Ilmu Psikologi

Metode Pemecahan Masalah dalam Psikologi Agama

Sebagai disiplin ilmu yang otonom dan empiris, psikologi agama juga memiliki metode pemecahan masalah dalam psikologi agama yakni penelitian spiritual melalui penyelidikan penyelidikan terhadap kenyataan kenyataan berdasarkan dokumen yang terkumpul dan dianalisis dengan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama objektif.

Penerapan dan Contoh

  • Catatan Pribadi

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dipakai untuk mempelajari bagaimana pengalaman dan kehidupan batin individu dalam hubungannya dengan agama. Untuk mengetahui informasi tentang hal ini maka dikumpulkan catatan pribadi individu. (Baca juga mengenai metode fenomenologi dalam psikologi)

Catatan tersebut dapat berupa autobiorafi, biografi atau riwayat riwayat yang dibuat mengenai kehidupan spiritual individu. Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama catatantersebut dalam penerapannya dapat menggunakan beberapa metode pemecahan masalah dalam psikologi agama. (Baca juga mengenai metode cross sectional dalam psikologi)

  • Metode Nomotatik

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini yakni dipakai untuk mempelajari perbedaan perbedaan individu. Sedangkan dalam Psikologi Agama, metode pemecahan masalah dalam psikologi agama nomotik ini yakni untuk melihat sejauh mana hubungan sifat dasar individu dengan sikap keagamaan. (Baca juga mengenai metode intuitif dalam psikologi)

  • Metode Analisis Nilai (value analysis)

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dipakai dalam kaitannya dengan statistik. Dokumen dokumen yang telah terkumpul diklasifikasikan menurut metode pemecahan masalah dalam psikologi agama statistik dan dianalisis untuk dijadikan penilaian terhadap individu yang diteliti. (Baca juga mengenai contoh metode diferensial dalam psikologi pendidikan)

  • Metode Ideography

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini hampir sama dengan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama nomotatik, yaitu metode pemecahan masalah dalam psikologi agama guna memahami sifat dasar individu. (Baca juga mengenai macam macam metode testing dalam psikologi)

Bedanya, metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini lebih menekankan antara sifat sifat dasar individu dengan keadaan tertentu dan faktor faktor kepribadian yang menjadi ciri khas masing masing individu dalam rangka memahami individu.

  • Metode Penilaian Sikap (evaluation attitudes technique)

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dipakai dalam penelitian biografi, tulisan atau catatan yang ada hubungannya dengan individu yang akan diteliti. Dokumen yang dikumpulkan mengenai sikap spiritual individu yang diteliti.

  • Angket

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama angket dipakai untuk meneliti proses jiwa spiritual pada individu yang masih hidup dengan menggunakan angket sebagai instrumen pengumpulan dokumen. Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini misalnya,

dapat dipakai untuk mengetahui persentase keyakinan individu pada umumnya tentang sikap spiritual, ketekunan spiritual, dan sebagainya. Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama.

  • Pengumpulan Pendapat Masyarakat (public opinion polls)

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama yang dilakukan melalui pengumpulan pendapat khalayak ramai. Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dipakai untuk mengumpulkan dokumen tentang masalah masalah yang berkaitan dengan kesadaran dan pengalaman spiritual khalayak ramai.

  • Skala Penilaian (rating scale)

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini yakni dipakai untuk memperoleh dokumen tentang hal hal yang menyebabkan perbedaan khas dalam diri individu berdasarkan pengaruh tempat dan kelompok.

  • Interview

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama interview dipakai untuk meneliti proses jiwa spiritual pada individu yang masih hidup melalui interview pemecahan masalah dalam psikologi agama langsung atau interview pemecahan masalah dalam psikologi agama tidak langsung. Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini misalnya, dapat dipakai untuk mengetahui kesadaran dan pengalaman spiritual individu yang dianggap memiliki ciri khusus dalam kespiritualannya.

  • Tes

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama tes dipakai untuk mempelajari tingkah laku keagamaan individu dalam kondisi tertentu, misalnya tentang pengetahuan agama, kerukunan antar umat spiritual, konversi agama, dan lain lain.

  • Eksperimen

Eksperimen dipakai untuk mempelajari sikap dan tingkah laku keagamaan individu melalui perlakuan khusus yang sengaja dibuat. Misalnya eksprimen tentang pengaruh metodean shalat yang khusyu terhadap perilaku jujur remaja. Observasi melalui metode pemecahan masalah dalam psikologi agama sosiologi dan antropologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan dokumen Sosiologi, yaitu dengan mempelajari sifat sifat individu individu kelompok. Misalnya penelitian tentang pengalaman spiritual masyarakat pantai atau masyarakat kota.

  • Perkembangan

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini dipakai guna meneliti asal usul dan perkembangan faktor psikologi individu dalam hubungannya dengan agama yang dianut. Misalnya penelitian keagamaan pada usia lanjut.

  • Klinis dan Proyektivitas

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini memanfaatkan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama kerja klinis. Penyembuhan dilakukan dengan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama menyelaraskan hubungan antara jiwa dengan agama. Misalnya menggunakan agama sebagai terapi bagi individu individu mengalami tekanan jiwa atau individu individu yang mengalami neurosis.

  • Studi Kejadian

Studi Kejadian dilakukan dengan metode pemecahan masalah dalam psikologi agama mengumpulkan catatan, riwayat, hasil interview pemecahan masalah dalam psikologi agama atau lainnya untuk kejadian kejadian tertentu. Misalnya kejadian konversi agama di Kabupaten Karo.

  • Survei

Metode pemecahan masalah dalam psikologi agama ini biasanya dipakai untuk penelitian sosial yang bertujuan untuk penggolongan individu dalam hubungannya dengan pembentukan organisasi dalam masyarakat. Misalnya penelitian tentang konsep Tuhan menurut Remaja di Sumatera Utara.

Kritik

Dalam dunia keagamaan, individu ialah keragaman yang mesti dipahami, dan dimengerti, serta dibimbing sesuai kompetensi dan kemampuan dasarnya, pada dasarnya, kondisi keagamaan setiap individu tidaklah sama, tergantung latar belakang masing masing, baik dari segi keluarga, daerah, dan adat istiadat.

Maka untuk menjawab itu semua, serta dapat menjalankan fungsi metode yang sesungguhnya, maka psikologi agama sangat dibutuhkan perannya, agar individu metode mempunyai panduan yang mendasar untuk membimbing individu dengan latar belakang keagamaan yang beragam tadi.

Kehadiran Psikologi Agama dipenuhi dengan suatu misi besar. Yaitu menyelamatkan individu dan mengantarkan individu untuk memenuhi kecenderungan alaminya untuk kembali pada Tuhan dan mendapatkan ridha Tuhan. Karena tugas final psikologi agama itu menyelamatkan individu, maka psikologi harus memanfaatkan ajaran ajaran agama.

Mengenai untuk siapa psikologi ini akan dimanfaatkan, maka psikologi ialah suatu disiplin ilmu yang universal yang dapat diterapkan untuk semua individu. Pengembangan psikologi Agama tidak terlepas dari apa yang kita sebut sebagai tugas kekhalifahan individu, yaitu rahmat bagi sekalian alam.

Tujuan pengembangan psikologi Agama pada ujung ujungnya ialah memecahkan problem dan mengembangkan potensi individu alam memahami pola hidup mereka. Dengan demikian walau dasar utama pengembangan psikologi Agama ialah kitab suci sehingga ada kesan hanya untuk umat Agama tertentu namun arah dari usaha ini ialah meningkatkan kesejahtraan umat individu.

Setelah mengetahui ruang lingkup dan dasar dasar psikologi agama, maka marilah belajar memahami tugas dari psikologi agama yaitu memprediksi perilaku individu, mengontrol, dan mengarahkan perilaku itu. Lebih dari itu, psikologi agama memiliki tugas yang berfungsi untuk menerangkan, memprediksi, mengontrol, dan terutama mengarahkan individu untuk mencapai ridhonya.

Dengan demikian kehadiran psikologi agama dipenuhi dengan suatu misi besar. Yaitu menyelamatkan individu dan mengantarkan individu untuk memenuhi kecendrungan alaminya untuk kembali padanya dan mendapatkan ridhonya. Karena tugas final psikologi agama itu menyelamatkan individu, maka psikologi harus memanfaatkan ajaran ajaran agama.

Share
Published by
Arby Suharyanto

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago