Psikologi Sosial

7 Tips agar Tetap Produktif di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan masih belum pasti kapan akan berakhir. Sebagian dari kita mungkin sudah bosan menjalani aktivitas yang lebih banyak di dalam rumah karena himbauan untuk di rumah saja serta menghindari kerumunan. Hal ini memang harus kita patuhi untuk mengurangi potensi terpapar virus corona.

Walaupun demikian, kita tetap bisa mengikuti tips agar tetap produktif di masa pandemi sehingga 5 dampak pandemi pada kesehatan mental yang harus diketahui dapat diminimalisir. Selain itu, melakukan kegiatan yang produktif juga bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain.

1. Tidur yang Cukup

Banyak orang yang selama pandemi jadwal tidurnya menjadi tidak teratur. Biasanya beberapa orang memilih tidur pada pukul 1 sampai 3 dini hari kemudian bangun di atas pukul 8 pagi. Padahal, bangun pagi sebelum matahari terbit dan tidur tidak terlalu malam memiliki dampak positif baik pada fisik juga pada mental seseorang.

Idealnya, manusia tidur di malam hari selama 7-8 jam (Rizal, 2021) dengan mengikuti tahapan tidur dalam psikologis. Di sisi lain, tidur sejenak di siang hari juga baik untuk mengisi energi. Dengan tidur yang cukup, kita dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dengan efektif dan maksimal.

Dilansir dari Harvard Medical School’s Division of Sleep Medicine, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sulit tidur:

  • Buat jadwal tidur dan lakukan dengan konsisten. Bisa menggunakan alarm yang menunjukkan kapan kamu harus tidur dan kapan harus bangun.
  • Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur sehingga otak akan terbiasa bahwa berada di atas tempat tidur hanya untuk tidur.
  • Kurangi konsumsi kafein karena terdapat 15 lasan kafein berbahaya untuk kesehatan mental.
  • Stop penggunaan alat elektronik terutama ponsel sebelum tidur.
  • Minum maksimal satu jam sebelum tidur.

2. Olahraga

Walaupun di rumah saja, tetapi masih banyak jenis olahraga yang dapat kita lakukan secara mandiri. Misalnya, work out, lompat tali, berbagai macam senam, yoga, dan lain sebagainya. Agar tidak bosan, kita juga boleh sesekali lari pagi atau bersepedah ke sekitar tempat tinggal, tetapi pastikan tetap memakai masker dan berjaga jarak dengan orang lain. 

Kalau malas olahraga yang berat, kita tetap harus berolahraga setidaknya 15 menit di pagi hari setelah minum segelas air putih dan makan kecil. Gerakan yang dilakukan, yaitu:

  • Jumping jacks (20 kali)
  • Squats (20 kali)
  • Lunges (20 kali)
  • Push-up (10 kali)
  • Punches (40 kali)
  • Elbow plank (60 detik)

Ulangi seluruh gerakan sebanyak tiga kali dengan dua menit istirahat antarsetnya. Perlu diperhatikan bagaimana pentingnya olahraga untuk kesehatan mental.

3. Relaksasi

Relaksasi merupakan kegiatan untuk melemaskan otot-otot tubuh sehingga ketegangan pada tubuh dapat berkurang (Aufar & Raharjo, 2020). Ketika pandemi, individu biasanya menjadi lebih mudah stres apabila kondisi emosinya sedang kurang stabil. Relaksasi merupakan salah satu dari 3 cara mengatasi stres saat pandemi yang dapat kamu lakukan!

Di masa pandemi, relaksasi memang tidak bisa dilakukan di satu tempat yang sama. Namun, kini kita bisa melakukan relaksasi di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja menggunakan media telekonferensi, seperti Google Meet, Zoom Meeting, Microsoft Teams, dan platform lainnya. Selain itu, kita juga bisa melakukan relaksasi sendiri dengan bantuan pembimbing melalui video di kanal YouTube.

4. Melakukan Hobi yang Bermanfaat

Menyalurkan hobi dalam hal-hal positif merupakan salah satu cara untuk mengisi waktu luang sekaligus dapat memperbaiki perasaan. Hobi yang biasanya dimiliki misal, memasak, membaca buku, bercocok tanam, mendengarkan musik, menari, bernyanyi, menulis, berolahraga, dan masih ada banyak hobi lain yang bisa dilakukan di rumah.

Di samping itu, bermain game, menonton film, menggunakan media sosial, juga dapat menjadi kegatan yang produktif sebab menjadi hiburan untuk kita sehingga rasa lelah atau jenuh dapat hilang. Namun, pastikan tetap melakukan aktivitas lainnya karena hal tersebut juga bisa menjadi kegiatan kontraproduktif jika dilakukan secara berlebihan.

5. Mempelajari Keterampilan Baru

Selain melakukan hobi, terkadang kita juga bisa bosan terhadap hobi yang sudah kita miliki sebelumnya. Cobalah untuk mempelajari keterampilan baru atau bisa juga meningkatkan keterampilan pada bidang yang sedang ditekuni. Dengan begitu, pengalaman kita akan semakin bertambah dan mungkin dapat menghasilkan sesuatu yang berguna.

Cara untuk mempelajari suatu keterampilan bisa dengan bertanya kepada orang terdekat yang lebih memahami, membaca dari Google, atau bisa juga melihat dari video YouTube. Hal yang terpenting adalah melakukan aktivitas untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat.

6. Mengikuti Kegiatan Online

Mendaftarkan diri pada pelatihan atau kursus online, menjadi volunteer online, mengikuti perlombaan, menghadiri webinar, magang online, hal-hal tersebut merupakan beberapa contoh kegiatan secara daring yang dapat kita lakukan dari rumah saja.

Ilmu, pengalaman, atau mungkin sertifikat hasil mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi diri dan bisa juga digunakan untuk menolong orang lain. Selain itu, sebagian kegiatan online diadakan secara gratis atau tanpa dipungut biaya. Tinggal bagaimana kita mau rajin-rajin untuk mencari informasinya yang saat ini sudah banyak beredar di media sosial, seperti Instagram, Twitter, grup WhatsApp, atau Telegram.

7. Membantu Orang Lain

Selain melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk diri sendiri, kita juga bisa mencari kegiatan positif dalam rangka menolong orang lain yang butuh pertolongan. Patut diingat bahwa tidak hanya kita yang terdampak oleh pandemi COVID-19, ada banyak orang di luar sana baik keluarga, teman, tetangga, atau bahkan orang yang tidak kita kenal sedang mengalami kesulitan.

Cobalah lakukan suatu hal yang kita mampu untuk meringankan beban orang lain. Misalnya, bersedekah, memberi makanan, membeli makanan dari pedagang kecil, atau bisa juga membagikan masker dan hand sanitizer. Akan tetapi, membantu orang lain tidak harus dengan hal-hal yang sifatnya materil saja. Kita bisa menunjukkan empati seperti yang dijelakan pada teori empati dalam Psikologi, mendengarkan keluh kesahnya, dan membuat mereka tidak merasa sendiri juga akan sangat membantu melewati pandemi (Ekaningtyas, 2020).

Selamat mencoba!

Share
Published by
Gendis Hanum Gumintang

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago