Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Gaming Disorder, Diagnosa dan Perawatannya

Gaming Disorder, Diagnosa dan Perawatannya

by Devita Retno

Gaming Disorder didiagnosa dan ditandai dengan keinginan yang tidak terkontrol dan gigih untuk bermain video dan komputer, yang dapat berbahaya terhadap kesejahteraan seseorang. Banyak ahli kesehatan mental percaya bahwa permainan ini dapat menyebabkan jenis kecanduan yang berbeda dengan memicu perilaku yang melepaskan dopamine dan memicu sesuatu di otak. Kelainan yang dapat didiagnosa ketika seseorang terlibat dalam kegiatan gaming dan mengorbankan aktivitas sehari – hari atau mengejar minat lainnya dan tanpa penyesalan akan konsekuensi negatif yang dialami.

Tidak semua ahli medis dan psikolog setuju akan apakah perilaku kecanduan gaming harus diklasifikasikan sebagai suatu kelainan. Pada Edisi Kelima dari Diagnosttic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang dipublikasikan oleh American Psychiatric Association pada 2013, “Internet Gaming Disorder” didefinisikan sebagai ‘Suatu kondisi yang membutuhkan penelitian klinis dan pengalaman lebih sebelum dapat dipertimbangkan sebagai suatu kelainan resmi’.

Penjelasan Mengenai Gaming Disorder

Pada tahun 2018, World Health Organization (WHO) menggolongkan gaming disorder dalam International Classification of Diseases (ICD-11). ICD 11 adalah daftar dari penyakit dan kondisi medis yang digunakan oleh para ahli kesehatan untuk membuat diagnosa dan rencana perawatan. Menurut ICD 11, orang – orang dengan gaming disorder mengalami kesulitan mengontrol jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain game digital atau video. Mereka juga memprioritaskan gaming daripada aktivitas lain dan mengalami efek negatif dari perilaku bermainnya tersebut. WHO memutuskan untuk mengklasifikasikan kondisi ini setelah mereview beberapa penelitian dan berkonsultasi dengan para ahli. WHO mengklaim bahwa klasifikasi ini akan menghasilkan kenaikan fokus pada gaming disorder dan pencegahan serta perawatannya. Gaming disorder memiliki kesamaan dengan Internet Gaming Disorder (IGD), yang telah diberi label oleh American Psychiatric Association (APA) yang saat ini belum mengakui IGD sebagai suatu kondisi resmi. Ketahui juga mengenai macam – macam gangguan jiwa, antara lain narcissistic personality disorder, paranoid personality disorder juga perbedaan bipolar dan borderline.

Gejala dan Tanda Gaming Disorder

Menurut definisi WHO, seseorang yang mengalami gaming disorder akan menunjukkan beberapa karakteristik berikut.

  • Kurang dapat mengontrol kebiasaan main game mereka untuk paling tidak selama 12 bulan dan menunjukkan suatu pola.
  • Pola perilaku harus menunjukkan kenaikan dalam memprioritaskan game daripada kegiatan dan minat lainnya hingga kepada suatu poin bahwa bermain game sudah mengambil alih minat dan aktivitas sehari – hari.
  • Sebuah kondisi dari peningkatan melanjutkan bermain walaupun ada konsekuensi negatif atau perilaku yang mempengaruhi suatu hubungan, pendidikan atau pekerjaan.

Untuk mendapatkan diagnosis, gejala gamng disorder ini harus sangat parah hingga dapat mempengaruhi kehidupan keluarga, sosial, pribadi, pekerjaan dan pendidikan seseorang. Menurut beberapa penelitian, kecanduan game bisa juga muncul dengan beberapa penyimpangan mood seperti anxiety disorder, depresi dan stress. Orang – orang yang tetap tidak aktif secara fisik untuk periode tertentu karena bermain game mungkin juga memiliki resiko obesitas lebih tinggi, masalah tidur dan masalah kesehatan lainnya.

Diagnosa Gaming Disorder

WHO telah menetapkan gaming disorder sebagai kelainan yang berhubungan dengan perilaku kecanduan dalam ICD 11. Kecanduan terhadap game dalam banyak hal mirip dengan jenis – jenis lain kecanduan. Orang dengan gangguan ini kerap menghabiskan banyak waktu bermain game, memiliki keterikatan emosional dengan perilaku ini dan mungkin mengalami hubungan sosial lebih sedikit sebagai hasilnya. Seperti kecanduan lainnya, gaming disorder bisa membawa efek negatif pada kehidupan keluarga, hubungan, pekerjaan dan pendidikan. Hal ini mungkin akan menyebabkan ketersinggungan dengan mereka yang mengkritik permainan game, atau justru menyebabkan rasa bersalah.

Walaupun klasifikasi WHO mendefinisikan perilaku yang mungkin akan menuju diagnosa gaming disorder, belum begitu jelas bagaimana para profesional medis akan menelaah situasi atau perilaku ini. Para ahli kemungkinan akan perlu melakukan beberapa tes diagnosa seperti menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur untuk membantu menentukan apakah seseorang mengalami gaming disorder. Mereka kemungkinan akan menggunakan tes yang sama untuk menguji Skala Internet Gaming Disorder, suatu standar pengukuran akan kecanduan komputer dan video game.

Di Amerika Serikat, walaupun belum secara resmi digolongkan sebagai suatu kondisi penyimpangan, American Psychological Association menggolongkan beberapa gejala yang mengarah kepada gaming disorder seperti berikut:

  • Fokus yang terlalu intens pada permainan internet
  • Terdapat tanda kemunduran ketika permainan dijauhkan darinya seperti sedih, gelisah dan mudah marah.
  • Tidak mampu mengurangi bermain, usaha tidak berhasil untuk berhenti bermain
  • Mengorbankan aktivitas lain dan kehilangan minat pada aktivitas lain yang tadinya dapat dinikmati
  • Terus lanjut bermain walaupun mendatangkan banyak masalah dan mengetahui konsekuensinya.
  • Membohongi anggota keluarga atau orang lain mengenai waktu yang dihabiskan untuk bermain
  • Penggunaan internet gaming untuk melegakan suasana hati negatif seperti rasa bersalah atau putus asa.
  • Beresiko atau membahayakan pekerjaan atau hubungan karena internet gaming.

Untuk didiagnosa dengan gaming disorder, seseorang harus memiliki paling tidak lima dari gejala di atas. Pada penelitian tahun 2017 yang dilakukan di AS, Inggris, Kanada dan Jerman, hampir 19000 pemain game menyelesaikan survei mengenai gejala penyimpangan game ini. Lebih dari 65% dari peserta tidak melaporkan gejala apapun mengenai gaming disorder. Hanya 2,4% dari sampel memenuhi setidaknya lima gejala yang perlu didiagnosa. Ini berarti data yang didapat menunjukkan bahwa kategori gaming disorder adalah suatu indikator yang kurang sesuai akan masalah sesungguhnya. Ketahui juga mengenai ciri – ciri bipolar disorder, dissociative identity disorder, dan cara mengatasi body dysmorphic disorder.

Perawatan Untuk Gaming Disorder

Gaming disorder adalah suatu klasifikasi baru sehingga belum ada rencana perawatan yang jelas. Namun demikian, ada kemungkinan bahwa perawatan yang ditujukan untuk perilaku lainnya seperti kecanduan judi juga dapat menjadi relevan untuk gaming disorder. Perawatan untuk perilaku judi kompulsif dapat mencakup terapi, obat – obatan, dan kelompok self help. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 mengenai perawatan internet gaming disorder, mungkin saja bermanfaat untuk menggabungkan beberapa tipe perawatan. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan beberapa tipe perawatan berikut:

  • Psikoedukasi – Perawatan ini melibatkan mendidik seseorang atau penderita mengenai perilaku bermain game dan efeknya pada kesehatan mental.
  • Perawatan seperti biasa – Sangat mungkin untuk mengadaptasi perawatan kecanduan untuk masalah gaming disorder. Perawatan difokuskan untuk membantu penderita agar dapat mengontrol keinginannya, mengatasi pikiran irasional dan mempelajari kemampuan untuk mengatasi masalah dan teknik memecahkan masalah.
  • Intrapersonal – Perawatan ini membantu orang untuk mengeksplorasi identitas mereka, membangun kepercayaan diri dan meningkatkan inteligensi emosional mereka.
  • Antar Personal – Selama perawatan ini, penderita akan mempelajari bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain dengan memperbaiki kemampuan komunikasi mereka dan cara bersikap asertif.
  • Terapi Keluarga – Jika gaming disorder mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara negatif, anggota keluarga mungkin perlu mengambil bagian dalam beberapa aspek terapi.
  • Perubahan gaya hidup – Untuk mencegah bermain game berlebihan, orang – orang harus mengeksplorasi keterampilan mereka dan kemampuan, menentukan tujuan diri sendiri, dan menemukan aktivitas daripada hanya sekedar menemukan permainan yang disukai.

Beberapa contoh diatas hanya sebagian dari macam – macam perawatan. Masih sangat banyak kemungkinan bahwa para peneliti akan mengusulkan perawatan alternatif untuk gaming disorder dan kondisi lain yang menyertainya.

Resiko dari Gaming Disorder

Belum jelas ada berapa persen dari populasi yang mengalami gaming disorder, tetapi kebanyakan penelitian menemukan bahwa jumlahnya ada diantara 1 persen dan 10 persen dari pengguna game aktif. Ini berarti 9 dari 10 pemain game dapat bermain tanpa membawa dampak serius pada kehidupan mereka. Kebanyakan penelitian dari kecanduan game dan penyimpangannya telah dilakukan pada orang dewasa, remaja dan dewasa muda, dan ditemukan bahwa kemungkinan perilaku tersebut dapat mempengaruhi semua usia.

Penelitian juga menemukan bahwa anak laki – laki dan pria muda lebih mungkin mengalaminya daripada anak perempuan dan wanita muda. Dalam sebuah penelitian di Jerman pada tahun 2017 kepada kelompok usia 12-25 tahun, perkiraan penyimpangan game ini sebesar 8,4% pada pria dan 2,9% wanita. Belum diketahui apakah penyimpangan ini berwujud secara berbeda pada wanita daripada untuk pria. Para ahli masih belum mengetahui apakah anak – anak atau orang dewasa yang memang telah mengalami depresi atau kecemasan lebih mungkin mengalami kecanduan game sebagai kompensasi melarikan diri dari kehidupan nyata. Tetapi penelitian berikutnya menunjukkan bahwa gaming disorder tidak hanya sekedar gejala dari kondisi tersebut.

Faktanya, ketika seseorang menjadi kecanduan game, depresi cenderung meningkat dan kecemasan juga. Jika ia berhenti bermain atau berhenti kecanduan, maka pola sebaliknya juga berlaku. Tidak ada keraguan bahwa beberapa perilaku dalam bermain game memang mendatangkan masalah. Bermain berlebihan bahkan telah mengakibatkan kematian dalam beberapa kasus. Tetapi sebagian besar orang yang bermain komputer dan video game tidak perlu terlalu khawatir.

Seperti sebagian masalah kesehatan mental lainnya, gaming disorder hanya mempengaruhi sejumlah kecil dari total populasi. Kita tidak membicarakan mengenai orang – orang yang bermain game ketika bosan, atau yang menikmati bermain game tetapi dapat mengatur hidup mereka dengan baik. Selama bermain game tidak mempengaruhi kesehatan mental atau fisik seseorang, maka tidak ada efek negatif dari hal tersebut. Gaming disorder lebih kepada mengenai usaha untuk memahami bahwa ada batasan ketika perilaku seseorang menjadi terlalu disfungsional. Seperti depresi, semua orang mengalami rasa sedih namun ada satu titik dimana kesedihan tersebut menjadi terlalu berlebihan dan membutuhkan perawatan untuk mengatasinya.

You may also like