Asesmen sendiri memiliki pengertian sebuah cara pengumpulan sebuah informasi yang digunakan untuk beberapa keputusan mendasar suatu tindakan yang akan dilakukan, sehingga dari sebuah tindakan tersebut nantinya akan ditindak lanjuti dan dikomunikasikan oleh pihak-pihak terkait atau sebuah tim penilai.
Assesmen sendiri merupakan sebuah proses dimana saat dilakukan pengumpulan beberapa informasi yang akan digunakan nantinya untuk melakukan penegakan sebuah diagnosa, adapun beberapa cara untuk mendapatkan suatu informasi kita dapat melihat apakah mudah atau sulitnya tergantung dari permasalahan yang sedang terjadi dan dialami, sehingga adanya kelebihan maupun kekurangannya yang dimiliki oleh seseorang tersebut tergantung bagaimana seseorang tersebut menyikapnya.
Biasanya pengumpulan informasi yang sudah dikumpulkan nantinya akan digunakan dalam menunjang sebuah keputusan mengenai tindakan yang akan dilakukan oleh orang tersebut.
Proses dari asssesment sendiri terdiri dari 4 komponen diantaranya
Sebenarnya dalam kegiatan sehari-hari pun kita seringkali melakukan sebuah asesment, dimana saat akan bertemu seseorang kita akan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai orang tersebut, sehingga dapat memproses informasi yang kita dapatkan tersebut dan diinterpretasikan. Biasanya informasi yang dicari berupa latar belakang, macam-macam tingkah laku dalam psikologi serta sikap seseorang tersebut atau juga karakter yang dimilikinya, sehingga setelah mengumpulkan beberapa informasi tersebut kita bisa mengetahui bagaimana kita harus bersikap terhadap orang yang akan kita temui tersebut.
Biasanya cara kita menggali informasi dapat disesuaikan dengan beberapa jenis teori yang nantinya akan digunakan, assesment tersebut sendiri berkaitan dengan latar belakang, kepribadian, sifat, tingkah laku, cara orang tersebut bersikap, keadaan lingkungan sosial dan keluarga sampai interaksi yang orang tersebut lakukan pada orang lain.
Adapun beberapa cara mendapatkan informasi untuk ditarik sebagai kesimpulan bisa dilakukan dengan cara subjektif klinis dan juga objektif statistik. Dalam metode penelitian psikologi erdapat depth interview, dimana kita dapat melihat dari suatu latar belakang seseorang apakah terdapat gangguan secara sadar, untuk itu dalam melakukan depth interview dibutuhkan dalam bentuk suatu cerita untuk mengarahkan yang terjadi pada pengalaman seseorang tersebut.
Beberapa teknik dalam melakukan interview bisa gunakan sesuai dengan keperluannya masing diantaranya manfaat tes psikologi dalam bidang klinis, beberapa diantaranya teknik-teknik tersebut:
Planning data collection procedurs sendiri memiliki tingkatan diantaranya
Setelah mengetahui dari beberapa jenis planning data collection prosedurs disini juga kita dapat melihat dan memahami dari tujuan dilakukannya asesmen pada psikologi klinis, diantaranya:
Biasanya untuk dapat mengetahui jenis yang tepat dari klasifikasi diagnostik, kita bisa melakukan cara yang bergantung dari pemahaman klinis pada keadaan orang yang akan kita temui nantinya, bila untuk keperluan seperti penelitian biasanya yang perlu diketahui seperti penyebab dari suatu kejadian atau gangguan pada validitas dan juga reliabilitas diagnostik yang akan ditegakkan
Umumnya dalam psikologi klinis untuk dapat memahami sebuah content dari seseorang yang akan kita temui pertama kali kita harus dapat mempertimbangkan mengenai beberapa spek seperti budaya orang tersebut, fisik dari orang tersebut hingga perilaku sosial dari orang tersebut. Sehingga nantinya kita dapat mengetahui deskripsi dari orang yang akan ditemui nantinya.
Tujuan yang ketiga dari asesment dalam psikologi klinis yaitu agar kita dapat memprediksi mengenai dari karakteristik dan juga perilaku dari orang yang akan kita temui nantinya.
Contohnya saja dalam melakukan metode klinis kita diminta untuk menyeleksi pekerjaan pada posisi tertentu pasti dalam kasus ini tentunya akan melakukan asesment pencarian data dan informasi yang akan dijadikan dasar untuk menyeleksi orang tersebut.
Dalam psikologi klinis tentunya saat kita akan melakukan asesment terdapat beberapa poin yang sangat penting untuk bisa kita jadikan sebagai acuan dalam menyeleksi segala hal-hal yang kurang nantinya, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.
Dalam memahami psikis seseorang diperlukan suatu cara seperti melakukan pemahaman terhadap suatu kondisi yang terjadi, agar lebih mudah dalam memahami karakter seseorang yang akan kita temui nantinya.
6. Mengurangi Bias yang Muncul Saat Proses Assesment
Terkadang ketika kita mencari tahu dengan beberapa informasi yang di dapat, tentunya masih saja ada kejanggalan ataupun kekurangan yang belum bisa dikatakan sempurna untuk itu dalam psikologi klinis setidaknya semua akan jauh lebih jelas dan tidak terjadi kebiasan yang nantinya akan dipertanyakan secara terus menerus
7. Untuk Dapat Mengklasifikasikan Perilaku (Hubungan Perilaku dengan Sikap)
Dalam hal tujuan lain dari dilakukannya asesment secara psikologi klinis yaitu agar mendapatkan informasi yang jauh lebih relevansi untuk pengambilan sebuah keputusan sehingga secara umum perilaku dari klien atau orang yang sedang kita asesment akan terlihat dari klasifikasi perilakunya.
Sampai disini dulu sobat pembahasan mengenai tujuan asesmen dalam psikologi klinis kali ini ya. Sampai ketemu di artikel selanjutnya yang tentunya tidak kalah menarik. Salam hangat psikologi. Baca juga mengenai manfaat mempelajari psikologi.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…