Home » Ilmu Psikologi » Ekperimen Faktorial

Ekperimen Faktorial

by Arby Suharyanto

Ekperimen faktorial adalah suatu penelitian psikologi penelitian psikologi dimana seluruh level dari suatu sisi dikombinasikan dengan seluruh level dari faktor-sisi lainnya. Ekperimen faktorial digunakan untuk menyelidiki secara bersamaan efek beberapa sisi berlainan.  

Jika ada a level dari sisi a dan b level dari sisi b, jika ada a level dari sisi a dan b level dari sisi b, maka terdapat axb kombinasi perlakuan. Misal dalam penelitian psikologi terdapat 2 faktor, terdiri atas 4 level dan3 level, maka diperoleh ekperimen faktorial sejumlah 4×3. Baca juga mengenai : tipe kepribadian istj

Ekperimen faktorial merupakan penelitian psikologi yang menggunakan lebih dari satu perlakuan atau lebih dari satu variable bebas.

Ekperimen faktorial minimal menggunakan 2 sisi. Istilah faktorial sebenarnya berhubungan dengan cara faktorial itu dibentuk. Karena itu, sejumlah ahli mengatakan bahwa faktorial adalah jenis ekspemen bukan penelitian psikologi penelitian psikologi. Baca juga mengenai : tipe kepribadian istp

Sejumlah ahli yang lain mengatakan bahwa faktorial merupakan penelitian psikologi yang khusus, dan banyak literature psikologi yang menyebut penelitian psikologi yang menggunakan sejumlah sisi dengan nama ekperimen faktorial.

Sisi adalah setiap variable yang bebas karena variable itu menjadi sisi atau penyebab terjadinya perubahan pada variable terikat. Baca juga mengenai : tipe kepribadian isfp

Contoh untuk menggambarkan sisi dalam penelitian psikologi adalah goldfried dkk dalam marliani (2013) ia meneliti perbandingan terapi yang terfokus pada cognitive behavior therapy (cbt) dan interpersonal psikodinamik kepada pasien yang mengalami depresi. Dalam penelitian psikologinya ia memberikan cbt kepada 30 orang dan terapi interpersonal dinamik pada 27 orang. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 2 secara seimbang, dan setiap bagiannya diberikan lagi perlakuan secara berbeda. Baca juga mengenai : tipe kepribadian isfj

Bagian pertama dari 2 golongan diberi terapi selama 8 sesi, sedangkan bagian kedua diberi terapi 16 sesi. Setelah dihitung hasilnya, pada penelitian psikologi yang ia lakukan terdapat 2 sisi adalah sisi cbt dan sisi interpersonal psikodinamik. Penelitian psikologi ini memberikan perlakuan kombinasi karena setiap golongan perlakuan diberi terapi secara berbeda adalah 8 sesi dan 16 sesi.

Walker dalam marliani (2013) berpendapat bahwa setiap levlnya, ekperimen faktorial mempunyai level-level. Dikatakan sebagai ekperimen faktorial jika pada perlakuan ada tingkatan (level) perlakuan. Baca juga mengenai : tipe kepribadian intp

Oleh karena itu, penelitian psikologi yang menggunakan 2 perlakuan belum memadai untuk dikatakan sebagai pemeriksaan psikologi faktorial.

Pada penelitian psikologi yang dilakukan golfried selain terdapat 2 sisi adalah cbt dan interpersonal psikodinamik terapi, juga terdapat level pada setiap sisi adalah pemberian 8 sesi terapi dan 16 sesi terapi. Jadi, penelitian psikologi tersebut mempunyai 2 sisi dan setiap sisi menpunyai 2 level.

Sementara itu nazir dalam marliani (2013) menegaskan bahwa tidak ada penelitian psikologi ekperimen faktorial yang ada ekaperimen faktorial dengan bermacam-macam penelitian psikologi. Marliani (2013) tidak ingin berlarut dengan pro kontra istilah, merujuk pada esensi yang sama adalah salah satu unsure dalam penelitian penelitian psikologital.

Fungsi ekperimen faktorial

Untuk memahami pengertian dan konsep teori serta menyelesaikan masalah dari percobaan dengan teknik analisis ekperimen faktorial menggunakan teknologi informasi dan komputasi.

Dasar teori ekperimen faktorial

Ekperimen faktorial digunakan apabila penelitian psikologi terdiri atas dua sisi atau lebih. Ekperimen faktorial memungkinkan kita melakukan kombinasi antar level faktor. Pada tiap kombinasi faktor, jumlah replikasi yang dilakukan sebanyak n. Dalam ekperimen faktorial, jumlah level di tiap level sisi dan atau jumlah replikasi yang dilakukan mungkin tidak sama. Ekperimen faktorial seperti ini sering disebut unbalanced ekperimen faktorial.

Ciri-ciri ekperimen faktorial

Ekperimen faktorial mempunyai ciri-ciri khusus, diantaranya:

  • Terdiri dari beberapa sisi (perlakuan).
  • Setiap sisi terdiri dari beberapa taraf.
  • Setiap sisi diselidiki secara bersamaan.
  • Penamaan rancangan dengan cara menambahkan perkalian antara banyak taraf sisi yang satu dengan banyak taraf sisi yang lain.

Jenis-jenis penelitian psikologi ekperimen faktorial

  • Ekperimen faktorial 2k adalah analisis ekperimen faktorial yang menyangkut k buah faktorial (perlakuan) dengan tiap sisi hanya terdiri dari 2 buah taraf atau ulangan. Misalnya penelitian psikologi penelitian psikologi dengan 2 faktor, a dan b, yang masing-masing terdiri atas 2 taraf maka akan ditulis sebagai ekperimen faktorial 22. Jadi jika 3 faktor, maka 23, dan seterusnya.
  • Ekperimen faktorial 3k adalah analisis ekperimen faktorial yang menyangkut k buah sisi (perlakuan) dengan tiap sisi hanya terdiri dari 3 buah taraf atau ulangan.
  • Ekperimen faktorial tersarang adalah analisis dengan sifat bahwa taraf sisi yang satu tersarang dalam sisi lain sehingga tidak akan terjadi interaksi antara 2 faktor. Karenanya jika sisi a yang bertaraf a buah dan sisi b yang bertaraf b buah membentuk suatu penelitian psikologi tersarang, tidak akan diperoleh suku interaksi ab dalam model matematisnya.
  • Salah satu sisi bebas dimanipulasi

Seorang peneliti boleh tertarik pada pengaruh dari satu sisi bebas, tetapi harus mempertimbangkan sisi-vaiabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi sisi terikat. Sisi tersebut adalah sisi atribut seperti jenis kelamin, kecerdasan, ras, status sosial, ekonomi, hasil belajar, dsb.

Selain diteliti pengaruh sisi atribut tersebut juga dapat dikendalikan dengan cara memasukkan sisi atribut dalam penelitian psikologi factorial. Pada setiap tingkatan sisi terikat atribut, peneliti menilai pengaruh sisi bebas.

Tingkat sisi atribut akan terbentuk secara alami. Helenggeler dkk dalam marliani (2013), melakukan penelitian tentang pengguaan multisystemic therapy dengan menyertakan keluarganya untuk mengatasi anak-anak yang suka melakukan tindak kekerasan kronis. Dalam penelitian psikologinya, henggeler membandingkan penggunaan multisystemic theraphy dengan terapi biasa sebagai kontrol.

Dalam terapi ini, satu kelompok anak dan keluarganya diberi perlakuan “model baru”, sedangkan kelompok lainnya sebagai kelompok kontrol. Ia memasukkan sisi asal tempat tinggal sampel, adalah berasal dari desa atau kota. Artinya, dalam penelitian psikologi ini juga disertakan sisi atribut ke dalam penelitian psikologi factorial.

Fungsinya bukan hanya meningkatkan ketepatan penelitian psikologi melainkan juga meningkatkan kemampuan generalisasi hasil penelitian psikologi tersebut. Peneliti telah menetapkan perlakuan itu mempunyai pengaruh yang sebanding pada semua tingkat ataukah tidak, yang pada akhirnya akan meningkatkan wilayah generalisasi hasil-hasil penelitian psikologi.

  • Semua sisi bebas dimanipulasi

Ketika penelitian psikologi tertarik pada 2 sisi bebas dan ia ingin menilai pengaruhnya terhadap sisi terikat, baik secara terpisah maupun bersama-sama, kedua sisi bebas dimanipulasi secara penelitian psikologital.

Penelitian psikologi factorial yang paling sederhana adalah perlakuan 2×2. Biasanya pada penelitian psikologi factorial sederhana, sisi bebas yang dimanipulasi (faktor) merupakan sisi penelitian psikologi, sedangkan sisi bebas (level) yang kedua merupakan sisi atribut. Pengaruh perlakuan penelitian psikologital terhadap sisi terikat dinilai pada setiap level sisi.

Penelitian psikologi factorial bisa dikembangkan menjadi penelitian psikologi yang lebih kompleks, adalah penelitian psikologi yang mempunyai beberapa sisi bebas.  Penelitian psikologi komplek terdiri atas beberapa faktor dn beberapa level. Misalnya, penelitian psikologi factorial 2x3x4 menunjukkan bahwa jumlah sisi bebas pada eksperimrn tersebut 2 faktor, 3 level, dan 4 perlakuan tiap level.

Penelitian psikologi semacam ini misalnya menggunakan 2 metode terapi, 3 tingkatan usia, dan empat kelompok latar belakang keluarga. Akan tetapi apabila terlalu banyak faktor dan level yang dikombinasi tentu analisa statistiknya menjadi sulit dianalisa.

Kelebihan ekperimen faktorial

  • Lebih efisien.
  • Menghindari kesalahan jika terdapat banyak faktor dalam penelitian psikologi.
  • Dapat digunakan di berbagai level penelitian psikologi.

Kekurangan ekperimen faktorial

  • Harus memahami banyak rumus matematika.
  • Salah input sedikit saja menyebabkan hasil tidak akurat.
  • Tidak bisa dihitung manual, harus dengan kompterisasi.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya.

You may also like