Psikologi Komunikasi

14 Karakteristik Komunikator Dalam Psikologi Komunikasi yang Efektif

Berbicara di depan publik seringkali menjadi rintangan yang paling ditakuti dalam kehidupan orang – orang. Sebagian orang takut melakukan public speaking lebih dari takut kepada laba – laba atau bahkan kematian. Padahal peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia sangat signifikan. Karena itulah kemampuan seorang komunikator yang efektif sangat bernilai. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas saja sudah merupakan suatu keterampilan tersendiri, dan itu juga menjadi bekal dari hubungan yang lancar baik itu dalam hubungan personal atau dalam pekerjaan, juga hubungan antar persepsi,komunikasi dan perilaku .

Apakah Anda sedang mencoba memesan makanan pesan antar atau sedang berusaha menghubungi layanan darurat, komunikasi yang efektif bisa membawa Anda melalui semua aspek kehidupan. Kemampuan komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting, esensial dan tidak terlalu sulit dikuasai. Sementara beberapa kemampuan komunikasi yang hebat merupakan hal yang sudah dimiliki sejak lahir, orang – orang yang tidak berbakat alami dengan kemampuan ini sudah pasti dapat berlatih hingga bisa menyempurnakan kemampuan berkomunikasinya.

Ciri Komunikator yang Efektif

Seperti yang dikatakan seorang ahli bahwa belajar berkomunikasi itu adalah suatu keterampilan yang dapat dipelajari seperti mengendarai sepeda atau mempelajari kemampuan mengetik. Jika seseorang bersedia bekerja keras untuk belajar maka ia akan dapat memperbaiki kualitas berkomunikasinya dengan cepat. Agar dapat menjadi seorang komunikator yang terbaik, diperlukan beberapa karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi yang efektif berikut ini.

1. Mampu mendengar aktif

Komunikasi selalu berjalan dua arah, dan kegiatan pengiriman pesan hanyalah setengah dari proses berkomunikasi tersebut. Setengahnya lagi adalah kegiatan untuk menerima pesan atau mendengarkan. Pada dasarnya kebutuhan manusia adalah untuk mengerti dan dimengerti. Cara terbaik untuk memahami orang lain adalah dengan mendengarkan mereka.

2. Menghilangkan kekakuan verbal

Karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi yang baik adalah dapat menghilangkan kekakuan secara verbal yang kerap muncul ketika seseorang sedang berusaha mencari kata – kata yang tepat. Ucapan atau gumaman sebagai gaya komunikasi dalam psikologi masih kerap muncul ketika kita sedang memikirkan apa yang akan dikatakan berikutnya. Cara terbaik untuk menghilangkan kekakuan verbal ini adalah untuk memperlambat cara bicara Anda dan meluangkan waktu untuk benar – benar mempersiapkan jawaban sebelum berbicara.

3. Memperlihatkan gestur yang efektif

Gestur atau sikap non verbal kerap disebut sebagai ‘bahasa isyarat’ akan membantu mengkomunikasikan pesan dan ide Anda. Gestur akan dapat menjadi efektif atau tidak. Gestur yang efektif akan mendukung maksud Anda dan tampak spontan, berasal dari emosi yang ada pada saat itu. Kebanyakan sasaran komunikasi akan menghargai komunikator yang menggunakan gestur yang bervariasi. Gestur yang tidak efektif adalah yang tidak alami, kaku, malas atau gelisah, canggung dan tampak diatur. Mereka berkomunikasi dengan gugup, kurang percaya diri, dan kurang merasa aman. Karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi yang efektif dapat menghilangkan gestur atau gerakan di bawah pinggang dan menghindari gerakan menunjuk dengan satu jari kepada satu orang atau benda, yang akan dianggap menyinggung.

4. Mempertahankan kontak mata

Kontak mata sangat penting untuk digunakan sebagai bagian dari karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi, juga dalam prinsip komunikasi dalam psikologi untuk terapi. Kontak mata langsung memiliki kekuatan untuk meningkatkan pengalaman yang dibawa oleh informasi pada situasi tersebut. Kontak mata dapat berefek pada peningkatan memori, prososial dan efek stimulasi. Jika sasaran membalas kontak mata, menegakkan tubuh, menjadi lebih komunikatif, atau tampak tertarik maka trik yang dilakukan sudah tepat. Sebaliknya jika sasaran tampak gugup, terganggu, malu atau kerap mengalihkan perhatian kepada kegiatan mereka sebelumnya, itu kemungkinan adalah tanda untuk mundur.

5. Memperhatikan maksud dan tujuan

Sebagai komunikator, seseorang harus memiliki tujuan khusus dalam pikirannya mengenai sesuatu yang harus dicapai jika ingin mempengaruhi dan menggerakkan audiens termasuk memperhatikan faktor situasional dalam psikologi komunikasi. Jika sudah mendapatkan niat tersebut maka semua aspek yang perlu dilakukan untuk menyampaikan pesan tersebut juga akan diketahui. Pada akhirnya tanpa niat yang jelas dibalik pesan Anda, khususnya yang sejalan dengan objektif maka pesan akan menjadi ambigu. Misalnya, akan sulit mencapai manfaat psikologi komunikasi dalam mencapai tujuan dakwah jika kata – kata yang disampaikan bermakna ambigu.

6. Berbicara dengan jelas

Komunikasi yang efektif akan memerlukan pendengar aktif untuk memahaminya. Maka komunikator perlu berbicara dengan jelas sehingga pesan yang disampaikan akan dipahami. Perhatikan artikulasi atau pengucapan kata Anda, juga volume suara yang digunakan agar tidak sampai membuat pesan yang akan disampaikan tidak mencapai maksud dan tujuannya. Berbicara dengan jelas artinya semua orang bisa memahami apa yang Anda bicarakan dan bagaimana cara mengatakannya. Hal itu akan tergantung pada dinamika vokal, bagaimana Anda menggunakan suara untuk mengantarkan kata – kata Anda dengan maksud untuk mendidik, memberi instruksi, menghibur, memotivasi atau membujuk.

7. Penuh pertimbangan

Karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi yang efektif berhubungan dengan latar belakang penerima pesan dan sudut pandangnya. Jika pesan tersebut menyinggung atau terdengar tidak hormat, reaksi emosional dari penerimanya mungkin akan mempengaruhi persepsi dari pesan Anda. Menggunakan contoh yang relevan untuk menyampaikan pesan Anda kepada audiens mungin akan mempermudah mereka untuk memproses konten yang disampaikan.

8. Penyampaian pesan yang konkret

Pesan yang konkret adalah pesan yang spesifik, nyata dan jelas. Pesan didukung oleh fakta dan data yang meningkatkan kredibilitasnya. Penyampaian pesan konkret akan membantu audiens untuk mendapatkan sudut pandang mmenyeluruh mengenai gambaran yang lebih besar. Mengurangi resiko kesalah pahaman, membangun kepercayaan dan mendorong timbal balik berupa kritik yang konstruktif.

9. Menyampaikan pesan dengan jelas

Semakin jelas pesan yang disampaikan, semakin mudah untuk para penerima memahaminya menurut niat awal pembicara. Mungkin hal ini akan terdengar jelas, bahwa beberapa kesalahan komunikasi berasal dari kekurangan kejelasan penyampaiannya. Jika Anda ingin menyampaikan pesan yang efektif, mulailah dengan tujuan komunikasi yang jelas dan pikiran yang akurat. Komunikasi yang jelas dibangun pada istilah yang tepat dan kata – kata yang konkret, untuk mengurangi ambiguitas dan kebingungan pada proses komunikasi.

10. Mengenali audiens

Karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi yang efektif adalah mampu mengenali sasaran komunikasinya atau audiens dengan baik. Mereka akan tahu siapa yang ada di depannya. Berbicara dengan energi yang tepat, nada, dan bahasa yang cocok untuk sasaran komunikasi, memperhatikan tanda – tanda apabila audiens sudah mulai terhubung, melihat kontak mata, anggukan kepala tanda persetujuan, dan indikator lain dari audiens yang mendengarkan secara aktif.

11. Mampu menyederhanakan materi

Beberapa pesan bisa menjadi rumit, membingungkan atau sangat karut, walaupun demikian, komunikator yang baik dapat membuat pesan – pesan ini menjadi jelas dan konkret untuk audiensnya. Contohnya seorang guru yang mencoba mendeskripsikan konsep baru dalam mata pelajaran aljabar. Jika ia tidak dapat menyederhanakan materi yang rumit agar dimengerti, maka pelajaran yang diberikannya tidak akan sampai kepada siswa. Dengan penguraian atau menyusun ulang kata – kata dalam konten, komunikator yang hebat akan membuat pesan lebih mudah dicerna oleh lebih banyak orang.

12. Mengetahui kapan harus bicara

Memahami kapan suatu dialog diperlukan akan selalu membantu dalam komunikasi yang bagus. Komunikator yang baik tahu kapan saatnya untuk berbicara dan kapan hal itu akan membantu serta menghasilkan kebaikan untuk mereka, dan juga tahu kapan saatnya untuk diam. Mereka juga akan selalu siap sedia untuk memberikan jawaban dan tidak akan membiarkan sasarannya tergantung penasaran dengan tanda tanya yang tidak terjawab. Komunikator yang baik akan memimpin diskusi yang menyeluruh dengan semua pihak yang terlibat merasa puas.

13. Fokus kepada interaksi

Bagian besar dari berkomunikasi dengan baik dan penuh rasa hormat adalah menghilangkan pengelih perhatian dari interaksi tersebut. Tidak ada seorangpun yang suka untuk diganggu ketika sedang berada di tengah percakapan. Dengan menyingkirkan segala gangguan dari lingkungan sekitar, seorang komunikator yang baik akan fokus kepada pesan yang akan disampaikan dan kepada audiens atau sasarannya.

14. Mengajukan pertanyaan

Dalam usaha terbaik untuk mengenali audiensnya, karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi akan menggunakan pertanyaan yang berisi informasi spesifik. Mereka akan mengisi kekosongan yang diakibatkan kebingungan dengan jawaban dan bukan asumsi. Pengetahuan apapun yang didapat dari bertanya akan membantu untuk lebih mengenal audiensnya sebagaimana juga untuk membantu menyampaikan suatu pesan.

15. Mampu mengenali tanda non verbal

Berkaitan dengan karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi, komunikator yang baik juga harus dapat mengenali tanda – tanda non verbal. Ketika berbicara, komunikator harus dapat mengenali tanda – tanda frustrasi, kegugupan atau kegirangan melalui tanda non verbal seperti postur, ekspresi wajah dan kontak mata dari audiensnya. Dengan demikian ia akan mampu merancang pesannya untuk menyamai tingkah laku audiens sebagai salah satu ciri pendekatan dalam psikologi komunikasi.

Berlatih kemampuan ini dan memperbaiki kemampuan untuk menjadi karakteristik komunikator dalam psikologi komunikasi  yang efektif akan sangat berharga untuk waktu dan usaha Anda. Hidup adalah mengenai berkomunikasi, karena transmisi yang berlanjut selalu terkirim mengenai diri kita sendiri setiap hari. Karena komunikasi merupakan bagian yang besar dalam hidup kita, maka kita juga harus bertanggung jawab mengenai bagaimana cara kita berkomunikasi dengan memperbaiki strategi berkomunikasi sebagai bagian penting dari perkembangan sebagai pribadi dan sebagai seorang profesional untuk mencapai kesuksesan.

Share
Published by
Devita Retno

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago