Psikologi Cinta

10 Ciri-Ciri Orang Depresi karena Cinta

Cara depresi dan hubungan percintaan dapat saling mempengaruhi satu sama lain sangatlah banyak dan kompleks. Terkadang, orang yang mengalami depresi mendapat dukungan ketika berada dalam hubungan yang bahagia dan suportif, tetapi tidak jarang juga terdapat masalah dalam suatu hubungan dan menyebabkan munculnya gangguan depresi.

Depresi terkadang dapat membebani suatu hubungan dan membuatnya lebih sulit untuk dipertahankan. Akibatnya, salah satu pihak atau bahkan keduanya akan merasakan kesedihan secara mendalam dan terjadi secara terus-menerus karena tidak segera menemukan jalan keluarnya.

Hal tersebut dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya salah satu jenis gangguan suasana hati, yakni gangguan depresi. Berikut adalah ciri-ciri orang depresi karena cinta yang dapat ditemui.

1. Perasaan Sedih secara Terus-Menerus

Sama seperti orang dengan gangguan depresi pada umumnya, orang yang depresi karena cinta juga akan merasa sedih terus menerus. Tidak hanya itu, mereka juga sering merasa hampa sepanjang hari dalam kurun waktu berhari-hari, seperti tidak ada perasaan lain yang dirasakan selain kesedihan itu. Mereka pun biasanya sudah putus asa dengan hidupnya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan apa-apa.

Perbedaannya dengan depresi biasanya adalah pada faktor penyebabnya. Depresi karena cinta biasanya terjadi ketika ada masalah dengan pasangan atau dengan orang lain yang berkaitan dengan hubungan yang sedang dijalani. Masalah tersebut terus berputar di kepala dan menyebabkan stres hingga timbul depresi.

2. Kondisi Kesehatan Fisik Menurun

Masih berhubungan dengan ciri sebelumnya, ketika sedih orang yang depresi akan cenderung mengurangi kegiatannya, bahkan mungkin hanya ingin duduk atau tidur terus dan tidak melakukan apa pun, termasuk untuk mengurus diri. Oleh sebab itu, kondisi kesehatan fisik orang depresi karena cinta biasanya menurun.

Hal tersebut dikarenakan mereka tidak memikirkan lagi asupan tubuhnya, atau justru memilih mengkonsumsi zat-zat yang tidak baik, seperti rokok, minuman beralkohol, atau obat-obatan terlarang untuk mengalihkan kesedihannya. Kombinasi antara tidak ada asupan bergizi ditambah konsumsi zat yang merugikan tubuh akan semakin menurunkan kesehatan fisik.

3. Sering Merasa Bersalah 

Kondisi depresi karena cinta yang dirasakan seseorang mungkin muncul karena suatu masalah dan orang tersebut merasa bahwa masalah tersebut disebabkan oleh perbuatannya, meski pikiran tersebut belum tentu benar. Rasa bersalah yang dirasakan mereka akan terus-menerus memenuhi pikirannya, sehingga perasaannya terus tidak tenang.

Sering kali, walaupun sudah diberi penjelasan bahwa masalah yang terjadi bukan kesalahannya dan bisa diatasi bersama, ketika sudah terlalu mengidentifikasikan diri dengan masalah tersebut, akan sulit untuk memberi pengertian. Rasa bersalah itu kemudian bisa saja akan semakin menguasai dirinya.

4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial

Rasa bersalah yang dirasakan orang depresi karena cinta dapat berakibat pada pikiran dan tindakan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka merasa telah melakukan kesalahan fatal dan tidak layak untuk dimaafkan, walau pada kenyataannya belum tentu pikiran tersebut adalah hal yang benar akan terjadi.

Biasanya mereka menjadi lebih sering menyendiri dan menghindari kegiatan yang akan membuatnya bertemu dengan banyak orang. Di satu sisi, mereka mungkin khawatir orang lain akan marah atau memiliki pandangan yang negatif kepadanya, sehingga lebih baik menyingkir sejak awal. Kemudian di sisi lain, mereka juga mungkin merasa orang lain tidak akan memahami kondisi mereka.

5. Kehilangan Motivasi untuk Berkegiatan

Ciri-ciri depresi terselubung karena cinta juga mungkin tidak mampu atau kehilangan minat untuk bergerak. Hal itu membuat mereka hanya duduk atau tiduran sepanjang waktu sambil memikirkan hal-hal yang membuat mereka semakin sedih, sehingga perlu bantuan orang lain untuk mengingatkannya agar mau bangun untuk sekadar makan atau membersihkan diri.

Pada banyak orang yang depresi, mereka bahkan mungkin tidak memiliki minat untuk melakukan hal-hal yang biasanya mereka sukai atau hobi yang sebelumnya tidak pernah terasa membosankan. Sekali pun tetap dilakukan, rasanya sudah hampa atau sudah tidak lagi menyenangkan seperti dulu. 

6. Lebih Banyak atau Sedikit Makan

Perilaku lain yang biasanya menjadi ciri dari orang depresi karena cinta adalah pola makan yang berubah. Pada beberapa orang, mungkin mereka akan lebih banyak makan dari porsi biasanya. Mereka mungkin akan memesan makanan secara impulsif sesuai dengan kata hati tanpa memikirkan apakah dapat menghabiskannya dan bagaimana dampak makanan yang terlalu banyak terhadap tubuhnya.

Pada sebagian orang mungkin akan makan lebih sedikit sebab sesuai dengan ciri orang depresi lainnya, mereka cenderung tidak memiliki minat untuk berkegiatan, terutama makan. Sering kali orang dengan depresi karena cinta ini tidak dapat mengendalikan dirinya untuk menahan diri agar tidak banyak makan atau memotivasi dirinya agar tetap makan. Kondisi tersebut juga dapat mngarah pada gangguan makan dalam psikologi abnormal.

7. Pola Tidur Berubah

Selain pola makan, orang yang depresi karena cinta juga dapat mengalami perubahan pola tidur atau gangguan tidur. Pada umumnya, orang normal akan tidur pada malam hari selama 7-8 jam tanpa ada gangguan. Akan tetapi, mereka mungkin akan kesulitan tidur di malam hari atau bisa juga lebih banyak tidur di siang hari.

Bisa jadi orang yang mengalami depresi tidurnya terganggu dengan mimpi buruk, sehingga tidak dapat tidur di waktu malam dengan jangka waktu yang lama atau tidak mudah terbangun. Selain itu, karena tidak suka berkegiatan, mereka juga mungkin lebih sering tidur di jam-jam produktif karena merasa lemas atau tidak berenergi.

8. Mudah Marah atau Tersinggung

Pikiran orang depresi karena cinta biasanya sudah dipenuhi oleh hal-hal yang buruk dan tidak ada lagi ‘tempat’ untuk berpikir positif. Akibatnya, mereka juga menjadi mudah marah, bahkan karena hal yang seharusnya tidak memancing emosi mereka. Di samping itu, mereka juga sulit mengendalikan emosinya, sehingga lebih reaktif terhadap apa yang diterima.

Bisa jadi apa pun perkataan atau perbuatan orang lain selalu keliru di mata mereka dan membuatnya merasa tersinggung, padahal sebenarnya orang lain juga sebenarnya tidak memiliki niat untuk menyinggungnya. Hal tersebut dikarenakan ketika sedang depresi, orang tersebut mungkin tidak dapat berpikir secara jernih dan hanya sesuai dengan perasaannya saja.

9. Sulit Berkonsentrasi dan Fokus

Ciri orang depresi karena cinta yang selanjutnya adalah gangguan konsentrasi pada orang dewasa. Jika pada ciri sebelumnya berkaitan dengan emosional, ciri yang satu ini berkaitan dengan pikiran. Sering kali pikiran orang dengan depresi terlalu dipenuhi oleh pikiran negatif yang menimbulkan kesedihan secara terus menerus, sehingga mereka sulit untuk berpikir jernih.

Kesulitan dalam berkonsentrasi dan fokus biasanya dapat menyebabkan orang yang depresi karena cinta tidak dapat bekerja secara maksimal, sering melakukan kesalahan, atau kurang teliti terhadap detail. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi sulit untuk mengingat atau terdapat gangguan pada kemampuan memorinya.

10. Keinginan untuk Mengakhiri Hidup

Ciri terakhir dari orang dengan depresi karena cinta adalah keinginan untuk mengakhiri hidup. Pada orang-orang yang depresi dengan penyebab lainnya pun sering kali terlintas di pikiran mereka untuk bunuh diri. Terlebih bagi orang yang depresi karena cinta, mungkin mereka mengalami perjalanan cinta yang buruk dan menyakitkan, sehingga ingin segera mengakhiri rasa sakitnya dengan cara mengakhiri hidup.

Pikiran untuk bunuh diri juga tidak jarang mengarahkan pada upaya-upaya untuk merealisasikan hal tersebut. Hal ini dikarenakan sesuai dengan ciri-ciri sebelumnya, mereka tidak dapat berpikir jernih dan suasana hatinya juga sudah terlalu larut dalam kesedihan. Maka dari itu, orang di sekitar mereka harus peka terhadap ciri-ciri orang ingin melakukan bunuh diri 25.

Share
Published by
Gendis Hanum Gumintang

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago