Psikologi Olahraga

7 Fakta Menarik Manfaat Psikologi Olahraga Renang yang Jarang Diketahui

Olahraga renang adalah aktivitas fisik yang melibatkan anggota tubuh dalam gerakan teratur. Renang adalah olahraga perseorangan dan terukur. Dengan demikian, pencapaian prestasi renang yang tinggi membutuhkan beberapa komponen fisik yang baik serta kemauan, usaha dan disiplin atlet.

Psikologi memegang peranan yang sangat penting dalam renang, karena renang merupakan olahraga individu yang mengutamakan keterampilan individu. Kondisi psikologis tidak diragukan lagi termasuk pola pikir atlet, karena selama proses latihan dan pertandingan, atlet harus menghadapi situasi lingkungan yang tidak dapat diharapkan, serta banyak hal yang dapat terjadi di lapangan (waktu terbaik) itu sendiri.

Melawan diri sendiri menjadi peran utama dalam pertandingan atlet, karena menghindari dukungan yang tidak jelas, massa tidak terlihat, bahkan lawan tidak terlihat jelas, artinya mental atlet harus dibentuk dengan baik agar dapat fokus selama kompetisi itu sendiri. Olahraga renang ini sangat dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita radang sendi atau radang tulang, dilihat dari manfaat psikologi olahraga bagi atlet renang, baik secara psikologi atau umum berikut beberapa manfaat psikologi olahraga renang:

1. Meningkatkan daya ingat otak

Salah satu manfaat renang bagi psikologi adalah kemampuannya untuk meningkatkan kemampuan otak, seperti meningkatkan daya ingat. Orang yang rutin berolahraga renang biasanya memiliki otak dan konsentrasi yang lebih baik daripada orang yang jarang berolahraga.

Otak selalu membutuhkan oksigen yang cukup untuk berfungsi optimal. Berenang dapat meningkatkan sirkulasi, termasuk aliran darah ke otak. Darah membawa oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh. Dengan kata lain, semakin banyak darah mengalir ke otak, maka pasokan oksigen ke otak akan semakin optimal.

2. Mengurangi depresi dan sebagai bentuk relaksasi

Manfaat olahraga renang secara psikologi selanjutnya adalah mengurangi depresi dan sebagai bentuk relaksasi. Berenang dapat meningkatkan gelombang alfa di otak. Gelombang alfa adalah gelombang di otak yang berhubungan dengan perasaan rileks dan tenang yang sering terjadi dalam meditasi.

Dengan kata lain, orang lebih mudah mengakses alam bawah sadarnya. Selain dapat mengurangi depresi dengan meningkatkan gelombang alfa, berenang juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi saluran saraf di otak.

Olahraga renang yang mengharuskan seseorang berada di dalam air dapat membantu mendinginkan tubuh setelah melakukan aktivitas yang melelahkan. Menurut penelitian, berenang atau berolahraga dapat meningkatkan kadar norepinefrin, dopamin, dan serotonin di otak.

Ketiganya berperan dalam membantu otak terhindar dari depresi. Banyak peneliti berpendapat bahwa norepinefrin, dopamin, dan serotonin di otak berkaitan erat dengan risiko depresi dan gejala skizofrenia.

3. Meningkatkan produktivitas hormon

Berenang juga dapat merangsang produksi hormon opioid endogen. Hormon ini berperan sebagai morfin dalam tubuh. Reseptor untuk hormon ini ditemukan di hipotalamus dan sistem limbik otak. Keduanya adalah bidang yang berkaitan dengan emosi dan perilaku manusia. Salah satu sistem hormon opioid endogen, yang disebut beta-endorphin, dapat mengurangi rasa sakit.

Selain itu, beta-endorfin juga dapat meningkatkan daya ingat, menormalkan nafsu seksual, dan menstabilkan tekanan darah. Berenang juga dapat merangsang produksi beta-endorphin. Semakin banyak beta-endorfin diproduksi, semakin banyak rasa sakit, depresi, dan kecemasan yang dapat dihindari.

4. Menumbuhkan perasaan bahagia

Manfaat psikologis renang yang keempat adalah kebahagiaan. Manusia membutuhkan kebahagiaan. Kelimpahan adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin dapat meningkatkan rasa bahagia seseorang. Ketiga hormon ini berperan sebagai hormon yang membuat seseorang merasa bahagia.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, hingga 83% penderita depresi mengandalkan aktivitas olahraga salah satunya renang untuk menenangkan diri dan mengurangi gangguan kecemasan. Berenang dapat meningkatkan ketiga hormon tersebut. Gerakan saat berenang dapat merangsang sistem kardiovaskular, yaitu sistem yang mendorong dan memperlancar aliran darah ke otak, yang memicu produksi hormon.

5. Meningkatkan kepercayaan diri

Secara umum, semakin terampil seseorang dalam suatu kegiatan, semakin tumbuh rasa percaya diri. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa remaja yang aktif berolahraga terutama renang mereka merasa lebih percaya diri dibandingkan teman-temannya yang tidak.

6. Menyegarkan semangat dan menghilangkan stress

Secara psikologis berenang dapat menenangkan hati dan pikiran. Gerakan berenang yang paling santai dan lambat dapat meningkatkan jumlah endorfin di otak. Oleh karena itu, berenang dapat menyegarkan pikiran dan menghilangkan stress kronis. Hal ini berguna bagi orang yang sering mengalami kondisi retardasi mental kurang stabil.

7. Melatih manajemen waktu

Olahraga renang dalam psikologi dipercaya dapat melatih manajemen waktu, mengembangkan kemampuan atletik dan meningkatkan kepercayaan diri atlet. Secara tidak langsung atlet dilatih untuk bisa mengembangkan dirinya sekaligus belajar untuk disiplin dalam segala hal karena atlet yang baik adalah atlet yang mampu membawa perubahan baik pada dirinya dan sosialnya.

Sebelum kompetisi, para atlet saling berhadapan. Melihat lawan secara langsung, atlet memiliki persepsi yang berbeda-beda, baik positif maupun negatif. Bisa jadi hal ini mempengaruhi kepercayaan diri atlet. Postur tubuh menjadi acuan bagi para atlet yang mengarah pada persepsi yang mungkin tidak benar, karena perenang dengan postur tubuh tinggi mungkin tidak memiliki kecepatan yang lebih baik daripada perenang dengan postur tubuh yang kecil.

Motif, warna dan merek pakaian juga menjadi hal yang menonjol di mata para atlet, khususnya atlet kategori anak-anak. Masalah-masalah ini secara langsung dapat memengaruhi kepercayaan diri seorang atlet, tergantung pada kondisi mental atlet tersebut. Oleh karena itu, psikologi olahraga hadir sebagai ilmu untuk memahami kondisi atau situasi para atlet renang serta memberikan arahan kepada atlet dalam melakukan peranannya di dunia renang.

Share
Published by
Titi Rahmah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago