Setiap keluarga tentunya mengharapkan kelahiran anak yang sehat dan tidak kurang satu apa-pun. Namun, beberapa anak lahir dengan kondisi yang kurang sempurna baik secara fisik maupun mental. Salah satu kondisi di mana anak memiliki masalah dalam kondisi mentalnya adalah ketika ia mengalami retardasi mental.
Pada umumnya, retardasi mental dapat diketahui sejak masih usia anak-anak dan bisa saja terus berlanjut seumur hidup. Meskipun demikian orang tua dapat mencegah anaknya kelak agar tidak memiliki gangguan ini dan ketika didiagnosis memiliki retardasi mental pun, ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Retardasi mental atau dapat disebut juga dengan disabilitas intelektual dapat diartikan sebagai gangguan intelektual yang ditandai dengan kemampuan mental atau intelegensi individu yang berada di bawah rata-rata orang normal sehingga kurang mampu mempelajari kemampuan baru dengan kecepatan seperti orang-orang pada umumnya.
Selain itu retardasi mental juga dapat didefinisikan sebagai gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan nilai IQ di bawah kategori rata-rata (sekitar lebih kecil dari 70) sehingga individu tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari sama seperti orang yang normal.
Pengertian lain yang tidak jauh berbeda mengenai retardasi mental, yakni kondisi ketika seseorang mempunyai kecerdasan atau kemampuan mental yang lebih rendah dari rata-rata dan disertai dengan kurangnya keterampilan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Gejala individu yang mengalami retardasi mental atau ciri-ciri retardasi mental anak dapat dibedakan secara umum dan khusus maupun berdasarkan tingkat keparahannya dari ringan, sedang, berat, hingga sangat berat.
1. Gejala secara umum
2. Gejala secara khusus
3. Gejala retardasi mental ringan
4. Gejala retardasi mental sedang
5. Gejala retardasi mental berat
6. Gejala retardasi mental sangat berat
Retardasi mental dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut adalah penyebab retardasi mental di antaranya, yakni sebagai berikut:
Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat memicu meningkatnya risiko retardasi mental, yaitu:
Berdasarkan faktor-faktor risiko di atas, dapat dilihat setidaknya terdapat dua hal yang mampu diupayakan oleh orang tua dan keluarga untuk mencegah anaknya memiliki retardasi mental.
Individu yang mengalami retardasi mental pada umumnya akan terus memiliki gangguan ini hingga akhir hayat. Akan tetapi, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, biasanya dengan pemberian pendidikan dan pendampingan secara khusus.
Akan tetapi, klinisi perlu melakukan diagnosis terlebih dahulu, termasuk melakukan tes IQ untuk mengetahui dengan akurat dan spesifik mengenai tingkat retardasi mental pada individu. Setelah hasil diagnosis didapatkan, dokter akan bekerja sama dengan keluarga untuk menyusun rangkaian proses perawatan yang tepat sesuai kebutuhannya.
Beberapa cara menyembuhkan retardasi mental yang dapat dilakukan, seperti adanya penanganan sejak dini (untuk bayi dan balita), mengikuti program pendidikan khusus, terapi perilaku, program konseling, serta pemberian obat jika diperlukan.
Apabila keluarga sudah melihat adanya gejala-gejala di atas bahkan sejak usia anak masih sangat dini, segera pergi ke instansi kesehatan atau berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi anak. Hal ini penting karena semakin cepat seseorang dengan retardasi mental mendapat penanganan, maka proses penyembuhannya pun akan lebih mudah sebab bisa jadi gangguannya belum terlalu parah.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…