Teori interdependensi atau saling ketergantungan merupakan sebuah teori perkembangan psikologi sosial yang fokus dalam analisis perilaku dua individu atau lebih yang sedang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dimana ketika beberapa orang sedang saling berinteraksi, maka mereka akan saling mempengaruhi baik dalam pikiran, perasaan atau perilaku masing masing sehingga bisa dikatakan saling berhubungan atau interdependen. Teori interdependensi dalam psikologi sosial bisa terjadi pada saat individu terpengaruh dengan tindakan yang dibuat dari masing masing individu tersebut. Sedangkan ketergantungan sendiri terdiri dari dua jenis yakni saling ketergantungan positif dimana tindakan individu akan meningkatkan pencapaian tujuan bersama dan juga ketergantungan negatif yakni tindakan individu yang bisa menghambat tujuan dari masing masing individu.
Dampak Interdependensi Positif
Dampak positif dari interdependensi ini baik dalam keanggotaan kelompok dan juga interaksi personal, maka beberapa penelitian yang dilakukan memberi kesimpulan sebagai berikut:
Asal Usul Teori Interdependensi
Asal usul dari teori interdependensi dalam psikologi sosial berasal dari psikologi Gestalt dan lapangan teori Lewin. Akar histori teori interdependensi ini bisa ditelusuri ke pergeseran dalam fisika dari mekanistik dalam teori Medan. Pergeseran ini dipengaruhi oleh psikologi khususnya sekolah dari Gestalt Psikologfi di Universitas Berlin di awal tahun 1900-an yang fokus dalam studi tentang persepsi dan perilaki bagi psikologi gestalt.
Gestalt berpendapat jika manusia khususnya terkait dengan pengembangan pandangan yang terogranisir dan mengartikan jika dalam dunia mereka akan mengamati peritiwa sebagai keseluruhan yang terpadu dibandingkan dengan penjumlahan bagian atau properti. Persepsi ini terjadi di lapangan dan diatur menjadi beberapa elemen yang saling tergantung dan kemudian membentuk sebuah sistem.
Komponen Teori Interdependensi
Dalam teori interdependensi di ruang lingkup psikologi sosial sendiri, terdapat beberapa buah komponen yang menyusun teori ini yakni outcome atau kepuasan, komitmen dan juga level dependensi.
Dalam teori interdependensi mengemukakan jika seseorang akan merasa puas jika dalam hubungan yang menguntungkan yakni apabila manfaat yang didapat lebih besar dibandingkan dengan kerugian atau biaya dimana dampak dari kerugian tersebut bisa bervariasi. Variasi dalam kerugian tersebut terjadi karena kaburnya konsep biaya atau pengorbanan yakni kejadian yang dianggap tidak menyenangkan dan selalu dianggap negatif dan pengorbanan dianggap sebaliknya yakni selalu berhubungan dengan kesejahteraan orang lain.
Dalam sebuah hubungan, terkadang ada sebuah kondisi yang membuat pilihan terbaik untuk masing masing individu akan berbeda. Pada saat terjadi konflik kepentingan dimana satu pihak akan memutuskan untuk berkorban demi kebaikan rekannya atau demi menjaga sebuah hubungan yang juga menjadi salah satu cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. Semakin besarnya komitmen seseorang dalam hubungan, maka akan semakin besar kemungkinan individu tersebut untuk berkorban. Dampak dari pengorbanan terhadap hubungan tersebut akan tergantung dari alasan individu untuk melakukan pengorbanan.
Dari berbagai alasan seseorang bersedia melakukan pengorbanan itu, maka bisa dibedakan alasan dari sebuah pendekatan atau cara seseorang untuk melakukan hal menghindari. Terkadang, seseorang akan berkorban demi kepentingan orang lain yang dilakukan untuk memperlihatkan makna cinta dalam psikologi dan perhatian dimana pengorbanan ini memiliki motif untuk mendekati dan bisa memberikan rasa puas serta bahagia.
Sebaliknya, terkadang seseorang akan berkorban hanya untuk menghindari konflik atau takut bisa menimbulkan hal yang berbahaya untuk hubungan dimana motif dari pengorbanan ini bisa menimbulkan perasaan amarah, emosi dalam psikologi dan juga gelisah. Menurut teori interdependensi, kepuasan hubungan akan dipengaruhi dari level perbandingan. Seseorang akan merasa puas jika sebuah hubungan sesuai dengan yang diharapkan dan dibutuhkan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan rasa puas tersebut adalah dengan mengatakan pada diri sendiri jika kondisi orang lain lebih buruk dibandingkan dengan diri sendiri. Persepsi keadilan nantinya juga akan mempengaruhi kepuasan. Bahkan, apabila dalam sebuah hubungan bisa memberikan banyak manfaat, maka kemungkinan orang tersebut tidak akan merasa puas jika orang tersebut yakin jika dirinya sudah mendapat perlakuan yang tidak adil.
Seseorang yang sangat memegang komitmen dalam hubungan kemungkinan besar akan selalu bersama dalam suka maupun duka dan memiliki tujuan bersama meski menghadapi macam macam sifat manusia. Jika dalam istilah teknik, komitmen dalam sebuah hubungan berarti semua kekuatan positif dan negatif yang akan menjaga individu untuk selalu ada dalam sebuah hubungan. Sedangkan faktor yang bisa mempengaruhi sebuah hubungan terdiri dari dua. Pertama, komitmen dipengaruhi kekuatan daya tarik antar pasangan atau hubungan tertentu. Jika seseorang tertarik pada orang lain, menyukai kehadirannya dan merasa jika orang tersebut ramah dan pandai bergaul, maka seseorang akan termotivasi untuk bisa meneruskan hubungan dengan orang tersebut sehingga komitmen akan lebih kuat jika terdapat kepuasan yang juga tinggi. Komponen ini dinamakan dengan comitmen personal sebab merujuk pada keinginan individu dalam mempertahankan atau mengingatkan sebuah hubungan.
Kedua, komitmen dipengaruhi dari nilai dan juga prinsip moral serta perasaan jika seseorang seharusnya tetap ada dalam sebuah hubungan. Komitmen moral didasari dengan perasan kewajiban, kewajiban terhadap agama atau tanggung jawab sosial. Untuk sebagian orang, keyakinan atau kesucian dalam sebuah pernikahan dan juga keinginan dalam menjalin komitmen seumur hidup akan membuat orang tersebut tidak memiliki keinginan untuk bercerai.
Dalam teori interdependensi terdapat dua jenis penghalang penting yakni kurangnya alternatif yang lebih baik dan juga investasi yang sudah ditanamkan dalam sebuah hubungan.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…