Teori Psikologi

10 Macam – macam Teori Belajar Dalam Psikologi

Dalam suatu lingkungan pendidikan, terjadi proses interaksi antara guru dan siswa, juga antara siswa dengan siswa lainnya pada kegiatan belajar kelompok. Sebuah proses pembelajaran akan terjadi ketika interaksi tersebut berlangsung.

Secara umum, pembelajaran akan didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional dan pengaruh lingkungan serta pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan. Sebagai suatu proses, fokusnya ada pada apa yang terjadi ketika kegiatan belajar sedang berlangsung. Sedangkan teori – teori belajar merupakan penjelasan mengenai apa yang terjadi pada proses belajar tersebut.

Teori belajar adalah upaya yang disusun untuk memberikan gambaran akan bagaimana manusia mempelajari sesuatu sehingga didapatkan pemahaman mengenai proses pembelajaran yang kompleks dan inheren. Perbuatan belajar akan menimbulkan perubahan pada beberapa aspek kehidupan seseorang, maka para ahli berusaha memberikan rumusan mengenai pengertian belajar, yang sampai kepada kesimpulan umum bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku yang dapat mengarah kepada baik dan buruk.

Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman sehingga mendapatkan kecakapan atau keterampilan baru yang dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Perubahan tingkah laku karena belajar meliputi berbagai aspek dari kepribadian, fisik ataupun psikis. Macam – macam teori belajar dalam psikologi adalah:

1. Teori belajar behavioristik

ini adalah sebuah teori yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan, diperlukan penggunaan pengulangan dan pelatihan. Penerapan teori behavioristik mengharapkan hasil berupa terbentuknya perilaku yang diinginkan. Penguatan positif akan diberikan pada perilaku yang diinginkan dan sebaliknya perilaku yang tidak atau kurang sesuai akan mendapatkan penilaian atau penghargaan negatif.

Teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner mengenai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman menggunakan model stimulus – respon. Orang yang belajar diposisikan sebagai individu yang pasif dan menggunakan metode pelatihan untuk memicu respon atau perilaku tertentu. Evaluasi dan penilaian pada teori behavioristik akan didasarkan pada perilaku yang tampak. Guru tidak akan banyak memberikan ceramah, namun akan memberikan instruksi singkat yang diikuti dengan pemberian contoh melalui simulasi atau dari guru sendiri.

2.Teori belajar kognitif

Menurut  , proses belajar akan berjalan dengan baik apabila materi pelajaran yang diberikan secara berkesinambungan dan beradaptasi dengan tepat dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Dalam teori ini, ilmu pengetahuan tersebut akan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berhubungan dan berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan sepotong – sepotong melainkan bersambung dan menyeluruh. Guru bukanlah sumber pembelajaran utama dan bukan kepatuhan siswa yang akan dituntut dalam teori ini , melainkan refleksi mengenai apa yang dilakukan siswa mengenai yang diperintahkan dan dilakukan oleh guru.

Evaluasi dalam teori belajar ini bukanlah bertumpu pada hasil namun pada seberapa sukses siswa mengorganisasi pengalaman belajar yang didapatnya. Peneliti yang mengembangkan macam – macam teori belajar dalam psikologi berupa teori belajar kognitif yaitu Ausubel, Bruner dan Gagne.

Masing – masing peneliti menekankan pada aspek yang berbeda. Ausubel menekankan aspek pengelolaan atau organizer yang merupakan pengaruh utama terhadap belajar. Bruner memfokuskan pada pengelompokan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban bagaimana peserta didik dapat memperoleh informasi dari lingkungan.

3. Teori belajar humanistik

Tujuan dari proses belajar adalah untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Proses belajar akan dianggap berhasil ketika pelajar telah dapat memahami lingkungannya serta dirinya sendiri, dan berusaha untuk mencapai aktualisasi diri dengan sebaik – baiknya. Teori ini akan mengambil sudut pandang dari pelaku belajar dan bukan dari pengamat. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan motivasi dan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Pelaku utama dalam teori ini adalah siswa yang dapat memaknai proses pengalaman belajarnya dengan sendirinya.

Karena itu, faktor emosional dan pengalaman emosional siswa sangat penting dalam peristiwa pembelajaran sebab tanpa adanya motivasi dan keinginan dari pihak siswa maka asimilasi pengetahuan baru ke dalam kognitif yang dimiliki siswa  tidak akan terjadi.

Teori ini menyatakan bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan asalkan bertujuan untuk memanusiakan manusia agar dapat mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri pelajar secara optimal. Teori ini merangkum dan memanfaatkan kelebihan serta kekurangan berbagai teori belajar untuk mencapai tujuannya.

4. Teori Belajar Konstruktivistik

Satu lagi teori belajar dalam psikologi adalah teori belajar konstruktivistik yang menyatakan bahwa permasalahan dimunculkan dari pancingan secara internal, dan muncul karena terbangun berdasarkan pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh para siswa sedikit demi sedikit, dan hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak datang secara tiba – tiba.

Dalam teori ini sangat dipercaya bahwa siswa mampu mencari sendiri masalahnya, menyusun pengetahuannya sendiri melalui kemampuannya berpikir dan tantangan yang dihadapi oleh para siswa, dapat menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman yang berupa kenyataan dan teori dalam satu bangunan yang utuh.

Teori ini diartikan sebagai upaya untuk membangun susunan hidup yang berbudaya modern. Pengetahuan tidak dianggap sebagai seperangkat fakta, konsep ataupun kaidah yang sudah siap untuk diambil dan diingat begitu saja melainkan harus direkonstruksi oleh manusia dan diberi makna yang didapat melalui pengalaman yang nyata.

Siswa akan lebih paham dengan teori ini karena terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru dan akan mampu mengaplikasikan dalam semua situasi. Jika siswa terlibat dalam knsep belajar secara langsung maka mereka akan dapat mengingat informasi dan konsep lebih lama.

5. Teori Belajar Gestalt

Kata Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bentuk atau konfigurasi’. Merupakan teori belajar menurut para ahli , teori gestalt menyatakan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan melalui sensasi atau informasi dengan melihat struktur secara menyeluruh lalu untuk menyusunnya lagi dalam struktur yang lebih berbentuk sederhana sehingga struktur tersebut akan lebih mudah dipahami.

Kemudian, pokok dari pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau suatu peristiwa dipandang sebagai keseluruhan yang terorganisasi.

6. Teori Belajar Kecerdasan Ganda

Kecerdasan merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu hal yang dibutuhkan dalam suatu latar budaya tertentu. Orang dikatakan cerdas apabila ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan menghasilkan sesuatu yang berguna dalam hidupnya dan orang lain.

Hasil penelitian dari Howard Gardner mengenai kecerdasan ganda menunjukkan bahwa tidak ada kegiatan manusia satupun yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan saja melainkan menggunakan seluru kecerdasan yang dimiliki manusia yang bekerja sama sebagai kesatuan yang utuh dan terpadu, yang komposisinya berbeda pada masing –  masing orang. Kecerdasan lainnya akan dikontrol oleh kecerdasan yang paling menonjol dalam memecahkan suatu masalah.

7. Teori Belajar Sosial

Pokok dari teori belajar sosial adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatan yang dilihatnya terhadap perilaku orang lain. Pakar yang banyak melakukan riset tentang teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.

Teori ini merupakan perluasan dari teori konstruktivisme yang memperluas fokusnya dari pembelajaran individual kepada pembelajaran kolaboratif dan sosial. Anak – anak dan orang dewasa akan belajar banyak dari melakukan pengamatan dan imitasi ini. Bahkan, tipe belajar ini memainkan peranan yang penting dalam cara membentuk karakter anak usia dini dan juga dalam tahap perkembangan anak.

8. Teori  Belajar Van Hiele

Van Hiele adalah seorang guru berkebangsaan Belanda yang meneliti aspek pembelajaran dalam pelajaran geometri, dan menemukan bahwa ada tahap – tahap perkembangan mental anak dalam mempelajari geometri.

Kesimpulan dari beberapa penelitian yang dilakukannya melahirkan beberapa kesimpulan yang berkaitan denga tahap – tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami pelajaran geometri. Lima tahap pengenalan geometri menurut Van Hiele yaitu pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi dan akurasi.

9. Teori Belajar Revolusi Sosiokultural

Arah dari pembahasan teori belajar ini adalah lepada dua teori belajar menurut para ahli yaitu teori Piagetin dan teori Vygotsky. Menurut Piaget, perkembangan kognitif adalah suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis dalam perkembangan syaraf seseorang, dan demikian kegiatan belajar akan terjadi seiring dengan pola tahap perkembangan tertentu sesuai dengan usia seseorang.

Sedangkan Vygotsky menyatakan bahwa untuk mengerti pikiran seseorang maka diperlukan pengetahuan mengenai latar sosial budaya dan sejarah kehidupannya. Yang berarti bahwa untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara meneliti apa yang ada pada otak atau jiwanya melainkan pada asal usul dari tindakan yang dilakukannya secara sadar berdasarkan sejarah dan latar belakang kehidupannya.

10. Teori Belajar Sibernetik

Teori ini merupakan teori belajar yang relatif baru jika dibandingkan dengan teori – teori lainnya. Belajar adalah pengolahan informasi, begitulah yang dinyatakan oleh teori ini. Yang lebih penting dari proses belajar adalah sistem informasi yang diproses dan dipelajari siswa.

Pendapat lain dari teori ini bahwa tidak ada satupun proses pembelajaran yang cocok digunakan dalam segala situasi dan semua siswa, sebab bagaimana cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

Belajar adalah proses yang berlangsung tidak hanya di dalam kelas saja melainkan akan berlangsung seumur hidup manusia. Manfaat psikologi pendidikan bagi guru atau pengajar sangat besar. Pentingnya mengetahui dasar – dasar psikologi pendidikan bagi guru dan juga macam – macam teori belajar dalam psikologi serta jenis – jenis metode pembelajaran akan berperan besar dalam menyampaikan materi pembelajaran dan informasi yang harus diterima siswa serta untuk mempermudah mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Share
Published by
Devita Retno

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago