Teori Genetik Dalam Psikologi Sosial menjadi salah satu teori yang menarik untuk dibahas. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat, hubungan diantara manusia namun ternyata tidak selamanya berjalan lancar.
Adakalanya muncul kesalah pahaman dan, perselisihan, pertengkaran, permusuhan, bahkan peperangan. Lingkup kejadiannya tidak saja terjadi dalam skala yang kecil ditingkat keluarga dan lingkungan kelurahan tetapi juga dapat terjadi dalalm skala yang lebih besar ditingkat nasional dan internasional.
Menurut kajian psikologi sosial hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kesamaan pandangan terhadap suatu pola perilaku dalam suatu struktur kelompok sosial. Baca juga Teori Harga Diri Dalam Psikologi
Dimana masing-masing pihak merespon rangsangan sosial yang diterimanya dari lingkungan sosial, sehingga memunculkan sikap memilih atau menghindari sesuatu sebagaimana teori dorongan dalam psikologi .
Dalam Objek pembahasan dari Psikologi Sosial tidaklah jauh berbeda dengan psikologi secara umumnya. Dimana hal ini dapat dipahami sebab Psikologi Sosial merupakan salah satu cabang ilmu dari psikologi.
Dimana objek pembahasan psikologi merupakan manusia dan kegiatannya, sedangkan Psikologi Sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Dimana Masalah yang dikupas dalam psikologi umum merupakan gejala-gejala jiwa seperti perasaan, kemauan, dan berfikir yang terlepas dari alam sekitar.
Dalam ilmu-ilmu sosial, objek pembahasan dalam psikologi sosial terpusat kepada kehidupan manusia. Dimana manusia merupakan salah satu dari ciptaan Tuhan yang memiliki kecerdasan, kesadaran, dan kemauan paling tinggi dibandingkan dengan makhluk-makhlukNya yang lainnya.
Kelebihan inilah yang kemudian mendorong manusia untuk menguasai alam, menaklukkan makhluk yang lebih kuat, serta menciptakan segala sesuatu yang dapat menyempurnakan dirinya..
Salah satunya yang paling umum madalah mengenai teori genetik, Teori ini menekankan pada kualitas pembawaan manusia sejak lahir dimana atas tingkah laku sosial.
Asumsi ini berdasar pada komponen dari tingkah laku sosial yang dihubungkan atau mempunyai akar pada penyebab genetik yang tidak dipelajari. Konrad Lorenz (1966) berpendapat bahwa tingkah laku agresi adalah perwujudan dari insting agresi yang dibawa sejak lahir dan berasal dari kebutuhan untuk melindungi diri.
Menurut Douglas (1966) banyak sifat tingkah laku spesifik dapat dijelaskan dalam istilah insting. Seperti Misalnya : Ibu melindungi anaknya maka dia menjelaskan tingkah laku tersebut sebagai parental insting.
Genetik berasal dari kata genetika yang merupakan kata serapan dari bahasa Belanda:yankni genetica, yang diadaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: gennoyang berarti “melahirkan”) adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme atau juga suborganisme (seperti virus dan prion).
Secara singkat dapat juga dijelaskan bahwa genetika merupakan ilmu mengenai gen dan segala aspeknya. Pertama kali istilah “genetika” diperkenalkan oleh William Bateson dalam sebuah surat pribadi kepada Adam Chadwick yang ia gunakan pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Di dalam kehidupan sosial bermasyarakat kita sering mengunggkapkan bahwa orang orang cenderung mewarisi sifat dari orang tua, sehingga tentunya maka sering kita mendengar istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Teori genetik sendiri mengacu kepada teori pewarisan sifat yang memang sudah di bawa dan melekat sejak lahir. Secara umum, Manusia,memiliki kemampuan menurunkan sifat-sifat kepada keturunannya. Karena kemampuannya itulah setiap manusia memiliki sifat yang berbeda.
Pewarisan sifat atau hereditas ini merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Sifat yang diturunkan ini dapat berupa apa saja.
Misalnya contohnya, warna kulit yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya ataupun juga tinggi badan yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut dengan isatilah ilmu Genetika. Selain sifat dari luar, sifat karakter dan kepribadian juga tentu dapat diturunkan dari anak ke orang tua seperti pada teori citra dalam komunikasi perusahaan.
Pewarisan sifat ini dikemukakan pertama kali oleh ahli Gregor Johann Mendel (1858-1866) yang dikenal sebagai Bapak Genetika. Gregor Johann Mendel melakukan sebuah percobaan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dimana Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaannya karena beberapa alasan, yaitu:
- Mudah dikembangbiakkan serta disilangkan
- Mempunyai keturunan atau varietas banyak
- memiliki daur hidup yang pendek
Berdasarkan pada hasil percobaannya tersebut, Mendel menuliskan beberapa hipotesis, yaitu:
- Sifat pada setiap organisme atau individu dikendalikan oleh faktor keturunan dari induknya (baik jantan maupun betina).
- Setiap pasang dari faktor keturunan menunjukkan alternative sesamanya seperti tinggi atau rendah, bulat atau rendah, dan sebagainya.
- Bila dalam faktor tersebut terdapat dalam satu tanaman maka faktor dominan akan menutupi faktor resesif.
- Pada waktu melakukan pembelahan meiosis alel akan memisah secara bebas.
- Individu murni memiliki pasangan sifat yang sama yaitu dominan saja atau resesif saja.
Konsep ini juga berlaku pada manusia, dimana sifat anak akan selalu menurun dari kedua orang tua. Sebab gen dari kedua orang tua inilah yang kemudian menjadi penentu dari sifat yang nantinya akan dimiliki sang anak.
Terlebih lagi, dalam konsep pewarisna sifat gen yang paling dominan nantinya yang akan memberikan sifat dominasi kepada sang anak. Maka, sifat inilah yang kemudian telah melekat sejak lahir dan akan terus dibawa oleh setiap manusia.
Setiap manusia akan memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda hal ini disebabkan karena mereka berasal dari keturunan yang berbeda. Bahkan mereka yang memiliki hubungan darahpun masih akan memiliki sifat yang berbeda pula. Sehingga hal ini secara langsung akan berpengaruh kepada psikologis seseorang seperti pada teori aus dalam komunikasi interpersonal .
Karakter sendiri merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya unik, berdasarkan apa yang ia sudah melekat sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia pelajari dalam hidupnya (lingkungan). Sehingga, karakter dapat juga disebut sebagai learned behavior.
Sedangkan Kepribadian sendiri merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan langsung dengan lingkungannya.
Kepribadian berasal dari kata Persona, yang memilki arti ‘topeng’. Namun hal ini bukan berarti bahwa kepribadian merupakan cara seseorang menutupi identitas dirinya.
Kata persona dalam Bahasa Yunani lebih merujuk kepada simbol yang merepresentasikan identitas dari diri seseorang; ‘alat’ yang digunakan oleh seseorang untuk memperkenalkan dirinya pada dunia. Menurut pendapat Lickerman mengatakan bahwa kepribadian seseorang lebih bersifat menetap dan dipengaruhi oleh faktor keturunan, sedangkan karakter lebih terbentuk karena pembelajaran terhadap nilai dan kepercayaan.
Dalam sebuah studi dilakukan oleh Hersthon, May, dan kawan-kawan mengemukakan bahwa tidak ditemukan konsistensi antara perilaku manusia dalam situasi yang sama.
Artinya, dlam perilaku manusia yang sesungguhnya tidak ditentukan dari sifat atau karakter yang ada di dalam dirinya, karena dalam berbagai percobaan ditemukan bahwa manusia yang sama tidak akan menunjukkan karakter yang sama dalam berbagai percobaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, teori genetik sangan berkaitan erat dengan pewarisan sifat yang tentunya didalamnya terdapat karakter dan kepribadian. Maka dari itu, perilaku buruk seseorang tidak bisa dikaitkan dengan keduanya atau bahkan keturunannya, sebab hal tersebut adalah bagian y7ang terpisah.
Nah, itulah tadi Teori Genetik Dalam Psikologi Sosial. Semoga dapat bermanfaat.