Setiap daerah di berbagai belahan dunia di seluruh bumi ini memiliki khas yang berbeda dan unik, masing masing memiliki karakteristik yang dapat dibedakan antara satu daerah dengan daerah lain sebagai wujud kekayaan budaya. Karakteristik tersebut dipengaruhi oleh nilai nilai dan norma yang dianut oleh masyarakatnya.
Sebab itu individu atau manusia yang tinggal di suatu daerah tertentu akan memiliki perilaku dan pola pikir yang sesuai dengan budaya yang ada di daerahnya yang dapat dibedakan dengan individu lain dari daerah yang berbeda. Untuk memperluas pengetahuan kita, yuk pelajari mengenai psikologi yang berhubungan dengan budaya dalam artikel berikut, konsep psikologi lintas budaya.
Pengertian Psikologi Lintas Budaya
Sebelum memahami konsepnya lebih baik, wajib mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan psikologi lintas budaya, yaitu sebuah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologiss dalam berbagai budaya serta etnik dalam masyarakat, mengenai hubungan antara perubahan sosial budaya dan psikologis, mengenai ekologis, ubahan biologis, serta hal hal yang berkaitan langsung dengan ubahan ubahan tersebut. (Baca juga mengenai pengaruh budaya dalam perkembangan remaja).
Psikologi lintas budaya merupakan cabang psikologi yang memberi perhatian khusus pada pengujian berbagai kemungkinan batas batas pengetahuan dengan mempelajari orang orang dari berbagai budaya dan daerah yang berbeda. Yang diperhatikan ialah mengenai teori, metode, da aplikasinya dalam kehidupan sehari hari yakni bagaimana budaya tersebut memberi pengaruh pada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. (Baca juga mengenai posisi budaya dalam psikologi).
Konsep Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya memiliki konsep atau arahan khusus mengenai perilaku manusia yang berhubungan dengan budaya dan pengaruh sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya. Simak lebih lengkapnya dalam penjelasan berikut.
1. Perilaku Mengenai Budaya Manusia
Konsep psikologi lintas budaa utamanya ialah mempelajari mengenai perilaku manusia sekaligus penyebarannya dan memperhitungkan bagaimana cara perilaku tersebut dibentuk serta bagaimana mendapat kekuatan dari sosial budaya di lingkungannya. Hal tersebut mengarah ada dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di berbagai daerah di dunia dan kaitan antara perilaku perilaku yang muncul tersebut. (Baca juga mengenai pengaruh budaya terhadap kesehatan mental).
Contoh dalam kehidupan nyata ialah sebuah budaya jawa yang mengajarkan sopan santun baik dari tutur kata maupun perilaku kepada setiap individu yang dimulai sejak mereka masih kecil. Budaya tersebut diajarkan dan dibiasakan dengan tujuan untuk menanamkan secara mendalam sehingga akan terus dilaksanakan hingga dewasa bahkan ketika individu tersebut sudah tinggal lagi di daerah tersebut. (Baca juga mengenai dampak psikologis akibat seks bebas).
2. Pengalaman Budaya
Psikologi lintas budaya berkutat khusus pada kajian yang dilakukan secara sistematik mengenai perilaku budaya dan pengalaman budaya sebagaimana pengalaman budaya tersebut terjadi dalam budaya yang berbeda, yang dipengaruhi oleh budaya atau sesuatu yang mengakibatkan perubahan perubahan dalam budaya yang bersangkutan. (Baca juga mengenai pengaruh kemiskinan terhadap mental disorder).
Setiap orang yang melakuka budaya dari daerahnya sendiri yang dimulai dan dibiasakan pada diirnya sejak kecil mungkin akan terbiasa dan tidak merasa keberatan untuk melakukannya, namun dengan banyaknya media saat ii seperti media sosial dan media yang luas seperti internet dan televisi, dari situ masyarakat bisa melihat bdaya lain baik yang pribumi hingga modern.
Hal tersebut terkadang menimbulkan perlawaman ketika ada persepsi yang berbeda seperti persepsi ketika menerima ajaran budaya, ada individu yang merasa berat akan budaya yang dilakukan karena memiliki pengalaman budaya yang menurutnya sulit untuk dilakukan sehingga hal tersebut membuat kekentalan budaya menjadi berkurang karena banyaknya campuran informasi modern.
3. Perilaku dapat Diramalkan Secara Psikologis
Kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya di berbagai daerah yang memiliki berbagai perbedaan dalam pengalaman budaya yang dialami dapat membawa individu tersebut ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan secara signifikan dari segi psikoogis, karena perilaku dapat diamati dalam keseharian serta dapat diketahui sebab akibatnya.
Semuanya mencakup persoalan pokok yang bersumber dari dua budaya atau lebih dari daerah dan mayarakat yang berbeda di belahan dunia ini dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen untuk menentukan berbagai batasan yang dapat menjadi pilihan dan dpat menjadi pijakan teori psikologi umum serta jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh semua orang dari budaya dan daerah yang berbeda.
4. Mencari Persamaan dan Perbedaan
Psikologi lintas budaya memiliki konsep untuk mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi fungsi individu yang memiliki budaya berbeda secara psikologis, yakni respon dan pandangannya mengenai budaya yang diikutinya dan bagaimana perasaannya secara psikis ketika budaya tersebut telah mempengaruhi keseharian dan menentukan perilakunya.
Dalam keseharian, tentu kita sering membandingkan antar budaya yang satu dengan lainnya, misalnya ialah budaya di daerah jawa dan sunda, tentunya akan memiliki berbagai persamaan dan perbedaan yang hanya dapat diketahui dengan mengamatinya secara langsung serta bertanya mengenai pengalaman dan persepsi yang dirasakan oleh warga aslinya.
Dalam kajian tersebut akan ditemukan sebab sebab dilakukannya budaya tersebut dari riwayat riwayat atau dari kebiasaan kebiasaan yang mungkin telah ada sejak jaman dahulu yang masih diterapkan baik sebagian atau keseluruhan di kehidupan modern. Dari hal tersebut akan dapat diambil kesimpulan secara psikologi mengenai persamaan dan perbedaannya antara budaya satu dengan budaya yang lain.
5. Berkaitan dengan Ilmu Lain
Psikologi lintas budaya dalam mempelajari dan membentuk konsepnya tidak berdiri sendiri, dibutuhkan ilmu lain untuk mengkajinya yakni ilmu sosiolosi yang mempelajari mengenai masyarakat seba budaya berhubungan erat dengan kemasyarakatan dan apapun yang ada di dalamnya, ilmu agama dimana budaya tetap akan terbentuk karena agama yang dianut oleh para pendahulu yang akan menimbulkan corkak khas pada hasil budaya yang diciptakan,
Psikologi indigenous yaitu mengenai perilaku dan mental manusia yang bersifat pribumi sebab setiap budaya di daerah tertentu ada yang hingga kini masih dijalankan dan dilakukan oleh masyarakat pribumi yang sama sekali tidak tercampur dengan dunia luar, ilmu antropologi, dan sebagainya.
Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wawasan yang bermanfaat. Terima kasih sudah membaca, semoga hari anda menyenangkan. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Salam hangat dari penulis.