Antropologi

15 Penerapan Antropologi Psikologi Dalam Kehidupan Nyata

Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti anthropos yakni ‘manusia’ dan logos artinya ‘wacana’. Secara harfiah, antropologi bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia. Dalam ilmu ini, manusia digambarkan secara luas melalui aspek sejarah, budaya, ilmu alam, sosial dan juga bahasa (humaniora).  Semua aspek tersebut dihubungkan dan juga dikaji secara komparatif.

Penjelasan antropologi menurut beberapa ahli:

  • Menurut Koetjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
  • Menurut William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Sedangkan pikologi merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti ‘jiwa’ dan logos adalah ‘ilmu’. Apabila diartikan secara umum, psikologi adalah ilmu tentang kejiwaan. Namun secara istilah, psikologi adalah ilmu pengetahuan dan terapan yang mempelajari hubungan tingkah laku dan kejiwaan (mental) manusia dengan lingkungannya. Cabang cabang psikologi juga melingkupi psikologi kepribadianpsikologi pendidikan, psikologi forensik, psikologi sosial, dan masih banyak lainnya.

Dari dua bidang ilmu diatas, muncullah cabang ilmu baru bernama antropologi psikologi. Yang mana merupakan gabungan dari ilmu antropologi dan psikologi. Menurut wikipedia, antropologi psikologi merupakan ilmu yang mengkaji interaksi kebudayaan dengan fungsi mental manusia.

Sedangkan menurut Ember dan Ember (1985), antropologi psikologi adalah studi yang dilakukan oleh para ahli Antropologi yang tertarik pada perbedaan psikologis di antara dan di dalam suatu masyarakat dan persamaan psikologis pada rentang yang luas pada masyarakat manusia.

Ilmu ini berfokus pada perkembangan manusia dan enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu, serta berkaitan erat terhadap sejarah, bahasa, sosial dan kategori konseptualnya sendiri membentuk proses perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental. Pada dasarnya, setiap aliran dalam antropologi psikologis memiliki pendekatannya sendiri-sendiri.

Dalam pembahasannya, ilmu antropologi psikologis memiliki beberapa ruang lingkup tertentu. Diantaranya yaitu:

  • Antropologi Psikiatris
  • Antropologi Psikoanalitis
  • Antropologi Kognitif
  • Etnopsikologi
  • Kebudayaan dan Kepribadian

Menurut Milton Singer, ilmu antropologi psikologi mengacu pada tiga kelompok permasalahan besar yaitu :

  • Kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature)
  • Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolektif tertentu (typical personality)
  • Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal

Antropologi psikologi tentunya memiliki peranan penting dalam kehidupan nyata. Beberapa diantaranya yang paling sering diaplikasikan di masyarakat yaitu:

  1. Mempelajari Pola Perilaku Individu

Cabang ilmu antropologi psikologi biasanya sering digunakan dalam ilmu pengetahuan sosial. Sebab keterkaitan ilmu ini dengan kehidupan bermasyarakat cukup erat. Antropologi psikologis dapat digunakan untuk mempelajari pola perilaku manusia, baik secara individual, kelompok, ataupun yang lebih luas yakni dalam sebuah suku bangsa.

Dengan ilmu ini, kita juga bisa membaca psikis seseorang. Memahami pola berpikirnya sehingga menjadikan kita lebih mudah mendekatai ornag tersebut.

  1. Mendeteksi Sebuah Masalah

Penerapan antropologi psikologi yang selanjutnya adalah untuk mendeteksi sebuah masalah. Ilmu yang mempelajari tentang manusia dari sisi psikis, emosi, tingkah laku dan lingkungannya ini dapat membantu seseorang untuk lebih peka. Cukup dengan melihat raut muka atau perilaku biasanya ada atau tidaknya permasalahan bisa terdeteksi dengan cepat.

  1. Menciptakan Solusi-Solusi untuk Pemecahan Masalah

Sejalan dengan poin sebelumnya, selain mendeteksi masalah, ilmu antropolgi psikologi juga mampu memecahkan problem. Pemahaman secara mendalam terhadap ilmu ini bisa membantu pikiran untuk lebih sensitif terhadap penciptaan ide-ide baru atau solusi terhadap masalah tertentu. Khususnya yang berhubungan dengan manusia, kejiwaan, budaya dan sosial.

  1. Mengenal Karakter Tiap Bangsa di Dunia

Cakupan ilmu atropologi psikologi tidak hanya memahami karakter manusia secara individual saja. Tapi juga dalam ruang yang lebih luas yakni kehidupan di masyarakat. Dengan mempelajarinya maka kita bisa menambah wawasan tentang tata pergaulan bangsa di tiap-tiap negara sesuai dengan ciri khas masing-masing.

  1. Memahami Kebudayaan Manusia

Selain mengenal karakter manusia dari berbagai negara, antropologi psikologi juga bisa diterapkan untuk mempelajari kebudayaan dunia. Tentunya hal ini sangat menarik.

Dengan mengenal budaya yang bervariasi maka bisa menjadikan kita pribadi yang open mind, baik terhadap budaya politik, tradisi dan interaksi sosial. Budaya sendiri merupakan warisan sosial yang dimiliki tiap masyarakat. Sifat budaya ini dapat mengalami alkuturasi dan berkembang lewat hubungan sosial yang terus-menerus dan sesuai perubahan zaman.

  1. Membentuk Sikap Toleransi

Penerapan antropologi psikologi yang selanjutnya adalah untuk membentuk sikap toleransi, baik antar individu ataupun dalam pergaulan yang lebih luas di masyarakat. Dengan memahami konsep-konsep ilmu atropologi sekaligus psikologi, biasanya seseorang bisa menjadi lebih memahami, saling tolong-menolong serta menghargai.

Sikap-sikap tersebut tentunya sangat penting untuk memupuk kekeluarga, sekaligus membentuk kemajuan bangsa dan negara. Selain itu, sikap toleransi juga berguna untuk melestarikan budaya. Sebab dengan saling mengerti maka kita bisa menghormati budaya etnis lain tanpa harus menjatuhkan.

  1. Pembangunan Bangsa dan Negara

Pembanguan bangsa dan negara tidak hanya dipengaruhi oleh aparat petingginya saja. Tapi masyarakat pun juga mengambil peranan penting. Khususnya para pemuda-pemudi. Mereka hendaknya tidak hanya terpaku dalam kehidupan bercinta, namun memahami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan perkembangan bangsa.

Salah satunya ilmu antropologi psikologi. Ilmu yang membahas tingkah laku manusia secara keseluruhan ini, mulai dari sosial, alam, bahasa dan budaya dapat membantu mempererat hubungan individu di suatu negara. Selain itu meningkatkan wawasan, sehingga komunikasi antar bangsa juga bisa lebih baik.

  1. Memahami Konsep Kemanusia Secara Keseluruhan

Untuk memahami konsep kemanusiaan tentunya tidak bisa jika digali secara individual saja. Karena manusia itu bersifat sebagai makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri dan pastinya selalu menjalin hubungan dengan lainnya. Hal-hal yang berkaitan dengan manusia, misalnya kejiwaan ini dipelajari mulai dari kondisi kesehatannya, penerapannya dalam kehidupan nyata dan di sebuah masyarakat. Begitupun dengan unsur lain seperti sejarah, bahasa serta perilaku juga perlu dipahami secara menyeluruh.

  1. Meningkatkan Taraf Hidup

Ketika seseorang dapat memahami ilmu antropologi psikologi secara baik, maka secara tak langsung ia bisa meningkatkan taraf hidupnya. Mengapa demikian? Sebab ia mampu menjadi seseorang yang lebih peka, mengerti kejiwaan dan perilaku orang lain.

Dengan demikian ia pun mudah diterima di lingkungan. Di samping itu, pembelajaran ilmu ini yang juga mencakup bahasa, budaya, sosial dan sejarah juga dapat menambah wawasan. Yang mana akan membantu interaksi yang lebih baik antar daerah, etnis, bangsa ataupun negara.

  1. Membangun Adaptasi yang Lebih Baik

Ketika kita dapat mempelajari keterkaitan tingkah laku dan aspek kejiwaan seseorang maka itu bisa menjadi jalan untuk mempermudah beradaptasi dalam masyarakat. Adaptasi yang baik adalah yang dilakukan lewat pemahaman masing-masing karakter, saling mengenal dan menghargai. Dengan demikian terbentuklah dinamika kelompok yang harmonis.

  1. Menumbuhkan Rasa Syukur

Penerapan antropologi psikologi tidak sekedar pada masyarakat ataupun bangsa. Ilmu ini bisa menumbuhkan karakter baik dari dalam diri. Salah satunya meningkatkan rasa syukur. Bagaimana bisa? Sebab dengan adanya ilmu antropologi kita bisa mempelajari tentang pembentukan manusia secara keseluruhan. Mulai sejarah perkembangan manusia hingga hubungannya dengan alam.

Kemudian psikologi yang mempelajari aspek-aspek perilaku, jiwa dan lingkungan. Semua itu menjadikan kita sadar bahwa manusia adalah kesatuan yang sempurna. Sehingga kita patut bersyukur.

  1. Memahami Kebesaran Tuhan

Adanya ilmu ini juga memiliki penerapan dalam memahami kebesaran Tuhan. Pembahasan tentang fenomena-fenomena alam, mulai dari terbentuknya hujan, angin, petir, pelangi hingga peristiwa yang langka seperti aurora, awan lenticular dan sebagainya dapat membuat kita kagum dan takjub terhadap kekuasaan Tuhan. Sungguh betapa Maha Besarnya Allah Ta’ala.

  1. Penciptaan Gaya Hidup yang Lebih Sehat

Dikarenakan atropologi psikologi adalah cabang ilmu yang cakupannya sangat luas. Khususnya di aspek kemanusiaan, maka kaitannya juga erat dengan kesehatan. Antropologi menjelaskan manusia secara lengkap, mulai dari sejarah, budaya, sosial dan lainnya. Sedangkan psikologi tentang kejiwaan. Maka keduanya ini memiliki pengaruh terhadap cara memelihara kesehatan jiwa dan jasmani.

  1. Membentuk Jiwa Kepemimpinan

Antropologi psikologi juga memiliki penerapan terhadap pembentukan jiwa kepemimpinan. Ketika orang mampu memahami hubungan tingkah laku dengan kondisi psikis maka maka ia akan mudah menghidupkan rasa berani dalam jiwanya.

Selain itu keahlian dalam mempelajari aspek bahasa, budaya dan sosial yang berkaitan dengan manusia juga membuat seseorang lebih berwawasan. Membangun adaptasi serta interaksi yang lebih fleksibel. Semua poin tersebut memberikan pengaruh kuat untuk membentuk sosok pemimpin berkharisma.

  1. Meminimalisir Kerasisan

Sebagai ilmu yang juga mempelajari aspek ras, etnis dan budaya tentunya ini bisa meminimalisir sikap rasis dalam sebuah kehidupan bangsa dan negara. Sebab bagaimanapun juga kerasisan masih menjadi hal yang sering diusung dalam masyarakat, sehingga kerapkali memicu perdebatan hingga pertikaian.

Nah apabila kita mampu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan antropologi, maka tentunya pikiran kita akan lebih luas untuk menerima perbedaan. Selain itu, psikologi yang mencakup tentang ilmu kejiwaan juga menjadikan kita lebih mudah memahami kondisi mental orang, dengan demikian kita juga enggan untuk menyakiti.

Jadi itulah beberapa penerapan antropologi psikologi dalam kehidupan nyata. Kesimpulannya ilmu ini berkonsep pada manusia, dan mengambil fungsi penting di aspek kejiwaan, kehidupan masyarakat, sosial, budaya, serta bahasa.

Share
Published by
Khanza Savitra

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago