Citra diri adalah konsep yang dibentuk di dalam pikiran kita mengenai seperti apa kita sebagai seseorang manusia. Kita semua dapat menarik gambaran mental akan diri sendiri dan gambaran ini akan cenderung bertahan secara stabil seiring waktu kecuali kita mengambil langkah – langkah pertimbangan untuk mengubahnya. Citra diri kita penting dalam sebagian besar alasan tetapi kebanyakan karena tingkat keakuratan dan keseimbangannya akan mempengaruhi secara signifikan kepada keseluruhan kesehatan psikologis dan karakter hubungan kita dengan orang lain.
Ada banyak bukti bahwa bagaimana kita memandang diri sendiri menjadi hal yang benar – benar penting. Citra diri seseorang bisa menjadi tidak seimbang dan terdistorsi atau tidak sehat untuk banyak alasan. Sebagai anak – anak, kita khususnya sensitif kepada penilaian yang diterima dari orang tua, figur authoritatif lain, orang yang memiliki kekuatan atau pengaruh atas diri kita, dan khususnya teman sebaya. Jika penilaian itu diberikan terlalu sering atau terlalu negatif, kita kemungkinan akan memiliki konsep diri yang lebih negatif.
Konsep Citra Diri Seseorang
Citra diri dalam psikologi dalam bentuk yang paling dasar akan membentuk gambaran mental internal atau ide mengenai diri sendiri, bagaimana cara berpikir dan merasa mengenai diri sendiri berdasarkan penampilan, kinerja dan hubungan – hubungan yang mempengaruhi kehidupan sebagaimana tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang. Setiap kali kita mempertanyakan mengenai penampilan diri, seberapa penting diri dan bagaimana kondisi diri kita akan membangun dasar citra diri tersebut. Citra diri seseorang adalah kesan yang dimilikinya mengenai diri sendiri yang membentuk persepsi kolektif mengenai aset dan kewajiban seseorang. Dengan kata lain, self image adalah bagaimana seseorang berdasarkan kekuatan dan kelemahannya yang kerap kali menjadi jelas melalui label yang diberikan diri sendiri untuk menggambarkan kualitas dan karakteristik diri.
Misalnya, penggambaran seperti: ‘saya pintar, karenanya saya dapat…’ atau ‘saya pemalu, karena itu saya tidak mampu untuk…’ , yang merupakan beberapa contoh dari berbagai label yang bisa disematkan kepada diri sendiri dan kesimpulan tidak terhindarkan yang bisa dicapai. Dan kesimpulan inilah yang mendasari pemahaman positif atau negatif mengenai citra diri seseorang. Lebih jauh lagi, label ini akan membentuk dasar dari kepercayaan terhadap diri sendiri. Citra diri seseorang tidak dibangun berdasarkan realita, faktanya citra diri dibangun akan persepsi seseorang mengenai kenyataan dan itu dipengaruhi oleh bagaimana seseorang tersebut mempercayai pandangan masyarakat dan orang lain terhadap dirinya. Ketahui juga mengenai hubungan konsep diri dengan kematangan karir dan pendekatan psikologi dalam perkembangan diri.
Jenis dan Dimensi Citra Diri
Berdasarkan definisi mengenai citra diri, maka citra diri dalam psikologi terdiri dari empat jenis yang kemungkinan bisa menjadi representasi yang akurat mengenai seseorang, namun bisa juga hanya beberapa atau tidak satupun ada yang benar. Jenis citra diri tersebut yaitu:
- Citra diri yang dihasilkan dari bagaimana cara seseorang memandang dirinya sendiri.
- Citra diri yang dihasilkan dari bagaimana cara orang lain melihat seseorang atau individu.
- Citra diri yang dihasilkan dari bagaimana cara seseorang atau individu menganggap pandangan orang lain terhadapnya. Dengan kata lain, bagaimana ia pikir orang lain memandang dirinya.
- Citra diri yang dihasilkan dari bagaimana cara seseorang memandang anggapan dirinya sendiri, atau bagaimana ia ingin menjadi dirinya yang ideal.
Citra diri juga melibatkan beberapa dimensi yang dipergunakan seseorang untuk menilai keseluruhan dirinya sendiri. Dimensi dari citra diri dalam psikologi adalah:
- Dimensi Fisik – Yaitu bagaimana seseorang mengevaluasi penampilan fisiknya baik itu dari bentuk tubuh, cara berpakaian, dan lain sebagainya.
- Dimensi Psikologis – Bagaimana seseorang dapat mengevaluasi kepribadiannya secara psikologis
- Dimensi Intelektual – Evaluasi akan kecerdasan diri sendiri yang dilakukan sendiri
- Dimensi Keterampilan – Bagaimana evaluasi yang dilakukan seseorang akan keterampilan sosial dan keterampilan teknisnya.
- Dimensi Moral – Bagaimana cara seseorang mengevaluasi nilai – nilai dan prinsip hidupnya.
- Dimensi Seksual – Bagaimana seseorang merasa cocok dengan norma – norma maskulin atau feminin dalam masyarakat.
Semua elemen dan dimensi ini menjadi salah satu cara berpikir yang mungkin dilakukan seseorang mengenai penilaian akan citra dirinya.
Peranan dan Fungsi Citra Diri
Citra diri dalam psikologi bisa tertanam di alam bawah sadar seseorang karena pengaruh orang lain, lingkungan, pengalaman masa lalu, atau sengaja ditanamkan oleh diri sendiri melalui pikiran sadarnya. Citra diri dapat bersifat positif dan membangun kepribadian seseorang dengan baik, namun juga ada yang bersifat negatif dan merusak mental seseorang. Peranan citra diri dalam kehidupan seseorang antara lain yaitu:
- Menjadi cetakan dasar kehidupan seseorang sehingga ia akan menjalani kehidupannya sesuai dengan gambaran mental dalam citra dirinya.
- Gambaran mental yang ada dalam pikiran bawah sadar seseorang mengenai citra dirinya akan cenderung muncul juga pada kehidupan nyata.
- Pencapaian dan kiprah seseorang dibatasi oleh citra dirinya sehingga tidak akan pernah melewati batasan yang tergambar pada pikiran bawah sadarnya.
- Citra diri yang negatif akan menghancurkan seseorang dan membawa kegagalan karena menarik unsur negatif ke dalam hidupnya, juga mengalami gangguan konsep diri.
- Citra diri yang positif juga akan menarik hal – hal positif dalam hidup seseorang sehingga membawa keberhasilan.
Fungsi citra diri dalam psikologi hanya akan bermanfaat dalam kehidupan jika citra diri tersebut positif dan realistis. Beberapa manfaat dari citra diri yang positif yaitu antara lain:
- Meningkatkan rasa percaya diri sehingga menjadi kunci utama keberhasilan seseorang.
- Meningkatkan semangat dan gairah hidup karena mengetahui potensi diri sendiri.
- Menumbuhkan keberanian untuk merealisasikan tujuan dan sasaran hidup seseorang.
- Hidup lebih bebas dari ketakutan dan keraguan karena telah menemukan potensi dan kepercayaan diri.
- Mencintai diri sendiri ketika sudah menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
- Menemukan siapa diri kita akan membuat kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan dimana saja.
- Menemukan potensi diri yang tersembunyi juga akan menjamin keberhasilan dalam hidup.
