Home » Ilmu Psikologi » Perbedaan Antara Kepemimpinan dan Manajemen dalam Psikologi

Perbedaan Antara Kepemimpinan dan Manajemen dalam Psikologi

by Arby Suharyanto

Kepemimpinan dalam psikologi (Leadership) dan Manajemen dalam psikologi (Management) pada dasarnya merupakan dua konsep yang berbeda, namun kedua istilah tersebut sering digunakan seolah-olah mereka memiliki arti yang sama. Untuk membahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya, mari kita cermati definisi mengenai Kepemimpinan dalam psikologi dan Manajemen dalam psikologi .

Menurut Gareth Jones and Jennifer George (2003:440), yang dimaksud dengan Kepemimpinan dalam psikologi adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai tujuan kelompok atau organisasai. Baca juga mengenai: tipe kepribadian istj

Sedangkan Definisi Manajemen dalam psikologi menurut R.W. Griffin (1997:5-6) adalah serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan efektif. Baca juga mengenai: tipe kepribadian istp

Dari kedua definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa inti perbedaan antara Kepemimpinan dalam psikologi dan Manajemen dalam psikologi adalah bagaimana mereka memotivasi orang lain ataupun tim dalam mencapai sasarannya. Baca juga mengenai: tipe kepribadian infp

Seorang Pemimpin menurut psikologi yang menjalankan fungsi kepemimpinan dalam psikologi ini menetapkan Tujuan dan arah baru, kemudian memotivasi dan mempengaruhi anggota timnya untuk mencapai Tujuan yang ditetapkan tersebut. Baca juga mengenai: pola perilaku kepemimpinan

Seorang Pemimpin menurut psikologi juga harus meninjau perkembangan timnya dan memastikan bahwa semua anggota Tim berada di jalur yang diinginkannya hingga mencapai tujuan yang ditetapkan. Presiden merupakan salah satu contoh yang baik dalam memerankan kepemimpinan. Baca juga mengenai: pentingnya manajemen emosi bagi ibu

Sedangkan seorang Manajer yang menjalankan fungsi Manajemen dalam psikologi ini bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur bagaimana timnya mencapai tujuan yang ditetapkan. Mereka akan bertugas untuk mengatasi setiap permasalahan yang timbul dalam tim dan memutuskan solusi terbaik untuknya.

Contohnya seperti seorang Manajer Sepakbola yang mengatur bagaimana timnya dapat mencapai tujuan yaitu meraih kemenangan pada setiap permainan sepakbola. Seorang Manajer Sepakbola bukanlah pemimpin menurut psikologi karena mereka tidak menetapkan tujuan. Yang menetapkan Tujuan adalah Pemilik atau Direksi Klub sepakbola yang bersangkutan.

Perbedaan Kepemimpinan dalam Psikologi dan Manajemen dalam Psikologi Berdasarkan Karakteristiknya

Berikut ini adalah kunci perbedaan Kepemimpinan dalam psikologi dan Manajemen dalam psikologi berdasarkan Karakteristiknya.

1. Fokus

Seorang pemimpin menurut psikologi berfokus pada visi dan tujuan perusahaan yang akan dicapai. Mereka adalah orang yang mampu melihat gambaran besar dan menemukan cara terbaik agar bisa mencapai visi.

Saat pemimpin menurut psikologi akan mencoba hal-hal yang baru, maka mereka akan menjabarkan ide berkaitan dengan misi yang akan dilakukan.Di sisi yang lain, manajer adalah pangatur tugas dan mereka akan tetap berpegang teguh pada kebijakan yang ada. Manajer akan menjalankan ide-ide besar untuk pemimpin menurut psikologi di dalam organisasi mereka.

2. Ide

Pemimpin menurut psikologi adalah orang yang berada di titik puncak dan mampu meyakinkan orang lain bahwa ide mereka bermanfaat. Hal ini bisa terjadi karena pemimpin menurut psikologi memiliki otoritas untuk menyampaikan ide-ide besar.

Sedangkan manajer tidak harus menjual ide, karena peran mereka adalah menjalankan kebijakan yang telah ada. Manajer yang memastikan bahwa semua hal berjalan sesuai dengan prosedur dan karyawan melakukan apa yang mereka katakan.

3. Resiko

Setiap kali seorang pemimpin menurut psikologi akan mencoba sesuatu yang baru, maka mereka telah mengambil resiko. Pemimpin menurut psikologi perlu mengambil resiko karena mereka yang bertugas untuk mendorong sebuah perubahan.

Hal di atas tidak dilakukan oleh seorang manajer, dimana mereka hanya perlu memastikan bahwa karyawan melakukan apa yang telah menjadi prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. Saat ada masalah yang datang, manajer akan membawa masalah ke pemimpin menurut psikologi untuk mengubah kebijakan tersebut.

4. Memerintah

Seorang pemimpin menurut psikologi akan berusaha memberikan dorongan kepada para karyawan agar mereka berpikir atas setiap masalah dan mampu melihat gambaran yang besar. Sedangkan manajer biasanya memiliki panduan yang jelas tentang berbagai aspek di tempat kerja.

Pekerjaan utama mereka adalah memberi tahu kepada karyawan tentang bagaimana hal-hal yang seharusnya dilakukan. Para karyawan akan pergi ke seorang manajer untuk mengetahui cara terbaik dalam melakukan pekerjaan.

5. Arus

Seorang pemimpin menurut psikologi adalah mereka yang berusaha mencoba hal-hal baru dan menantang status quo. Mereka akan berusaha bekerja agar bisa menyelaraskan kebijakan perusahaan dengan visi yang dimiliki.

Di sisi yang lain, manajer adalah orang yang menjalankan pedoman yang telah ditetapkan oleh seorang pemimpin. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin menurut psikologi adalah pihak yang berada di posisi paling tinggi di dalam organisasi.

Mereka yang bertanggung jawab membawa organisasi ke arah yang diinginkan dan membuat berbagai perubahan yang diperlukan. Di sisi yang lain, seorang manajer adalah mereka yang berperan untuk memastikan bahwa anggota atau karyawan menjalankan pedoman dan kebijakan yang telah ditetapkan di dalam organisasi.

Meskipun memiliki perbedaan, kedua peran di atas membutuhkan keterampilan yang sama agar bisa sukses dalam menjalankannya. Keterampilan yang dimaksudkan disini adalah kemampuan leadership.

6. Arah

  • Kepemimpinan dalam psikologi bernuansa serta mengarah kepada kemampuan individu, yaitu kemampuan muncul dari kemampuan dari seorang pemimpin. Sedangkan manajemen dalam psikologi  mengarah kepada sistem serta mekanisme kerja. 
  • Kepemimpinan dalam psikologi merupakan suatu kualitas hubungan atau interaksi antara seorang pemimpin dengan pengikut dalam situasi tertentu, sedangkan manajemen dalam psikologi  merupakan fungsi status atau wewenang (autority). Jadi konklusinya kepemimpinan dalam psikologi menekankan kepada pengaruh terhadap pengikut (wibawa) sedangkan manajemen dalam psikologi  menekankan kepada wewenang yang ada. 
  • Kepemimpinan dalam psikologi menggantungkan diri pada sumber-sumber yang ada dalam dirinya (kemampuan serta kesanggupan) dalam mencapai tujuan adapun manajemen dalam psikologi  mempunyai kesempatan untuk mengerahkan dana serta daya (fund and forces) yang ada di dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan secara efisien serta efektif. 

  • Kepemimpinan dalam psikologi diarahkan untuk mewujudkan suatu keinginan seorang pemimpin, walaupun tujuan akhirnya akan mengarah kepada ketercapaiannya suatu tujuan organisasi, sedangkkan manajemen dalam psikologi  mengarah kepada tercapainya tujuan organisasi secara langsung. 
  • Sifat kepemimpinan dalam psikologi lebih kepada sifat hubungan personal yang berpusat kepada diri sendiri seorang pemimpin, pengikut dan situasi, sedangkan manajemen dalam psikologi  lebih bersifat kepada impersonal (input) logika, rasio, budget, analisis dan kuantitatif. 

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya.

You may also like