Psikologi Sosial

15 Teori Psikologi Sosial Berdasarkan Pendapat Ahli

Psikologi sosial yang didefinisikan oleh Taylor, Peplau dan juga Sears memiliki arti sebuah studi ilmiah mengenai cara seseorang berpikir, mempengaruhi dan juga berhubungan dengan orang lainnya. Sedangkan menurut pendapat Baron, psikologi sosial merupakan studi ilmiah tentang pemahaman asal usul dan juga sebab individu dalam sebuah situasi sosial. Sementara untuk sekarang ini, psikologi sosial lebih banyak memberikan banyak manfaat dibandingkan sebelumnya. Psikologi sosial sangat membantu masyarakat untuk bisa memahami peristiwa yang akhir akhir ini sedang diperbincangkan seperti prasangka etnis, pelecehan seksual, dampak teknologi dan berbagai fenomena sosial yang ada di sekitar. Psikologi sosial juga mendapat salah satu posisi penting dalam psikologi modern dan juga sudah memberikan pemikiran masyarakat sekaligus memperkaya jiwa dari para masyarakat. Berikut ini, kami akan memberikan ulasan mengenai apa saja teori teori psikologi sosial yang penting untuk diketahui.

  1. Teori Genetik

Teori genetik lebih menekankan pada kualitas yang diperoleh sebagai bawaan lahir atas tingkah laku sosial. Dalam teori genetik, disebutkan manusia adalah binatang sosial bahwa komponen dari setiap tingkah laku sosial dihubungkan dengan akar pada penyebab genetik yang tidak dipelajari. Konrad Lorenz yang merupakan seorang ahli etiologi mempelajari tentang gejala sosial pada binatang dan berpendapat jika tingkah laku agresi merupakan wujud dari insting agresi yang ada sejak lahir dan bertujuan untuk melindungi diri.

Sedangkan ahli lainnya bernama William Mc Douglas juga memakai teori genetik sebagai dasar tingkah laku sosial yang berpendapat jika sikap dan tingkah laku spesifik bisa dijelaskan menggunakan istilah insting dan tingkah laku mempunyai tujuan langsung yang tidak bisa dipelajari. Akan tetapi untuk sebagian ahli psikologi sosial lainnya menolak pendapat jika resting adalah mekanisme penjelasan tingkah laku manusia sebab tasting dianggap tidak bisa menjelaskan alasan dibalik tingkah laku dan juga tidak bisa memberikan prediksi akurat mengenai tingkah laku individu pada masa yang akan datang. Untuk itu bisa disimpulkan jika dalam teori genetik mengabaikan peranan situasional dan juga lingkungan dalam menelaah tingkah laku sosial sehingga teori genetik ini tidak terlalu banyak digunakan untuk mengkaji beberapa fenomena psikologi sosial.

  1. Teori Stimulus Respons

Dalam teori stimulus ini menyatakan jika stimulus bisa memberikan hasil yang positif atau memberikan penghargaan sehingga respons stimulus tersebut bisa diulangi pada kesempatan lainnya pada saat stimulus yang sama terjadi. Namun sebaliknya, jika respons memberikan akibat yang negatif seperti hukuman dan sebagainya, maka hubungan antara stimulus respons tersebut bisa dihindari pada kesempatan yang lain.

Ada beberapa istilah yang harus dijelaskan dalam teori ini yakni stimulus, respons, dorongan, reinforcement dan faktor penguat. Stimulus merupakan peristiwa yang terjadi diluar maupun didalam tubuh manusia yang mengakibatkan timbulnya sebuah perubahan tingkah laku dan respons adalah perubahan yang terjadi karena adanya simulus tersebut.

  1. Teori Kognitif

Pokok pikiran dalam pendekatan psikologi kognitif merupakan perilaku individu yang tergantung dari bagaimana cara mengamati situasi sosial secara spontan dan otomatis dimana individu akan mengorganisasikan persepsi, pikiran dan juga keyakinan  mengenai situasi sosial dalam bentuk yang sederhana dan memiliki makna.

Teori kognitif sendiri memiliki tekanan yang berbeda dengan teori belajar yakni teori kognitif yang memusatkan pada interpretasi dan organisasi perseptual tentang keadaan seseorang dan bukan keadaan masa lalu. Selain itu, teori kognitif juga mencari sebab sebab perilaku pada persepsi atau interpretasi individu pada situasi dan bukan pada realita situasi. Interpretasi individu terhadap situasi adalah hal yang jauh lebih penting dibandingkan bagaimana situasi yang sebenarnya sedang terjadi.

  1. Teori Belajar Sosial

Pokok pemikiran dalam teori belajar sosial yang merupakan salah satu dari macam macam teori belajar dalam psikologi adalah perilaku individu yang ditentukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya. Dalam sebuah situasi tertentu, seseorang akan belajar tentang perilaku tertentu sebagai sebuah kebiasaan dan jika dalam menghadapi situasi tersebut maka akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaannya. Dalam kehidupan manusia sendiri terdapat dua pengertian belajar yakni belajar secara fisik seperti naik sepeda, bermain basket, menari dan sebagainya serta belajar psikis yakni belajar tentang peran diri sendiri dan peran orang lain dalam konteks sosial.

  1. Teori Psikoanalisa

Tokoh dalam teori psikoanalisis klasik ini adalah Freud dimana teori ini digunakan untuk menelaah tingkah laku sosial. Menurut pendapat Freud, pertentangan yang mendasar antara pemuasan keinginan dan juga kebutuhan individual dengan kesiapan masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan. Menurut teori psikoanalisa ini, perkembangan individu menuju kedewasaan dilakukan lewat beberapa tahap yakni tahap oral, anal, phallic dan juga genital.

  1. Teori Peran

Teori peran dalam psikologi atau role diartikan sebagai serangkaian tingkah laku atau fungsi yang berhubungan dengan posisi khusus dalam sebuah hubungan tertentu. Menurut Bidie dan Thomas, terdapat empat istilah mengenai perilaku yang berhubungan dengan peran yakni harapan atau expectation, norma atau norm, wujud perilaku atau performance, penilaian atau evaluation dan juga sanksi atau sanction.

  1. Teori Lapangan atau Psikodinamika

Teori lapangan atau psikodinamika dipelopori oleh Kurt Lewin, Tolman, Whler, Lashley dan juga runswik dimana orientasi ini merupakan pengaruh dari psikologi gestalt yang memiliki prinsip jika bagian atau elemen kejiwaan tidak bisa berdiri sendiri namun teroganisir dalam sebuah kesatuan yang memiliki sifat konstruktif dan dinamis berdasarkan hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Dalam teori lapangan ini terdapat empat konsep yakni lapangan kehidupan yakni segala sesuatu yang ada dan mempunyai makna untuk individu atau kelompok, tingkah laku dan lokomosi yakni perubahan atau gerakan dalam lapangan kehidupan, daya yakni menjelaskan tentang terjadinya tingkah laku dalam lapangan kehidupan dan juga ketegangan yang terjadi jika ada 2 daya positif yang mengarah pada tujuan berbeda atau adanya daya negatif dan juga daya positif yang mengarah pada sebuah tujuan.

  1. Teori Penguatan Sosial

Homans berpendapat jika proses psikologi yang terjadi pada dua orang saling berinteraksi pada hakikatnya sama dengan proses jual beli dimana kedua belah pihak nantinya akan saling memberi harga sekaligus mencari keuntungan. Hubungan antara kedua orang tersebut nantinya akan saling bergantung untuk mendapatkan hasil yang positif dan interaksi sosial yang saling bergantung tersebut memiliki tujuan untuk memaksimalkan hasil yang lebih positif untuk setiap setiap peserta interaksi.

  1. Teori Identitas

Teori identitas sosial yang dikemukakan Sheldon Stryker memusatkan perhatian pada hubungan saling mempengaruhi antara individu dengan struktur sosial yang lebih besar atau disebut juga dengan masyarakat. Individu dan masyarakat dipandang sebagai dua sisi dari satu mata uang. Seseorang akan dibentuk oleh interaksi akan tetapi struktur sosial yang membentuk interaksi.

Teori ini menggabungkan antara konsep peran dan juga konsep diri dari teori interaksi simbolis dimana setiap peran yang ditampilkan individu dalam berinteraksi dengan orang lain nantinya akan memiliki definisi tentang diri sendiri yang berbeda dengan orang lain. Jika seseorang memiliki banyak peran, maka orang tersebut juga akan memiliki banyak identitas dan perilaku dalam sebuah bentuk interaksi nantinya akan dipengaruhi dengan harapan peran dan juga identitas diri begitu juga dengan perilaku dari pihak yang berinteraksi dengan diri sendiri.

  1. Teori Pembelajaran Sosial

Neil Miller dan John Dollard dalam sebuah percobaan melaporkan jika peniruan atau imitation antara individu disebabkan karena unsur instink atau program biologis. Penelitian tersebut mengindikasikan jika seseorang belajar meniru perilaku orang lain dengan artian hasil tersebut adalah hasil dari proses belajar dan bukan hanya disebabkan karena instink yang dinamakan dengan social learning yang menjadi salah satu cara belajar efektif dalam psikologi. Perilaku meniru tersebut terjadi karena seseorang merasa memperoleh imbalan pada saat meniru perilaku orang lain dan akan memperoleh hukuman jika tidak menirukan hal tersebut.

  1. Teori Perbandingan Sosial

Teori perbandingan sosial dikemukakan oleh Festinger yang berpendapat jika sebuah proses saling mempengaruhi dan juga perilaku bersaing dalam interaksi sosial terjadi karena kebutuhan untuk menilai diri sendiri dan kebutuhan ini bisa terpenuhi dengan cara membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Teori ini terjadi dari efek komunikasi sosial yang diperluas kembali meliputi evaluasi kemampuan dan juga evaluasi opini.

Teori ini memiliki dasar proses pengaruh sosial berhubungan dengan perilaku kompetitif yang menuju kebutuhan untuk evaluasi diri. Untuk evaluasi tersebut, seseorang akan mendasarkan diri pada perbandingan dengan orang lain sehingga dua hal yang diperbandingkan dalam hal ini menjadi dua bagian yakni pendapat atau opinion dan juga kemampuan atau ability.

Teori Psikologi Sosial Lainnya

Selain beberapa teori yang sudah kami ulas diatas, masih ada beberapa teori lain yang masuk ke dalam perkembangan psikologi sosial dan beberapa diantaranya adalah:

  • Teori pertukaran sosial: Dikeluarkan oleh seorang sosiolog bernama George Homans yang menganalisis interaksi antara individu dari segi hasil sebuah pertukaran.
  • Teori inkonsistensi disonasi: Dikembangkan Leon Festinger yakni dua elemen kognitif yang menimbulkan tekanan untuk menghasilkan elemen yang selaras.
  • Teori keseimbangan: Berpendapat jika formulasi yang spesifik menyatakan hubungan diantara rasa suka individu pada orang lain, sikap mengenai sebuah topik dan sikap orang lain yang dipersepsikan tentang topik yang serupa.
  • Teori intelegensi Piaget: Intelegensi adalah proses kehidupan dasar yang membantu organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Share
Published by
Bernadet Maress

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago