Warna hijau seperti yang dapat dilihat bersama memang merupakan warna yang tenang dan menjadi simbol alam semesta. Sering kali warna hijau dijadikan representasi dari keberuntungan, kesehatan, rasa cinta secara umum, kedamaian, serta keseimbangan. Selain itu, warna hijau juga dapat menggambarkan pertumbuhan, pembaharuan, kelahiran kembali, termasuk warna dari musim semi.
Rasa emosional yang muncul karena warna hijau memberikan seseorang kemampuan untuk mencintai diri sendiri sepenuhnya dan menjaga diri orang lain seperti menjaga diri sendiri. Mereka yang menyukai warna hijau secara umum adalah orang yang dapat menciptakan kedamaian secara alami.
Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan dengan kondisi psikologis individu terkait dengan psikologi warna, seperti beberapa karakter dan sifat penyuka warna hijau berikut ini:
1. Mencintai Alam dan Menyukai Keindahan
Hampir semua orang mengetahui bahwa warna hijau identik dengan alam, seperti warna daun, pohon, rumput, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan alam. Hal inilah yang membuat pada umumnya penyuka warna hijau juga sangat mencintai alam dan menyukai keindahan.
Biasanya mereka akan berusaha untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari dan tidak tercemar, juga dengan membersihkan dan membereskan barang-barang di sekitarnya agar semuanya tertata rapih dan terlihat indah. Sebaliknya, kondisi lingkungan yang kotor atau berantakan sama sekali bukan hal yang mereka sukai.
2. Memiliki Kemampuan Imajinasi yang Baik
Salah satu keunggulan yang biasanya dimiliki penyuka warna hijau adalah kemampuan imajinasinya yang baik. Mereka dapat berpikir out of the box atau di luar dari bayangan orang-orang pada umumnya dan bahkan tidak terpikir sama sekali. Oleh karena itu, biasanya mereka menjadi orang yang tepat untuk dimintai ide-ide baru dan segar.
Pemikiran yang anti-mainstream ini juga membuat penyuka warna hijau memiliki solusi-solusi yang efektif ketika sedang terjadi permasalahan. Hal tersebut didukung pula dengan karakter mereka yang cenderung tenang dan tidak menggebu-gebu atau terlalu reaktif terhadap sesuatu.
3. Mempunyai Kreativitas Tinggi
Selain kemampuan imajinasi, individu yang menyukai warna hijau juga pandai dalam mengaplikasikan imajinasi tersebut menjadi karya yang penuh kreativitas. Bahkan, hal-hal yang menurut orang lain membosankan atau biasa saja bisa mereka ubah menjadi hal baru yang lebih menarik.
Kreativitas ini dapat terus berkembang seiring berjalannya waktu ketika individu tersebut sering mendapat stimulus dari lingkungannya. Misalnya, sejak kecil sudah difasilitasi untuk membuat kerajinan tangan atau melakukan daur ulang. Seiring berjalannya waktu, tingkat kreativitas mereka akan semakin meningkat dan cakupannya menjadi akan meluas.
4. Memiliki Perspektif yang Luas
Berkat kemampuan imajinasi dan kreativitas tinggi yang biasanya dimiliki individu yang menyukai warna hijau, mereka menjadi cenderung mempunyai perspektif yang luas, khususnya dalam upaya penyelesaian masalah. Mereka mampu membuat keputusan yang baik dengan pertimbangan dari berbagai sudut pandang.
Akan tetapi, terkadang mereka kurang teliti dalam melihat detail-detail kecil di balik ide yang mereka miliki. Maka dari itu, orang-orang di sekitarnya juga perlu membantu mereka agar lebih aware tidak hanya pada hal yang dapat dilihat, tetapi coba untuk dianalisis kembali agar keputusannya mendatangkan hasil yang lebih maksimal.
5. Cenderung Fokus ke Depan
Bagi mereka yang menyukai warna hijau, masa lalu dianggap sebagai pengalaman dan pelajaran agar dapat berkembang lebih baik lagi di masa depan. Berbagai kesalahan maupun kegagalan sebelumnya tidak membuat mereka terus-menerus merasa terpuruk, tetapi justru menjadi motivasi untuk memperbaikinya sehingga tidak terulang kembali.
Oleh sebab itu, penyuka warna hijau juga cocok untuk menjadi seorang pemimpin sebab mereka cenderung memikirkan cara-cara yang dapat membuatnya semakin berkembang dan melakukannya dengan kerja keras. Tidak hanya fokus pada tujuan, tetapi mereka juga sangat menghargai proses dan menjadikan pengalaman di masa lalu sebagai cara memotivasi diri sendiri agar kembali bersemangat untuk mengejar tujuan akhirnya.
6. Pribadi yang Jujur
Penyuka warna hijau adalah orang yang mampu menjadi selaras dengan orang-orang di sekitarnya. Hal itu dikarenakan mereka dapat menjunjung tinggi rasa toleransi dan juga sangat berusaha menjaga kepercayaan dari orang lain. Di sisi lain, mereka juga tidak suka dikhianati atau dibohongi, meski itu adalah hal yang kurang baik untuk didengar sekalipun.
7. Merasa Penting untuk Menjadi Bagian dari Kelompok
Dalam lingkup keluarga, pertemanan, bahkan di sekolah maupun tempat kerja, individu yang menyukai warna hijau biasanya selalu ingin menjadi bagian dari kelompok-kelompok di lingkungannya hidup dan berkembang. Hal tersebut bukan berarti penyuka warna hijau tidak dapat hidup mandiri, tetapi mereka memang cenderung lebih senang bersama orang lain dibanding sendirian.
Ketika mereka sudah menjadi bagian dari kelompok, mereka juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keharmonisan kelompok tersebut, termasuk dengan kesetiaannya dan kesediaannya untuk membantu satu sama lain. Oleh sebab itu, jika mereka justru tidak merasa dianggap sebagai bagian dari kelompok, akan muncul rasa kesepian, iri, serta cemburu.
8. Terkadang Masih Labil
Salah satu sifat yang kurang positif dari penyuka warna hijau adalah kondisi emosi mereka yang terkadang menjadi kurang stabil. Meskipun mereka dikenal sebagai orang yang tenang, damai, dan loyal, di saat-saat tertentu mereka bisa saja kesulitan dalam mengendalikan emosi dan pikiran negatif dalam diri sehingga menjadi meledak-ledak. Misalnya ketika sedang mengalami putus cinta atau masalah hidup yang mengganggu emosi mereka.
9. Kurang Tertarik dengan Hal yang Monoton
Biasanya penyuka warna hijau adalah orang yang menyukai hal baru sehingga mereka cenderung tidak suka melakukan sesuatu berulang kali, terlebih pada kegiatan yang tidak memberikan mereka pengalaman baru atau tantangan yang menarik. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak dapat menggunakan kemampuan imajinasi maupun kreativitasnya.
Oleh karena itu, kebanyakan dari mereka memilih pekerjaan atau tugas pada yang lebih mengarah pada hal-hal terkait konsep atau kreasi. Misalnya, menyusun sebuah acara, mendesain produk, menciptakan lagu, menjadi penari, dan masih banyak lagi. Jika dipaksa untuk terus mengerjakan hal yang monoton, lama-kelamaan kinerja mereka mungkin akan menurun.