka Putri, Bimo, Shelomita, dan Nindya Putri.
Kak seto kecil hidup dengan menikamati masa kecilnya berasama keluarga tercinta. Mulyadi, ayah dari pria kelahiran Klaten ini saat itu menjabat sebagai Direktur perkebunan negara di Klaten membuat hidup keluarganya berkecukupan. Diantara keluarganya, ia adalah sosok yang paling bisa dikatakan lemah secara fisik. Saat saudara kembarnya sudah bisa berjalan, ia tertinggal karena belum bisa berjalan. Selain itu, demi menunjang pertumbuhannya, ia harus mengonsumsi banyak vitamin. Meskipun ‘lemah’ sacara fisik, ia dikenal sebagi pribadi yang memiliki keteguan hati dan tahan banting. Pernah mengalami fobia saat masih kecil, dan mengalihkan fobia tersebut dengan aktivitas ekstrim yaitu parkour. “Saya belum pernah lihat sampai hari ini ada anak sebandel saya waktu kecil, bayangkan saat usia 4 tahun kepala saya sudah bocor gara-gara naik-naik pohon serta tangan luka akibat naik sepeda jungkir balik segala macam,” terang Kak Seto.
Ayah dengan empat anak ini mengawali karirnya dengan tidak sengaja karena kecintaannya terhadap anak-anak. Setelah lulus dari SMA, ia dan saudara kembarnya ingin berkuliah di Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga ataupun Universitas Indonesia. Hasilnya adalah kembarannya diterima di Fakultas kedokteran, sedangkan Kak Seto tidak. Lantaran tidak diterima, akhirnya beliau memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta sembari menunggu tes untuk tahun berikutnya. Namun sayang, di tahun berikutnya pun ia tidak lolos di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Akhirnya, atas saran dari Pak Kasur yang ia kenal sejak menjadi asisten Taman Kanak-Kanak, ia pun memutuskan untuk mencoba di Fakultas Psikologi. Namun siapa yang menyangka, bahwa dengan masuk di Fakultas Psikologi ini, merupakan awal karir cemerlangnya dimulai. Tidak haya S1, Kak Seto juga meneruskan pendidikan hingga S3 di ranah Psikologi. Dilansir dari detik.com Kak Seto mengungkapkan bahwa ia jatuh cinta pada ilmu Psikologi.
“Kemudian saya sudah mulai jatuh cinta pada ilmu psikologi. Ya sudah sekalian saja ambil S2 dan S3 dan kebetulan tesis saya di S2 juga tentang psikologi pendidikan. Kemudian untuk Doktornya saya ambil disertasi saya juga tentang psikologi pendidikan” Cerita Kak Seto dalam program detik.com.
Riwayat Pendidikan
- SD Klaten dan lulus pada tahun 1963.
- SMK, Klaten, 1966
- SMA St. Louis, Surabaya, 1969
- Pada Tahun 1981 ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Psikologi UI
- Pendidikan S2 Bidang Psikologi Program Pascasarjana UI pada 1989, dan terakhir
- Meraih gelar Doktor bidang Psikologi Program Pascasarjana UI pada 1993.
Perjalanan Karir
Pada tahun 2016 Kak Seto menjabat sebagai Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak. Dengan menerima pengharaan Men’s Obsession Award 2006, ia menjadi sosok yang paling dicari dan menjadi sasaran paling tepat untuk pengaduan mereka yang menghadapi persoalan seputar anak-anak. Saat menjadi pemabawa acara anak di TVRI itu, beliau sering mengungkapkan keprihatinannya terhadap anak-anak di Indonesia, khususnya anak yang mengalami pembulian dan juga kekerasan sehingga terpaksa tidak bisa menjalani hidupnya secara normal.
Dilansir dari Diadona.id pada tahun 2020 kak Seto pernah mengunggah perjalanan karirnya di akun instagram pribadi miliknya selama kurang lebih selama 5 dekake berkecimpung di dunia anak-anak.
Lewat instagramnya, Kak Seto menceritakan pernah menjadi pengisi acara “Aneka Ria Anak-Anak” di TVRI bersama Henny Poerwonegoro yang menjadi awal mula karirnya. Beliau menyebutkan bahwa selama kurang lebih 3 tahun dari 1978 hingga 1981 membawakan acara ini memberikannya banyak kenangan indah, dan gembira bersama anak-anak yang selalu kreatif dan penuh semangat.
Pada dekade ke-2 di perjalanan karirnya, Kak Seto mengutarakan bahwa dirinya mendirikan Yayasan untuk anak kembar di Indonesia diberi nama “Yayasan Nakula Sadewa” yang didirikan pada tanggal 22 bulan 2 dan tahun 1984 ditandatangai di depan notaris pada pukul 22.22.
Dekade 3 pada masa karirnya, tepatnya tahun 90-an, beliau menciptakan karakter ‘Si Komo’ yang digemari anak-anak pada masa itu. “Saat itu Si Komo merupakan salah satu karakter asli Indonesia yang banyak digemari anak-anak. Si Komo juga ada dalam bentuk album kaset musik, majalah mingguan, juga dalam bentuk pertunjukan Si Komo Show” terangnya dalam akun instagramnya.
Di tahun 1998, Kak Seto mulai aktif dalam kegiatan perlindungan anak-anak di Indonesia. Sesuai pesan yang di sampaikan oleh Alm. Pak Kasur untuk mewujudkan perlindungan anak-anak dari sabang sampai merauke, menjumpai banyak anak dari bebagai kalangan dan menemui anak dengan kecerdasaan berbeda-beda, maka beliau melanjutkan perjuangannya di dunia anak-anak.
Terakhir pada dekade ke-5 kak Seto memutuskan mendirikan Homeschooling Kak Seto, hal ini dilatar belakangi oleh sang putri yang memiliki trauma saat belajar di sekolah formal. Hingga kini sudah 14 tahun Homeschooling tesebut berjalan. Selain itu juga, Kak seto pernah menjabat sebagai Ketua Pelaksana Pembangunan Istana Anak-Anak Taman Mini Indonesia, 1983 Pendiri dan Ketua Yayasan Mutiara Indonesia, 1982 dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta, 1994-1997.
Itulah biografi singkat Kak Seto.