Ada beberapa macam jenis wawancara dalam psikologi yang dapat kita pelajari. Wawancara sendiri dalam psikologi digunakan untuk menggali informasi mengenai keluhan-keluhan seseorang. Wawancara menjadi penting, sebab ini adalah bagian dari bagaimana proses pencarian informasi terkait dengan kondisi klien pada saat itu bisa dilakukan. Dengan adanya wawancara, proses terapeutik yang akan dilakukan juga bisa dilaksanakan dengan baik. Kita bisa mengidentifikasi masalah seseorang dengan menggali informasi apa saja yang diperlukan.

Berikut ini adalah beberapa macam jenis dari wawancara yang bisa kita pelajari. Bentuk wawancara tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi dan latar dari proses yang akan dilakukan. Tentunya diperlukan keterampilan untuk mengidentifikasi kira-kira bentuk yang cocok untuk proses wawancara tersebut seperti apa.

  1. Wawancara Terpimpin

Wawancara terpimpin biasanya dilakukan dengan cara “memandu” orang lain selama berlangsungnya kegiatan penggalian informasi. Jenis pertanyaan juga cenderung berupa pertanyaan tertutup, dimana pertanyaan ini akan dijawab dengan cukup singkat. Biasanya jenis wawancara ini digunakan untuk mendapatkan respon dari daftar pertanyaan yang banyak sehingga efektivitas waktu bisa lebih terpelihara. Kesimpulan akan diambil dari seberapa banyak jumlah ya atau tidak dari pertanyaan yang diajukan. Wawancara ini bisa diterapkan saat menggali masalah psikologi keluarga.

  1. Wawancara Bebas

Berkebalikan dengan wawancara terpimpin, proses wawancara ini lebih cenderung membebaskan responden untuk memberikan jawabannya. Pertanyaan yang digunakan biasanya juga menggunakan pertanyaan-pertanyaaan terbuka seperti misalnya diawali dengan kata “bagaimana”. Wawancara bebas umumnya memerlukan ketelitian dari pewawancara dalam menangkap poin-poin penting yang disampaikan oleh responden. Informasi tidak diambil secara mentah, tetapi dianalisis kembali untuk didapatkan data yang tepat. Psikologi konseling bisa tepat menggunakan teknik ini.

  1. Wawancara Bebas Terpimpin

Wawancara bebas terpimpin bisa dikatakan sebagai bentuk kombinasi dari wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Awal mula, pewawancara mungkin akan memberikan pertanyaan terbuka kepada responden. Manakala responden sudah bebas mengungkapkan apa yang menjadi pendapat atau masalahnya, maka pewawancara akan mengarahkan jalannya wawancara tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertutup. Jenis wawancara ini biasanya lebih digunakan pada bagaimana responden akan menentukan sikap atau menemukan jawaban mengenai permasalahannya di akhir nanti.

  1. Wawancara Terfokus pada Kelompok

Wawancara terfokus pada kelompok juga dikenal sebagai Focus Group Discussion (FGD). Dalam wawancara ini, seorang pewawancara akan dikelilingi oleh beberapa responden untuk membahas mengenai permasalahan yang tengah mereka hadapi. Biasanya permasalahan tersebut memiliki satu persamaan. Pewawancara akan menanyakan hal yang sama dan menanyakan ke semua responden untuk mengetahui tanggapan-tanggapan mereka. Setelah semua jawaban terkumpul, maka pewawancara akan membantu untuk memilah informasi apa saja yang bisa dijadikan sebagai solusi atau rangkuman dari hasil wawancara tersebut.

  1. Wawancara Psikodiagnostika

Wawancara psikodiagnostika merupakan inti dari jenis wawancara dalam psikologi. Jenis wawancara dalam psikologi diagnostik ini berguna untuk menggali banyak informasi untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh seseorang. Proses ini mungkin akan membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik. Pendekatan dengan sikap yang simpati, empati dan mendengarkan merupakan teknik wawancara yang sebaiknya dipakai supaya klien bisa bebas berbicara. Cara mendiagnosis gangguan kesehatan mental pada anak merupakan contoh wawancara yang bisa dilakukan pada orang tua.

  1. Wawancara Tradisional

Wawancara tradisional merupakan bentuk wawancara lain yang memiliki sifat konvensional. Proses wawancara biasanya dilakukan hanya dengan tanya jawab. Unsur psikologi masuk hanya terkait dengan proses tanya jawab di sana. Pewawancara mungkin tidak akan memperhatikan unsur lain karena hanya berfokus pada jawaban-jawaban yang akan dirumuskan sebagai kesimpulan terkait dengan permasalahan psikologi nantinya. Bentuk wawancara ini juga umum dilakukan untuk mengetahui bagaimana jalannya wawancara dengan baik. Umumnya psikologi sosial menggunakannya.

  1. Wawancara Persuasif

Sesuai dengan namanya, wawancara persuasif biasanya akan memberikan ajakan-ajakan tertentu. Proses wawancara tidak hanya sekedar mencari informasi dari klien, tetapi juga menghubungkan informasi dari klien untuk kemudian dijadikan sebagai jembatan agar terjadi perubahan sikap yang mengarah kepada solusi klien. Ini merupakan cara yang bisa dilakukan terutama bagi mereka yang lebih suka mendapatkan panduan solusi dari orang lain daripada mencari solusi sendiri.

  1. Wawancara Informatif

Wawancara informatif dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi dari seseorang. Ini merupakan proses dimana wawancara akan dilakukan dengan berfokus pada klien. Setiap jawaban klien akan dielaborasi (dikembangkan) sedemikian rupa sehingga jawaban tersebut bisa semakin rinci. Proses ini juga membutuhkan keterampilan yang baik dari pewawancara. Tentu saja, dengan menggali lebih banyak informasi diharapkan penyelesaian masalah bisa dilakukan secara komprehensif nantinya. Dalam menelaah psikologi kepribadian, kita bisa memakai cara ini supaya data bisa diambil secara menyeluruh.

Berbagai macam jenis wawancara tersebut memang merupakan gambaran umum yang mungkin kita temui sehari-hari. Tidak ada salahnya kita mempelajari lebih lanjut tentang jenis wawancara karena akan sangat membantu sekali ketika kita akan menggali informasi. Masih ada banyak lagi jenis wawancara yang mungkin bisa dikembangkan lagi. Namun demikian, teknik dan strategi dalam wawancara juga tetap harus diperhatikan sehingga kita dapat melakukan setiap proses penggalian informasi dengan lebih baik.

Mewawancarai seseorang memang merupakan sebuah tantangan tersendiri. Dengan mengetahui jenis wawancara dalam psikologi maka kita bisa lebih profesional lagi pada saat berhadapan dengan orang lain.

Share
Published by
Barzam

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

8 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

8 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

8 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

8 months ago