Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 13 Alasan Orang Kecanduan Minum Kopi Menurut Psikologi

13 Alasan Orang Kecanduan Minum Kopi Menurut Psikologi

by Devita Retno

Banyak orang yang kesulitan untuk berfungsi dan beraktivitas di pagi hari tanpa kafein. Faktanya, kafein dianggap sebagai obat yang paling sering digunakan di dunia. Orang – orang melihat bahwa meminum kopi dan asupan kafein yang menjadi hasilnya sebagai satu dari sedikit kecanduan yang dapat diterima secara sosial. Istilah kecanduan kopi kerap kali tumpang tindih definisinya dengan kecanduan atau ketergantungan obat – obatan, tetapi penggunaan kafein pada umumnya masuk ke dalam kategori ketergantungan obat.

Jika Anda mengalami ketergantungan pada obat, Anda memerlukannya untuk berfungsi normal. Jika Anda kecanduan, Anda akan tetap menggunakannya walaupun mengalami konsekuensi negatif atau berbahaya. Kafein tidak memiliki resiko kesehatan yang signifikan pada umumnya, tetapi jika Anda menemukan bahwa diri Anda tidak mampu berhenti walaupun mengalami efek negatif, itu bisa jadi merupakan suatu tanda peringatan.

Mengapa Orang Kecanduan Kopi

Kecanduan kafein atau kopi adalah suatu penggunaan kafein yang berlebihan dan mencelakakan selama rentang waktu tertentu, yang memiliki efek negatif terhadap kesehatan seseorang, interaksi sosial atau bidang lain dalam hidup. Ketika kafein diterima secara luas dan digunakan sebagai obat, banyak orang tidak yakin bahwa kafein dapat menjadi sarana candu. Ketika banyak pengguna kafein merasa menikmati banyak efek dari kafein, mereka mungkin tidak menyadari efek negatifnya seoerti gangguan tidur, mudah tersinggung dan kecemasan. Berikut ini adalah alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi.

1. Kebiasaan

Pada tingkat asupan rata – rata, kebanyakan orang tidak memiliki reaksi negatif terhadap kafein. Orang yang menggunakan istilah kecanduan kafein mungkin bermaksud mengatakan bahwa mereka menggunakan kafein dalam kebiasaan untuk mendapatkan efek yang menyenangkan, termasuk peningkatan kewaspadaan dan perasaan sejahtera. Karena itulah, ketergantungan akan kafein sebagian juga merupakan gaya hidup. Anda menikmati kafein, jadi Anda menjadikannya sebagai bagian dari keseharian Anda.

2. Kopi membantu aktivitas pagi

Tidak semua orang mampu untuk bangun pagi dengan segar dan langsung beraktivitas seperti biasanya. Ada orang – orang yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tersadar dan terbangun sepenuhnya dari alam tidur, dan mereka menjadi sosok yang tidak menyenangkan apabila dalam keadaan demikian. Orang yang bertipe seperti ini baru dapat terjaga sepenuhnya setelah mengonsumsi kopi dan mengalami suasana hati yang membaik sehingga sikapnya membaik di pagi hari.

3. Kopi membantu pelarian Anda

Di kantor atau di rumah, terkadang kita harus berurusan dengan suatu masalah atau orang yang tidak menyenangkan. Kopi menjadi alat untuk melarikan diri dari semua masalah tersebut. Ada orang yang menjadikan minum kopi sebagai suatu ritual untuk membuat dirinya melupakan semua masalah yang membuatnya stress. Ketahui juga bagaimana cara mengatasi kecanduan seksual, cara mengatasi kecanduan game pada orang dewasa, dan cara mengatasi kecanduan internet.

4. Satu cangkir tidak lagi cukup

Segera setelah meminum cangkir pertama, akan terasa luar biasanya kopi tersebut. Perasaan hangat, bahagia dan segar serta waras akan menyerbu. Lama kelamaan Anda akan menyukai perasaan – perasaan tersebut dan akan mengonsumsi mungkin satu atau dua cangkir lagi lebih banyak dari biasanya. Anda juga perlu mengetahui gejala psikologi penggunaan zat adiktif, alasan kecanduan smartphone menurut psikologi, dan cara mengurangi kecanduan media sosial.

5. Kopi membantu di penghujung hari

Mereka yang biasa meminum kopi tahu bahwa kafein yang didapatkan dari kopi pagi hari tidak akan bertahan seharian. Setelah berurusan dengan berbagai orang dan terjaga selama beberapa jam, Anda akan memerlukan pengisian ulang energi dengan konsumsi kopi selanjutnya. Dan hal itu biasanya dibutuhkan pada sore hari atau penghujung hari, ketika kelelahan mulai mendera sehingga menjadi alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi.

6. Kopi sudah menjadi bagian hidup

Ketika seseorang tidak dapat bangun pagi dan berfungsi tanpa meminum kopi lebih dulu, maka itu tandanya bahwa kopi sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Itu berarti ia tidak dapat mengecualikan kopi dari rutinitas hariannya karena hanya kopi yang dapat membantu dalam satu cara yang tidak bisa dilakukan oleh hal lain. Simak juga mengenai dampak psikologis penggunaan gadget, faktor psikologis tentang selfie, dan dampak psikologis media sosial.

7. Kopi bisa menghilangkan pusing

Alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi adalah karena ada stigma tertentu di kalangan peminum kopi bahwa ketika mereka merasa sakit kepala karena pusing, maka itu artinya asupan kafein mereka kurang. Kopi dianggap sebagai obat yang bisa meredakan rasa pusing tersebut. Padahal, ada banyak penyebab lain dari sakit kepala, seperti kelelahan, kurang tidur, darah rendah, dan masih banyak lagi.

8. Kopi bisa membuat rileks

Salah satu alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi adalah karena kopi bisa membuat rileks dan santai. Perasaan rileks yang timbul setelah minum kopi adalah yang dicari oleh para peminum kopi. Terkadang takaran kopi Anda tidak lagi cukup dapat menenangkan tubuh dan pikiran, maka dosis minum kopi pun terus bertambah. Melewatkan minum kopi juga bisa menyebabkan gangguan emosional pada orang yang sudah kecanduan, berupa kegelisahan dan rasa tidak percaya diri.

9. Berhubungan dengan genetika

Alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi ternyata juga berhubungan dengan genetika manusia. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Molecular Psychiatry, para peneliti membandingkan contoh DNA dan kebiasaan minum kopi dari kurang lebih 12000 orang, pria dan wanita standar Eropa dan Afrika Amerika. Hasil penelitian menunjukkan adanya hal yang sama pada orang – orang yang sering minum kopi, yaitu mereka memiliki dua variasi genetika yang sangat mempengaruhi metabolisme kafein secara efisien, dua variasi genetika yang mempengaruhi efek positif kafein dan dua variasi genetika lain yang memberi pengaruh kepada aspek metabolisme energi lainnya.

10. Berada dalam lingkungan peminum kopi

Selain genetik, faktor lingkungan juga turut mempengaruhi kebiasaan minum kopi seseorang. Berada dalam suatu lingkungan yang terbias mengonsumsi kopi hingga nyaris menjadi budaya tersendiri, tentu tidak aneh apabila kopi menjadi minuman yang lazim. Bisa jadi alasan orang kecanduan minum kopi menurut psikologi adalah karena ia sudah terlalu terbiasa dengan asupan kafein, sehingga lama kelamaan ia membutuhkan dosis yang lebih besar. Juga karena dalam lingkungannya, minum kopi sama biasanya dengan kebiasaan meminum air putih dan sudah menjadi bagian dari hidup.

11. Kopi memberikan tambahan energi

Bagi orang – orang dengan aktivitas yang padat dan mobilitas tinggi, mereka harus memiliki energi yang cukup untuk menunjang aktivitasnya tersebut. Ketika tubuh sedang lelah dan tidak dapat berfungsi secara optimal, asupan kafein dapat memberikan efek segar pada tubuh sehingga bisa kembali beraktivitas. Lama kelamaan, kopi akan menjadi andalan untuk menambah energi seseorang, dan berpotensi untuk mengalami peningkatan dosis karena dosis biasanya tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

12. Perubahan kimia otak

Ketika Anda mengonsumsi kopi yang mengandung kafein secara teratur dan dalam jangka waktu lama, maka kopi dapat menyebabkan kimia otak berubah. Contohnya, otak mungkin akan mengompensasi adenosin reseptor yang sudah diblok tetapi menghasilkan reseptor lebih banyak lagi. Maka dengan jumlah reseptor yang banyak, Anda harus meminumnya lebih banyak lagi untuk mendapatkan efek stimulasi yang sama seperti sebelumnya. Ketahui juga mengenai dampak psikologis merokok, pengaruh gadget pada psikologi anak, dampak internet pada perkembangan mental pelajar dan bagaimana gejala psikis dipengaruhi morfin.

13. Tidak percaya diri

Sebagian orang membutuhkan kopi untuk memulai harinya karena mereka membutuhkan satu stimulan atau dorongan tertentu. Tanpa stimulan tersebut, keyakinan diri mereka untuk memulai aktivitas berkurang sehingga tidak dapat berkegiatan dengan optimal. Kopi adalah salah satu hal yang dianggap dapat memberikan hal tersebut. Kafein bisa meningkatkan produksi dopamine yang membuat orang bahagia, meningkatkan produksi adrenalin, meningkatkan denyut jantung dan melebarkan pembuluh darah. Pendeknya, semua yang diperlukan untuk mendapatkan perasaan bersemangat di pagi hari dan perasaan siap untuk beraktivitas.

Pengaruh Kopi Pada Tubuh

Alasan orang kecanduan kopi menurut psikologi adalah karena mendapatkan energi dari kafein yang ada di dalam kopi, yang mempunyai struktur yang sama dengan adenosin. Adenosin adalah sebuah molekul yang terdapat pada otak dan berhubungan dengan rasa lelah yang dirasakan oleh tubuh, dengan mengisi reseptor pada otak dan menurunkan aktivitas otak sehingga mengalami kelelahan. Semakin banyak adenosin yang berkumpul di otak, kelelahan akan semakin terasa. Ketika tidur, jumlah adenosin akan menurun dan membuat kita terbangun pada pagi hari. Maka semakin lama terjaga, kita akan semakin lelah.

Ketika mengonsumsi kopi maka reseptor pada otak yang menjadi tempat bersarangnya adenosin digantikan dengan molekul dari kafein yang akan menghalangi penumpukan adenosin pada otak. Hasilnya, kelelahan juga akan menghilang. Jika efek seperti ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka itu artinya konsumsi kafein juga dilakukan dalam waktu lama pula sehingga otak memproduksi lebih banyak reseptor untuk kafein. Ketika kebiasaan meminum kopi terlewat, reseptor akan menjadi kosong dan kembali diisi dengan adenosin sehingga tubuh kembali merasa lelah, lesu dan tidak berenergi. Inilah yang dapat membuat orang merasakan ketergantungan bahkan kecanduan terhadap kopi, sebab tubuh mengalami peningkatan toleransi terhadap kopi yang diminum sehari – hari.

You may also like