Adanya aplikasi ilmu psikologi dalam keperawatan menunjukkan bahwa sifat dari ilmu psikologi itu memang cenderung dinamis dan juga fleksibel bisa diterapkan di hampir segala macam bidang. Keperawatan merupakan salah satu bidang yang banyak berfokus pada masalah human caring. Pendekatannya memang bisa dikatakan holistik, dimana dalam ilmu keperawatan itu sendiri mencakup aspek bio, psiko, sosio dan kultural. Unsur psikologi pasti akan selalu ditemukan dalam keperawatan karena keperawatan juga menyangkut mengenai masalah kemanusiaan. (Baca juga: Psikologi keperawatan)
Maka tidak heran bila kemudian keperawatan dan psikologi ini memiliki kaitan yang sangat erat. Ada banyak sekali peran psikologi dalam dunia keperawatan. Tentu saja ini juga memberikan gambaran lebih rinci lagi mengenai bagaimana keperawatan bisa memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik apabila ada penerapan psikologi di dalamnya. Simak beberapa macam aplikasi ilmu psikologi ini dalam keperawatan:
Dalam psikologi komunikasi, kita mungkin mengenal istilah komunikasi terapeutik. Di dalam komunikasi keperawatan, juga ada komunikasi terapeutik. Ini merupakan salah satu aplikasi dari ilmu psikologi yang ada pada keperawatan. Pendekatan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang benar dan tepat menjadi sesuatu yang memang ada dalam keperawatan dan psikologi. (Baca juga: Prinsip komunikasi dalam psikologi untuk terapi)
Empati merupakan sebuah sikap yang mampu merasakan keadaan orang lain, dimana kita seolah-olah berada dalam posisi orang tersebut walaupun kita mungkin sebelumnya tidak pernah mengalami pengalaman serupa. Ini merupakan konsep empati yang ada dalam ilmu psikologi, namun diterapkan pula dalam keperawatan. Seorang perawat harus mampu memberikan pelayanan dengan asas empati yang cukup baik pada kliennya.
Simpati juga sebenarnya sering dikatakan mirip dengan empati. Dengan adanya ilmu psikologi, batas tegas antara simpati dan empati ini menjadi terlihat. Simpati lebih cenderung pada sikap untuk iba dengan kondisi yang dialami oleh orang lain. Kita mungkin juga pernah atau sedang mengalami hal yang sama. Konsep ini juga diterapkan pada keperawatan, dimana ada saat-saat tertentu perawat bisa menunjukkan rasa simpatinya tanpa terlibat lebih dalam.
Cabang dari keperawatan salah satunya adalah keperawatan jiwa. Di dalam keperawatan jiwa itu sendiri, ada banyak sekali penerapan dari ilmu psikologi yang ada. Fokus utama keperawatan jiwa adalah memelihara kesehatan individu agar terhindar dari masalah kejiwaan. Setidaknya ada tiga fokus utama yaitu mengenai sehat jiwa, resiko gangguan jiwa dan gangguan jiwa itu sendiri.
Hubungan interpersonal yang baik akan menimbulkan sebuah hubungan yang terapeutik pula. Setidaknya konsep ini juga dibawa dari ilmu psikologi ke dalam ranah ilmu keperawatan. Perawat akan selalu berinteraksi dengan kliennya. Maka tidaklah heran apabila kemudian konsep hubungan interpersonal ini menjadi penting. (Baca juga: Teori hubungan interpersonal dalam psikologi)
Dalam pendekatan asuhan keperawatan, seorang perawat akan memperhatikan aspek psikoseksual pada saat memberikan pelayanan. Teori perkembangan psikoseksual oleh Freud ini cukup signifikan dalam memahami individu sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Ini kemudian menjadi aplikasi ilmu psikologi dalam keperawatan. (Baca juga: Teori psikologi perkembangan)
Jika kita membicarakan mengenai psikososial, pasti teori yang tergambar adalah teori dari Erikson. Keperawatan juga mempelajari hal ini untuk mengetahui karakteristik tugas perkembangan di masing-masing rentang usia. Harapannya adalah, asuhan keperawatan yang diberikan bisa tepat dan tercapai dengan baik.
Cara berpikir seseorang akan ditentukan oleh masa atau periode ia berkembang. Setidaknya teori Jean Piaget mengatakan demikian jika kita membicarakan masalah perkembangan kognitif. Perawat juga akan melihat aspek perkembangan kognitif ini ketika ia akan merancang program edukasi atau promosi kesehatan.
Karakteristik perkembangan moral juga menjadi salah satu hal yang dibahas dalam keperawatan. Ini akan membuat perawat sadar dengan siapa yang sedang dihadapi saat itu. Perkembangan moral individu akan berpengaruh terhadap pendekatan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepadanya.
Konsep kesadaran diri biasa dikenal dengan Teori Johari Window. Seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan juga akan menilik kemampuan dirinya terlebih dahulu sehingga ia akan memandang apakah ia mampu atau tidak dalam menangani situasi yang sedang ia hadapi.
Manajemen stress tentu saja berkaitan erat dengan koping dan sumber dukungan. Ilmu psikologi tentu saja banyak membicarakan pula mengenai manajemen stress ini. Keperawatan juga mengenal istilah manajemen stress ini.
Konsep motivasi banyak sekali dibahas dalam ilmu psikologi. Ilmu keperawatan juga menerapkan hal tersebut untuk mengidentifikasi perilaku apa yang bisa mendorong klien itu menjadi lebih sehat sehingga derajat kesehatannya juga meningkat. (Baca juga: Teori-teori motivasi)
Terakhir adalah aplikasi dari psikologi pendidikan ke dalam ilmu keperawatan. Ada aspek edukasi kesehatan yang bisa menerapkan psikologi pendidikan ini dalam program yang sudah dibuat oleh seorang perawat.
Demikian beberapa macam penerapan dari ilmu psikologi ini di dalam keperawatan. Semoga ulasan aplikasi ilmu psikologi dalam keperawatan ini membantu dan jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya seputar dunia psikologi.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…