Hubungan Citra Diri dengan Aspek Diri Lainnya
Citra diri dalam psikologi berhubungan dengan apa yang dilihat seseorang ketika ia bercermin, namun sejatinya pengertian citra diri jauh lebih dalam daripada itu. Citra diri merujuk kepada bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri dalam tingkat yang lebih luas, baik itu secara internal maupun eksternal, atau cara mengenali diri sendiri menurut psikologi. Menurut definisinya, citra diri adalah bagaimana seseorang mempersepsikan dirinya sendiri. Citra diri adalah sejumlah kesan diri yang telah terbangun seiring waktu. Citra diri ini bisa menjadi sangat positif, memberi seseorang kepercayaan diri dalam pikiran dan tindakannya, atau negatif yang membuat seseorang mudah meragukan kapabilitas dan idenya. Hubungan citra diri dalam psikologi dengan aspek – aspek diri yang lain yaitu:
- Konsep Diri (Self Concept)
Citra diri terkait dengan konsep diri yang dimiliki seseorang dalam pengertiannya. Konsep diri adalah pengetahuan pribadi kita mengenai siapa diri kita termasuk semua pikiran dan perasaan mengenai diri sendiri secara fisik, pribadi dan sosial. Kedua hal ini berhubungan erat, tetapi bukan kedua hal yang sama. Konsep diri lebih menyeluruh daripada citra diri, melibatkan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, berpikir mengenai dirinya dan bagaimana ia merasa mengenai dirinya sendiri sehingga berkembang menjadi jenis – jenis konsep diri. Citra diri merupakan satu komponen yang membentuk konsep diri, menurut Mc Leod (2008).
- Harga Diri (Self Esteem)
Demikian pula mengenai hubungan citra diri dan harga diri yang saling berkaitan, karena bagaimana cara kita memandang diri sendiri akan menjadi faktor yang berperan besar terhadap perasaan kita tentang diri sendiri. Akan tetapi, harga diri memiliki arti lebih dalam daripada citra diri. Harga diri secara keseluruhan adalah rasa hormat yang kita miliki untuk diri sendiri, melibatkan seberapa menguntungkan atau tidak perasaan tersebut kepada diri sendiri. Citra diri yang negatif dapat mempengaruhi harga diri serta konsep diri dalam psikologi, dan rendahnya harga diri juga akan cenderung disertai citra diri negatif, begitu juga sebaliknya jika memiliki citra diri yang positif maka harga diri pun akan lebih tinggi.
- Identitas (Identity)
Begitu pula dengan identitas sebagai konsep yang terkait erat dengan citra diri dalam psikologi, identitas lebih besar dan lebih menyeluruh daripada citra diri. Identitas adalah keseluruhan ide mengenai siapa diri kita, seperti dikemukakan oleh Roy Baumeister: Istilah Identitas mengacu kepada definisi yang dibuat dan ditumpangkan pada diri seseorang (1997:681). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identitas adalah keseluruhan gambaran mengenai siapa diri kita yang kita percayai atau yakini dalam pentingnya menemukan jati diri, dan citra diri adalah bagian dari keseluruhan gambaran tersebut.
Citra diri dalam psikologi yang sehat utamanya didasarkan pada perasaan pribadi individu dan perspektif, dimana seseorang tidak lagi dipengaruhi oleh pendapat orang lain mengenai mereka atau oleh ekspektasi sosial yang membangun konsep diri pada psikologi komunikasi. Ia justru akan menetapkan pikirannya sendiri mengenai gambaran mental internal atau ide mengenai dirinya sendiri. Sebagai hasilnya, orang ini seringkali akan tampak lebih optimistik dalam hidup dan lebih percaya diri akan kemampuan dirinya karena mereka merasakan kontrol yang lebih besar terhadap diri sendiri dan terhadap hidupnya.
Seseorang dengan citra diri yang sehat tidak akan menyangkal kekurangan dirinya sebagai faktor yang mempengaruhi konsep diri. Faktanya, mereka realistis dan sangat memahami dan menerima fakta bahwa mereka juga memiliki masalah pribadi, namun tidak ada penilaian kritis mengenainya. Mereka menerima dan mengetahui siapa dirinya dan bagaimana dirinya pada saat itu dan melakukan yang terbaik dengan apa yang dimiliki. Citra diri yang sehat tentunya terbangun diatas harga diri yang tinggi, dan keduanya akan berfungsi bersama untuk membentuk kepribadian yang sehat dan secara efektif membentuk dasar akan kehidupan yang berdaya.