Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar atau yang biasa di kenal dengan EQ (dalam bahasa ingris: emotional quotient) adalah kemampuan psikologi untuk menerima, menilai, memgelola, serta mengontrol emosional pribadinya dan pelajar lain di lingkungan pembelajaran.
Di dalam hal ini, emosional mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan, sedangkan, kecerdasan intelijen mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ)
sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dua kali lebih penting dari pada kecerdasan intelektual di dalam memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar pelajar. Berikut selengkapnya mengenai 12 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar.
1. Emosi Berhubungan dengan Minat Belajar
Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar sangat menentukan potensi pelajar untuk mempelajari materi, adalah prestasi belajar praktis yang didasarkan pada lima kecerdasannya yang terpenting dari kesadaran pribadi, motivasi, pengaturan pribadi, empati dan kecakapan di dalam membina hubungan dengan pelajar lain. (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku anak tunalaras)
2. Emosi Mencerminkan Karakter Sejak Kecil
Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dengan beberapa kecakapan utama yang dimilikinya, ini tidaklah mudah diperoleh karena ia tidak hadir dan dimiliki sehubungan tiba tiba atau langsung, sehingga, sebaliknya kemampuan tersebut harus dipelajari sejak dini. (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku self manajement)
Kemampuan untuk bereaksi sehubungan maksimal ini sudah ada pada bayi yang baru lahir. Maka di dalam hal kemampuan mempelajari hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar perlu ditumbuhkembangkan atau diasah keberadaannya sejak kecil. (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa iri berlebihan
3. Sebagai Dasar Penilaian
Di psikologi pelajar banyak contoh membuktikan bahwa pelajar yang memiliki kecerdasan otak saja belum tentu sukses berkiprah di dunia pembelajaran. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal atau (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa tidak percaya diri)
sering disebut dengan intelegence question (IQ) padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah berubah menjadi dasar penilaian baru. (Baca juga mengenai contoh relaksasi dalam modifikasi perilaku)
4. Emosi Berperan Nomor 1 dalam Kesuksesan Belajar
Daniel Goleman, psikolog profesor dari Harvard University yang telah berjasa di dalam mempopulerkan hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar juga menjelaskan bahwa peran IQ di dalam keberhasilan di dunia pembelajaran
hanya menempati urutan kedua sesudah kecerdasan emosional di dalam menentukan peraihan prestasi puncak di dalam proses belajar mengajar. Sehingga tingkat keberhasilan pelajar itu bukan ditentukan oleh IQ semata namun juga hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.
5. Emosi Menentukan Keputusan Pembelajaran
Oleh karena itu, emosional sangat penting bagi pembelajaran. Di dalam liku liku perasaan dengan kecerdasan emosional, kemampuan emosional membimbing keputusan pelajar dari saat ke saat, bahu membahu dengan kecerdasan emosional yang rasional,
memakai atau tidak memakai kecerdasan emosional itu. Demikian juga, otak nalar memainkan peran penting di dalam emosional pelajar, kecuali pada saat saat emosional mencuat lepas kendali dan otak emosional berjalan tak terkendalikan. Di dalam artian tertentu pelajar mempunyai dua otak,
dua kecerdasan emosional dan dua jenis kecerdasan yang berlainan adalah kecerdasan rasional dan hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Keberhasilan pelajar di dalam kehidupan ditentukan oleh kedua duanya tidak hanya oleh IQ, namun hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajarlah yang memegang peranan.
6. Mendukung Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran emosional kepada siswa akan tercapai bila faktor faktor pendukungnya dioptimalkan dengan faktor penghambatnya diminimalisir. Hambatan hambatan tersebut seyogyanya bisa diatasi oleh siswa.
7. Menentukan Semangat Belajar
Salah satu hubungan untuk mengatasi hambatan hambatan fisiologis menurut hasil penyelidikan psikolog Ziger, Paw Lazarsfeld, Netschareffe, Else Liefmann, S. Holingworth, Baldwin bahwa “Emosional harus cukup karena kekurangan dan kelebihan kadar emosional ini akan mengakibatkan kurangnya kesehatan otak dan jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah dsb dalam pembelajaran”.
8. Berfungsi Sebagai Dorongan
Keberhasilan belajar pelajar sangat ditentukan oleh dorongan atau bimbingan belajar dari kecerdasan emosional. Karena dorongan ini dapat mempengaruhi pelajar sehubungan langsung. Dengan demikian apabila kecerdasan emosional memberikan dorongan kepada pelajarnya, sekalipun berkala namun menghasilkan efek yang positif terhadap pelajar di dalam pendidikannya.
9. Bermanfaat untuk Proses Perkembangan
Pelajar selalu berkembang baik fisik maupun mentalnya jika pertumbuhan fisik pelajar dapat dilihat dari besar tubuh dan tinggi tubuh pelajar, namun dilihat dari perkembangan pelajar (jiwa) pelajar terlihat dari keinginan serta kemampuan pelajar di dalam bersikap sesuatu. Apalagi diera modernisasi ini pengaruh yang masuk atau
yang dialami pelajar sangat besar ditambah dengan kemajuan dunia media baik media cetak atau media elektronik begitu cepatnya mengelilingi kehidupan pelajar, sehingga jika kecerdasan emosional lengah di dalam menyingkapi keadaan ini maka pelajarnya akan begitu saja cepat menerima sesuatu budaya atau ajaran dari luar.
10. Memaksimalkan Ajaran yang Diberikan
Tidak semua ajaran dari luar itu buruk dan tidak semua ajaran dari luar itu baik. Sebagai bangsa yang terkenal dengan budi pekerti yang luhur sebaiknya penanaman kecerdasan emosional jangan bosan bosan untuk selalu diterapkan dan selalu mencontohkan budi pekerti yang sesuai dengan kehidupan bangsa pelajar.
11. Mengatasi Kesulitan dalam Belajar
Emosional mencakup beberapa operasi hitungan sehubungan pecahan, penjumlahan, pengurangan, serta pembagian. Maka sering kali pelajar mendengar bahwa emosional itu sulit, padahal kesulitan itu bisa diatasi apabila didukung dengan banyaknya latihan di rumah, mungkin bukan hanya emosional saja yang perlu latihan di rumah pada
prestasi belajar lain pun sama. Segala problem atau masalah pelajar yang merasa ada kesulitan terhadap penyelesaian pada prestasi belajar emosional dapat diatasi dengan bimbingan dan perhatian dari penanaman kecerdasan emosional.
12. Membantu Menyelesaikan Hambatan dalam Belajar
Menurut Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, membuat satu konsep bahwa “Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar” dianggap akan dapat membantu pelajar di dalam mengatasi hambatan hambatan psikologis yang ditemuinya di dalam belajar.
Menurutnya hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah “Kemampuan merasakan, memahami dan sehubungan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosional sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusiawi”.
Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena emosional memancing tindakan psikolog terhadap apa yang dihadapinya. Demikian yang dapat disampaikan penulis, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…