Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas mengenai konsep psikologi pendidikan dalam tarbiyah. Sebagaimana kita ketahui, psikologi pendidikan memiliki cakupan yang cukup luas. Salah satu di antaranya yaitu mengenai penerapan psikologi pendidikan tersebut menggunakan pendekatan psikologi Islam. Ketika kita menggunakan pendekatan Islam saat membahas mengenai pendidikan, maka kita akan mengacu pada istilah seperti al ta’dib, al ta’lim dan al tarbiyah. Istilah terakhir merupakan istilah yang cukup populer dan paling sering digunakan dalam konteks pendidikan Islam.
Tarbiyah berasal dari kata “rabb”. Makna dari kata ini sebenarnya ada banyak, namun secara garis besar bisa disimpulkan sebagai sesuatu yang tumbuh, berkembang, mengatur, merawat dan menjaga kelestarian. Dengan memperhatikan pengertian dasar tersebut, maka pendidikan Islam melalui istilah tarbiyah merupakan pendidikan yang akan mengedepankan fitrah anak didik menjelang dewasa (masa baligh), pengembangan potensi, pengarahan fitrah menuju kebaikan dan kesempurnaan serta pelaksanaan pendidikan secara bertahap.
Baca juga:
Konsep tersebut kemudian akan menjadi selaras dengan apa yang ada dalam konteks psikologi pendidikan secara umum. Kita bisa mengkaitkan bagaimana konsep dasar dari psikologi pendidikan yang ada kaitannya dengan pendidikan Islam dengan konteks tarbiyah tersebut. Supaya lebih mudah dalam memahaminya, berikut adalah uraian mengenai konsep psikologi pendidikan tarbiyah:
Perhatian merupakan konsep paling mendasar yang ada dalam psikologi pendidikan. Seorang individu akan memiliki sebuah “modal” awal berupa bentuk perhatian untuk belajar mengenai sesuatu hal. Perilaku untuk menaruh perhatian terhadap sesuatu ini bisa menjadi sebuah strategi dalam pendidikan tarbiyah untuk memancing rasa ingin tahu seorang individu sehingga ia kemudian bisa semakin tertarik untuk mendalami ilmu pengetahuan.
Ingatan juga menjadi konsep paling dasar dari psikologi pendidikan tarbiyah. Dengan adanya ingatan, seorang individu dapat dengan mudah menerima informasi dan pesan yang ia terima untuk kemudian dibagikan kembali (disebarkan) kepada orang lain mengenai informasi tersebut. Tarbiyah lebih cenderung memberikan pola menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang-orang. Tak heran jika kemudian ingatan menjadi unsur yang sangat penting.
Pengamatan atau observasi merupakan salah satu cara individu dalam menyingkap hal-hal yang ingin ia ketahui. Pendidikan tarbiyah juga demikian. Ini akan dimulai dengan bagaimana seseorang akan mengamati hal-hal yang ada di sekelilingnya untuk kemudian dicatat fenomena apa yang ia temukan. Lambat laun, itu menjadi sumber dari ilmu pengetahuan baru yang mungkin saja bisa tercipta.
Setelah melalui proses yang berjalan cukup panjang tersebut, individu kemudian akan menggunakan proses berpikir. Berpikir merupakan konsep psikologi pendidikan yang juga memungkinkan adanya proses pembelajaran. Pendidikan dalam tarbiyah tentu saja melibatkan proses berpikir juga. Ada analisa terhadap hal-hal yang sifatnya scientific. (Baca juga: Contoh pendekatan psikologis dalam studi Islam)
Motif merupakan sesuatu yang bisa diamati melalui psikologi pendidikan. Ketertarikan seseorang, minat dan motivasi ia untuk mendalami sebuah ilmu pengetahuan akan sangat tergantung dari motif yang ia miliki. Pendidikan dalam tarbiyah juga mengenal istilah motif untuk melihat seberapa jauh individu bisa mengembangkan dirinya.
Aspek jismiah merujuk pada segala macam aspek yang sifatnya fisik, terlihat, nampak atau jasad. Ada unsur biologi pula di dalamnya. Pada dasarnya, aspek jismiah ini membuat pendidikan dalam konteks tarbiyah berdasarkan pada penalaran yang bisa diamati secara langsung. Aspek ini juga menjadi fundamental dari psikologi pendidikan Islam.
Jika aspek jismiah lebih merujuk pada sesuatu yang sifatnya jasad atau jasmani, maka aspek nafsiah lebih merujuk pada hal-hal yang sifatnya kepada akal dan nafsu. Di sini ada konsep mengenai nafsu itu sendiri, akal serta kalbu. Ketiga unsur ini yang membuat proses berpikir individu semakin rumit dan kompleks di dalam proses pendidikan. (Baca juga: Kecerdasan qalbiyah dalam psikologi Islam)
Aspek ruhaniah merupakan aspek yang menjadi konsep dasar dari psikologi pendidikan Islam selanjutnya. Di sini dijelaskan sebagai suatu aspek yang merujuk pada keseluruhan potensi manusia. Potensi luhur tersebut akan memancar dari dimensi ruh dan fitrah.
Proses pengajaran merupakan bagian yang paling esensi dari pendidikan dalam tarbiyah. Bagaimana perilaku individu dalam membagikan ilmu pengetahuannya kepada orang lain merupakan hal yang patut dicermati di sini.
Terakhir adalah mengenai konsep pemeliharaan fisik atau fitrah manusia itu sendiri. Konsep ini kembali lagi berdasarkan dari esensi tarbiyah yang sudah dijelaskan di awal tadi. Tanpa adanya pemeliharaan fisik, ilmu pengetahuan yang didapatkan individu mungkin tidak berkembang secara optimal juga.
Jadi, itulah beberapa macam konsep dasar psikologi pendidikan yang bisa kita amati. Kita bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengetahui konsep psikologi pendidikan Islam. Semoga ulasan mengenai konsep psikologi pendidikan dalam tarbiyah ini bermanfaat dan jangan segan untuk membaca posting menarik lainnya seputar psikologi Islam.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…