Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 17 Peran Psikologi Dalam Mengatasi Konflik Individu atau Kelompok

17 Peran Psikologi Dalam Mengatasi Konflik Individu atau Kelompok

by Bernadet Maress

Menurut definisi yang sudah diungkapkan para ahli, konflik adalah interaksi diantara individu, kelompok dan juga organisasi yang memiliki tujuan dan arti berlawanan serta selalu merasa jika orang lain adalah pengganggu yang berpengaruh terhadap tujuan individu atau kelompok tertentu.

Konflik juga diartikan kondisi tidak sesuai antara tujuan dan akhirnya muncul berbagai pertentangan perolaku baik dalam diri individu, kelompok ataupun organisasi.

Berkaitan dengan berbagai perbedaan ini, maka dibutuhkan solusi terhadap konflik dan salah satunya adalah dengan peran psikologi dalam mengatasi konflik khususnya pada psikologi perdamaian untuk pendekatan dalam menyelesaikan konflik sosial untuk tercipta lingkungan yang adil yang akan kami ulas berikut ini.

  1. Memberikan Pendekatan KAPOW

KAPOW yang merupakan singkatan dari knowledge, authority, power, other dan winning ini menjadi salah satu peranan yang diberikan dalam psikologi untuk mengatasi konflik.

Knowledge atau pengetahuan akan memberikan pengertian mengenai sejauh mana individu mengetahui isu dari pihak lain dan sejauh mana orang lain sudah mengetahui isu tentang individu atau kelompok tertentu sebagai cara mendewasakan diri dalam menghadapi masalah. Sedangkan authority atau wewenang adalah menjelaskan apakah individu memiliki wewenang untuk mengambil sebuah keputusan begitu juga dengan sisi yang berlawanan.

Sementara power atau kekuatan adalah pengaruh pada situasi mengenai seberapa besar kekuatan yang dimiliki dari antara pihak. Other akan memberi penjelasan tentang seberapa pentingnya relasi bagi individu dan pihak lain serta winning atau kemenangan yang merupakan pendekatan untuk mengetahui seberapa penting arti kemenangan dan apakah kompromi mengenai menang atau kalah bisa diterima dengan baik.

  1. Mendengarkan Secara Aktif

Mendengarkan secara aktif menjadi hal penting untuk cara menyelesaikan masalah dalam psikologi atau konflik. Ada beberapa pendekatan dalam resolusi konflik yang bergantung pada beberapa hal seperti konflik itu sendiri, karakteristik individu yang terlibat didalamnya, keahlian individu yang terlibat dalam menyelesaikan konflik, pentingnya isu yang menyebabkan konflik dan juga ketersediaan waktu dan juga tenaga.

  1. Memberikan Akomodasi

Mengakomodasi berarti memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi dalam menyelesaikan masalah khususnya jika terjadi isu penting bagi individu atau kelompok lainnya dengan menggunkaan macam macam tata krama.

Hal ini nantinya akan menciptakan kerjasama dengan cara memberi kesempatan pada setiap individu untuk membuat keputusan. Seseorang yang menjadi bagian dalam konflik nantinya bisa mengakomodasikan pihak lainnya dengan cara menempatkan kebutuhan pihak lain pada tempat yang pertama.

  1. Memecahkan Masalah integratif

Psikologi juga berperan untuk menyelesaikan masalah integratif yakni dengan secara sengaja mempertemukan beberapa pihak untuk mencari solusi terbaik dan tidak hanya sekedar menyelesaikan masalah dalam waktu cepat. Konfontrsi setiappihak akan mengemukakan pandangan masing masing secara langsung dan juga terbuka dan penentu tujuan akan menentukan tujuan akhir ke depan yang lebih tinggi untuk memperoleh kesepakatan bersama.

  1. Memberikan Solusi Perdamaian

Psikologi berguna untuk membangun perdamaian yang sangat penting untuk menyelesaikan konflik yang nantinya bisa memberikan dorongan positif selain juga mempromosikan interaksi budaya dalam beberapa program anti kekerasan dan juga perdamaian dan juga cara membangun sikap kritis.

Hal ini dilakukan tidak hanya dalam skala lokal namun juga global dengan konsentrasi ke arah kekerasan episodik dan juga kekerasan struktural. Kekerasan struktural ini memiliki bahaya yang jauh lebih besar karena dianggap membunuh individu dengan cara mencederai seseorang secara perlahan dan juga mengurangi kebutuhan dasar mereka.

  1. Memberi Pendekatan Pemrosesan Informasi

Pendekatan pemrosesan informasi merupakan upaya atau usaha untuk membentuk formulasi bentuk flowchart atau urutan dari kejadian dengan memakai format yang terdiri dari rangkaian langkah atau kaidah yang menguraikan permasalahan. Implikasi menjadi pendekatan pemrosesan informasi pada tingkah laku untuk menstimulasikan proses psikologis dengan memakai model abstrak dalam berpikir dan juga menyelesaikan masalah.

  1. Memahami Masalah

Dengan cara mempertanyakan apa yang sebenarnya menjadi permasalahan yang menyebabkan konflik, mencari letak permasalahan dan bagaimana peta konflik tersebut sehingga nantinya bisa didapatkan pemahaman terhadap penyebab konflik tersebut sekaligus cara meningkatkan persepsi antar pribadi.

  1. Melakukan Coping Skill

Coping skill adalah sebuah pola karakter atau perilaku yang bisa meningkatkan kemampuan individu untuk beradaptasi yang termasuk pada kemampuan dalam memegang nilai atau kepercayaan, kemampuan untuk mengatasi masalah, melakukan sosialisasi, menjaga kesehatan dan juga kemampuan dalam menjaga komitmen. Coping skill dalam psikologi ini juga bisa mendorong individu atau kelompok untuk terus maju untuk mencapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan dengan jalan perdamaian.

  1. Merumuskan Dengan Baik dan Buruk

Para ahli menemukan solusi konflik dengan cara membedakan masalah yang dirumuskan secara baik dan juga buruk. Masalah yang dirumuskan dengan baik hanya mempunyai satu solusi perbaikan dengan memakai metode tertentu untuk menemukan penyelesaian konflik yang sekaligus juga mengajarkan cara menjadi pribadi yang dewasa.

Sedangkan masalah yang dirumuskan dengan buruk mempunyai lebih dari satu solusi dan tujuan yang ambigue atau tidak jelas serta strategi yang secara umum tidak disepakati untuk mendapatkan solusi dari konflik.

  1. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan satu dari banyak aspek kesulitan dalam memecahkan sebuah konflik. Pemecahan ini membutuhkan kesabaran dan juga kerelaan agar bisa menemukan solusi yang tepat dan cepat.

Dengan ini, maka akan ada beberapa hal yang bisa diperbaiki seperti mengatasi kurangnya pengetahuan domain spesifik yang merupakan esensial dari pemecahan masalah, meningkatkan pengalaman dalam mendefinisikan sebuah konflik, dengan perlaha untuk mencari solusi sesudah masalah penyelesaian konflik didefinisikan dengan jelas.

  1. Menggambarkan Masalah

Sebuah konflik bisa digambarkan dengan setidaknya 3 cara yakni masalah dikemukakan dengan kata kata yang berbeda namun lebih memiliki makna, menghubungkan dengan masalah sebelumnya dan juga menghadirkan dalam bentuk visual seperti dalam bentuk diagram.

Dengan ini, maka pemecah masalah bisa sukses dengan cara memakai gambaran visual sebagai penyangga atau scaffolds khususnya jika sedang menghadapi konflik yang sulit dan juga sebagai cara menghilangkan sifat egois. Sedangkan dalam beberapa konflik yang cukup kompleks untuk working memory atau short memory dan juga memposisikan masalah di kertas bisa mengurangi beban yang terjadi dalam konflik.

  1. Mengimplementasikan Strategi

Implementasi strategi adalah menggambarkan masalah dalam konflik dan seleksi sebuah alogaritma yang tepat atau heuristik yang menjadi kunci penting untuk mengimplementasikan dalam sebuah strategi secara sukses. Apabila proses ini sudah efektif, maka pengimplementasian konflik bisa sukses dilakukan.

  1. Menghasilkan Pemecahan Yang Memungkinkan

Peran psikologi dalam konflik selanjutnya adalah mencapai pemecahan konflik yang memungkinkan. Caranya adalah dengan melakukan brainstorming yakni alat kreatif yang bisa membantu untuk memberikan gagasan dalam menyelesaikan konflik seperti menunda pikiran dengan tidak mengizinkan untuk mengkritik saran, pemikiran liar yakni gagasan ekstrem yang tetap harus didengar, mempraktekan saling mendukung yang menjadi proses dari 2 gagasan dari diri sendiri dan orang lain atau kelompok, menekankan pada kuantitas gagasan dan bukan kualitas dan juga membuat daftar yang digunakan untukpengingat nyata jika setiap solusi atau gagasan diperlakukan sama dan saling dihargai.

  1. Mendefinisikan Masalah konflik

Definisi masalah ini nantinya akan digunakan agar semua individu yang terlibat dalam konflik bisa saling mengerti dan akhirnya memperoleh tujuan atau solusi akhir dalam menyelesaikan konflik menggunakan konsep etika dalam penyelidikan psikologi.

  1. Problem Solving

Dalam perkembangan, istilah kognitif menjadi terkenal sebagai sebuah wilayah psikologi manusia atau sebuah konsep umum yang mencakup segala bentuk pengenalan yang meliputi perilaku mental berkaitan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan menyangka, pengolahan informasi, pertimbangan, pemecahan masalah yang nantinya sangat penting dalam menyelesaikan sebuah konflik.

  1. Melakukan Abitrasi, Mediasi dan Konsiliasi

Abitrasi merupakan perselisihan atau konflik yang secara langsung akan dihentikan oleh pihak ketiga sebagai pemberi keputusan dan diterima sekaligus nantinya akan ditaai oleh kedua individu atau kelompok yang sedang mengalami sebuah konflik sebagai cara membangun sikap kritis.

Sedangkan mediasi adalah memberhentikan konflik yang sedang terjadi oleh pihak ketiga namun dengan tidak memberikan keputusan yang mengikat dan konsiliasi adalah usaha untuk mempertemuka keinginan beberapa pihak yang berselisih dalam konflik dengan tujuan untuk memperoleh solusi yang bisa diterima oleh semua pihak.

  1. Statemate dan Adjudication

Statemate merupakan keadaan disaat kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik saling bertentangan namun mempunyai kekuatan yang seimbang kemudian berhenti pada satu titik dimana keduanya tidak lagi saling menyerang. Keadaan ini bisa terjadi karena kedua belah pihak tidak lagi bisa untuk terus maju ataupun mundur.

Adjudication adalah penyelesaian perkara atau sengketa yang bisa dilakukan dengan beberapa cara yakni elimination yakni pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlihat dalam konflik, subjugation yakni individu atau pihak yang memiliki kekuatan terbesar untuk memaksa pihak lain agar bisa mentaati, majority rule yakni suara terbanyak yang sudah ditentukan dan juga minority consent yakni kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati dan juga disepakati untuk dilakukan kerja sama dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.

Konflik sendiri adalah fenomena dinamika yang tidak bisa dihindarkan baik dalam kehidupan organisasi atau individu yang disebabkan karena berbagai faktor dan pada intinya adalah karena sifat dan tujuan yang berbeda antara satu individu dengan yang lain ataupun kelompok. Peran psikologi dalam mengatasi konflik seperti proaktif, empatik, pemaafan dan sebagainya ini nantinya akan berperan penting dalam menyelesaikan konflik sehingga perdamaian bisa dicapai.

You may also like