Psikologi Remaja

6 Cara Orangtua Menyikapi Anak Yang Pertama Kali Jatuh Cinta

Memiliki buah hati yang mulai meranjak remaja memang membutuhkan perhatian, disiplin juga treatment tersendiri. Usia remaja identik dengan tahapan dimana mereka menyukai dunia serba mandiri, tanpa campur tangan dari orang tua. Apabila orang tua terlalu cuek dalam perkembangan anak remaja, bisa berdampak kepada pola asuh yang tidak seimbang. Berikut hal yang terjadi pada tubuh saat jatuh cinta.

Pertumbuhan emosi, fisik dan sebagainya tentu tidak sama seperti saat usia anak. Contohnya dalam menata perasaan mereka, usia remaja usia dimana sudah ingin mengenal banyak hak termasuk masalah pribadi. Nah, untuk itu orang tua perlu mengetahui bagaimana cara orangtua menyikapi anak yang pertama kali jatuh cinta di masa usia remaja.

1. Berkomunikasi

Penting untuk orang tua dalam memantau anak remaja yang sedang jatuh cinta pertama kali dengan mengajak berkomunikasi. Umumnya ibu atau ayah yang bisa mengajak anak bertukar pikiran, bercerita dan mau belajar terbuka serta percaya kepada orang tua untuk memberikan ide terhadap masalah yang dihadapi.

Mulailah berkomunikasi dengan cara mereka, jangan terlalu memihak, memaksa atau menghakimi. Karena hal tersebut dapat membuat anak menjadi takut dan menjauh. Simak alasan mengapa seseorang sulit jatuh cinta menurut Psikologi.

Baca juga :

2. Tetapkan Aturan

Berikutnya cara orangtua menyikapi anak yang pertama kali jatuh cinta yaitu orang tua juga harus tegas dalam menetapkan aturan bagi anak. Contoh boleh keluar rumah hanya sampai jam 9 malam, itupun hanya di malam minggu.

Untuk malam lainnya hanya sampai jam 8 malam, aturan lain juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Apabila ada aturan yang terlalu mengekang sebaiknya di evaluasi oleh orang tua, hal ini agar anak tidak merasa terkekang dan terbatasi kebebasannya.

3. Dengarkan Curahan Anak

Jadilah teman bagi anak Anda, bukan hanya sebagai orang tua. Bedanya jika menjadi teman apapun sikap orang tua haruslah bisa memahami dan mengerti kebutuhan anak remaja. Dunia remaja penuh dengan hal baru dan suatu yang menarik.

Karena itu sikap orang tua harus mampu menampung semua curahan, keluhan dan ide dari anak. Dengan begitu anak akan percaya dan menganggap orang tua adalam sebagai orang yang tepat dan penuh dengan rasa pengertian. Contoh cara menghilangkan depresi karena putus cinta.

4. Bersikap Bijaksana

Cara orangtua menyikapi anak yang pertama kali jatuh cinta lainnya adalah dengan bersikap bijaksana dalam menyikapi sikap anak remaja. Tidak semua anak memiliki kesamaan dalam hal emosi, kebutuhan, sifat dan sebagainya. Karena itu orang tua diminta untuk bijak memberikan disiplin, aturan, komunikasi, teguran dan sebagainya. Hal ini agar anak tidak mudah kecewa, terhakimi, terpojok dengan permasalah pribadinya.

Baca juga :

5. Sampaikan Batasan Dalam Bergaul

Selain itu juga orangtua harus mampu memberikan informasi mengenai batasan mana dalam pergaulan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Hal ini untuk mengantisipasi anak remaja berbuat buruk, dunia pergaulan yang luas akan membawa anak kepada hal baik atau buruk tergantung dari bagaimana orang tua memberikan nasihat, displin juga rasa tanggung jawab.

Ketegasan bukan berarti kekerasan, karena itu berikan ilmu bermanfaat sejak dini pada anak agar mereka terbiasa mengenal mana yang baik dan mana yang tidak. Berikut ini cara mengatasi masalah dalam hubungan cinta.

6. Arahkan Anak Gaya Berpacaran Yang Sehat

Agar Anda sebagai orang tua tidak merasa was – was mengenai puber anak remaja. Maka penting untuk orang tua memberikan arahan mengenai arahan yang baik dan sehat dalam berpacaran. Hal ini agar anak tidak tersesat dan melakukan hal buruk di luar perhatian Anda.

Karena itu informasikan dampak dan akibat apabila melakukan hal buruk saat berpacaran dengan pasangannya. Dengan demikian anak akan memahami dan belajar untuk mengingat akibat dan dampak buruk melakukan hal yang tidak baik.

Demikianlah beberapa cara orangtua menyikapi anak yang pertama kali jatuh cinta. Semoga menjadi pertimbangan orang tua dalam mendekati anak secara sehat dan mendidik.

Share
Published by
Rini Sabarini

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

1 month ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

1 month ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

2 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

2 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

2 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

2 months ago