Psikologi dan psikotes merupakan dua hal yang berbeda, tetapi masih memiliki keterkaitan. Secara garis besar, psikologi adalah ilmu mengenai jiwa manusia dan psikotes adalah salah satu cara untuk memahami jiwa manusia melalui pendekatan psikologis.
Mari kita lihat perbedaan psikologi dan psikotes dari beberapa aspek, di antaranya:
1. Berdasarkan Kode Etik HIMPSI
Psikologi menurut buku Kode Etik HIMPSI pada BAB I tentang Pedoman Umum dalam Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi, “Psikologi merupakan ilmu yang berfokus pada perilaku dan proses mental yang melatarbelakangi, serta penerapan dalam kehidupan.”
Psikotes dalam buku Kode Etik HIMPSI pada BAB XI tentang Asesmen dalam Pasal 62 merupakan salah satu bagian dari asesmen psikologi sebagai prosedur evaluasi secara sistematis. Dalam penggunaan suatu alat tes, harus dapat dibuktikan terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya, harus jelas pengkategoriannya, dan dipastikan bahwa alat tes sudah sesuai dengan kondisi terkini. Selain penggunaan alat instrumen tes, terdapat juga prosedur observasi dan wawancara.
2. Berdasarkan Fungsi
Dilansir dari UMM Press, terdapat tiga fungsi psikologi sebagai ilmu, yakni:
- Menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan tingkah laku, seperti apa, bagaimana, dan mengapa perilaku bisa terjadi.
- Memprediksikan tingkah laku manusia secara objektif berdasarkan fakta ilmiah.
- Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan keadaan normal.
Psikotes berfungsi sebagai alat untuk mengukur kemampuan psikologis, seperti intelegensi, kepribadian, minat dan bakat, perilaku dan sebagainya yang dapat membantu individu untuk menjalankan hidupnya lebih optimal. Kemudian, hasil yang didapat dianalisis menggunakan ilmu psikologi. Akan tetapi, psikotes tidak digunakan untuk menentukan benar atau salah.
3. Berdasarkan Manfaat
Ilmu psikologi secara umum akan selalu bermanfaat selama masih ada manusia di dunia. Hal ini dikarenakan cakupan ilmu psikologi sangat luas dan dapat dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, hukum, kesehatan, pendidikan, perkembangan manusia, dan masih banyak lagi. Manusia selalu memiliki masalah yang kadang sulit untuk dipahami dengan akal sehat saja dan psikologi menjadi media yang memberikan penjelasan secara ilmiahnya.
Psikotes menurut Irfan (2010) bermanfaat dalam berbagai bidang, di antaranya:
- Bidang pendidikan untuk seleksi calon peserta didik, penjurusan, dan minat bakat
- Bidang pekerjaan untuk seleksi dan penempatan calon pegawai, mutasi dan promosi, serta bimbingan atau pelatihan yang diperlukan
- Bidang militer untuk seleksi dan penempatan calon anggota serta perencanaan karir
- Bidang kesehatan untuk diagnosis, prognosis, penanganan, dan metode pengobatan
Demikianlah perbedaan antara psikologi dengan psikotes yang dapat dilihat dari beberapa aspek. Keduanya sangat penting untuk kehidupan manusia sebab dapat membantu kita melihat lebih jelas bagaimana kondisi yang kita alami.