Psikologi Olahraga

9 Tujuan Psikologi Olahraga Bagi Para Atlet

Psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan olahraga. Bidang psikologi sangat luas dan mencakup secara keseluruhan. Tujuan psikologi olahraga adalah untuk memahami keadaan atlet yang sukses di kancah domestik dan internasional.

Oleh karena itu, psikologi olahraga adalah pendekatan menyeluruh terhadap kehidupan dan dunia atlet. Tujuan psikologi olahraga adalah untuk menghubungkan tubuh dan jiwa atlet dengan pelatihnya, yang pada gilirannya menjadikannya atlet yang hebat. Psikologi olahraga memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai sebagai berikut:

1. Mengetahui tentang proses psikologis

Salah satu psikologi olahraga secara umum dan manfaatnya atau tujuan psikologi olahraga adalah proses psikologis, dari situ dapat dipelajari tentang proses psikologis olahraga, pemahaman psikologi olahraga dalam kaitannya dengan kegiatan olahraga. Ketika proses psikologi telah tercapai tujuannya, maka semua aspek yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga akan tercapai pula dengan baik.

2. Memahami dampak kesehatan mental

Peran psikolog dalam kesehatan mental yang penting diketahui menjelaskan bagaimana kesehatan mental dapat dilihat melalui psikologi olahraga. Dampak kesehatan mental yang harus dirasakan antara lain: kecemasan, stress dan upaya pengendalian atlet dalam menyelesaikan masalah seperti olahraga tentang performa atlet.

3. Evaluasi peran dan tujuan tugas pelatih

Evaluasi tugas inti dan peran seorang pelatih untuk membangun kepercayaan diri atlet dengan benar sehingga tujuan akhir dari penampilan atletik tercapai. Selain dari tujuan akhir atlet tercapai, prestasi juga tidak kalah penting dalam proses evaluasi ini karena sebagai reward atau penghargaan tersendiri atas kinerja dari pelatih.

4. Prestasi atlet

Tujuan utama psikologi olahraga adalah meningkatkan prestasi olahraga atlet. Psikologi olahraga adalah studi tentang perilaku manusia dalam situasi olahraga, berfokus pada penelitian selama pelatihan dan pertandingan, atlet sebagai individu dan orang yang diamati. Oleh karena itu, pengetahuan tentang psikologi olahraga penting tidak hanya bagi atlet, tetapi juga bagi pelatih untuk mencapai kesuksesan.

5. Mengembangkan karakter yang baik

Tujuan psikologi olahraga juga dapat mengembangkan karakter dan karakter yang baik. Meskipun orang memiliki pendapat berbeda tentang apa yang mendefinisikan karakter atau watak. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa atlet cenderung berpikir atau memiliki moral yang tinggi, intelegensi yang baik dan kemampuan kerja yang baik.

Sehingga dapat dijadikan teladan bagi anggota masyarakat yang baik. Konsep pembangunan karakter (character building) harus dipelajari dengan seksama sebelum dijadikan sebagai motivasi. Karena dalam beberapa literatur ilmiah karakter/watak sangat berperan aktif dan memiliki dampak yang cukup besar terhadap kemajuan baik kemajuan pada diri sendiri (seorang atlet) atau berdampak baik terhadap kemajuan masyarakat sekitar.

6. Meningkatkan motivasi

Tujuan psikologi olahraga juga untuk meningkatkan motivasi atlet untuk mencapai hasil yang optimal. Prestasi besar tidak dapat dicapai tanpa motivasi. Mengenai kecemasan dan motivasi dalam prestasi olahraga menunjukkan bahwa kecemasan yang rendah dan motivasi yang tinggi menyebabkan peningkatan prestasi olahraga. Hakikat motivasi dalam psikologi adalah proses memahami sumber penggerak dan menerapkan perilaku individu untuk mencapai tujuan tertentu.

7. Mendorong disiplin

Mendorong disiplin dan meningkatkan sikap atlet merupakan bagian dari tujuan psikologi olahraga yang bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian yang baik dan sikap positif konstruktif pada atlet. Dalam kaitan ini, pelatih harus menciptakan situasi interaktif yang disebut interaksi edukatif, jadi interaksi berdasarkan standar pendidikan dan terbimbing.

Untuk mencapai tujuan tersebut harus menciptakan manusia dengan kepribadian yang baik. Pelatih menghormati atlet sebagai subjek yang memiliki pikiran, perasaan, kemauan dan aspirasi, sedangkan atlet menghormati pelatih sebagai orang dewasa yang harus didengarkan dan diikuti instruksinya.

Keberhasilan atau kegagalan pelatih dapat dilihat dari sikap dan tindakan atlet sehari-hari, apabila cukup disiplin dalam pelaksanaan program latihan, mengikuti aturan serta memiliki sikap yang positif dan konstruktif.

8. Melatih mental atlet dan karakter agresif

Seorang pelatih dapat mempersiapkan seorang pemain/atlet untuk bermain agresif tanpa takut menyakiti orang lain untuk memenangkan pertandingan. Memberikan motivasi, memberikan reward/hadiah, pemain yang memberi penghargaan biasanya bermain agresif tanpa frustrasi.

Olahraga adalah salah satu cara untuk mengarahkan dorongan agresif dalam diri seseorang dan menghindari gangguan pasif agresif serta retardasi mental (keterbelakangan mental) pada diri atlet, diantaranya tugas utama olahraga adalah mencoba membebaskan orang dari dorongan agresif atau pelepasan katarsis (pelepasan emosi).

Dalam olahraga sebaiknya menghindari tindakan agresif dalam olahraga harus dihindarkan, dalam arti tindakan menyerang yang bermaksud melukai orang lain.

9. Memahami perkembangan psikologis atlet

Weingberg dan Goul (1995) (HIMPSI, 2008) mengemukakan bahwa psikologi olahraga dan psikologi latihan memiliki tujuan utama sebagai berikut:

  • Mempelajari bagaimana faktor psikologis mempengaruhi performa fisik seorang individu atlet.
  • Memahami bagaimana partisipasi dalam olahraga mempengaruhi perkembangan individu, termasuk kesehatan dan kesejahteraannya.
  • Pembinaan mental dimulai dengan diagnosis kondisi dan perkembangan psikologis atlet, identifikasi kemampuan atau bakat dan kelemahan atlet, sehingga penanganan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan atlet untuk meningkatkan prestasinya.

Prestasi olahraga tidak hanya ditentukan oleh unsur fisik, teknik dan strategi, tetapi juga oleh aspek mental. Untuk mencapai prestasi olahraga yang tinggi perlu dilakukan upaya pembinaan atau pengembangan atlet untuk mencapai hasil yang optimal dan menjadi juara. Selain berbagai latihan diperlukan pula pembinaan mental yang disesuaikan dengan kondisi umum dan khusus seorang atlet.

Share
Published by
Titi Rahmah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago