Dalam proses penyusunan alat ukur dari aspek dan dimensi, sebelum menulis item, penyusun skala baik itu orang umum atau psikolog biasanya mengeksplorasi teori mengenai konstrak yang hendak diukur (pengertian, aspek-aspek) sebelum menulis item. Ini adalah pendekatan penyusunan secara deduktif (top down), penyusunan alat ukur disetir oleh teori.
Ada juga penyusunan skala yang disetir oleh temuan-temuan hasil eksplorasi di lapangan. Namanya pendekatan induktif (bottom up). Kata aspek, dimensi, seringkali dipakai dalam konteks yang sama. Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengulas lengkap mengenai Perbedaan Aspek dan Dimensi dalam Psikologi sesuai konteks penyusunan alat ukur psikologi. Berikut selengkapnya.
1. Aspek dalam Pandangan Psikologi
Yang dimaksud dengan aspek dalam pandangan psikologi adalah penjabaran konstrak ukur yang lebih operasional sebelum dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator tindakan yang lebih operasional. Kebanyakan psikolog menamakan penjabaran ini sebagai aspek dalam pandangan psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan motif dan motivasi dalam psikologi)
Aspek dalam pandangan psikologinya adalah food preference, friendship patterns, and language usage. Aspek dalam pandangan psikologi-aspek dalam pandangan psikologi inilah yang kemudian dijabarkan menjadi indikator atau item dalam skala.
Beberapa psikolog lainnya mengatakan bahwa penyusun skala cukup dari definisi teoritis yang didapatkan dari kajian literatur secara komprehensif. Definisi tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan item (Schwab, 1980). (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)
2. Dimensi dalam Pandangan Psikologi
Dimensi dalam pandangan psikologi biasanya menjelaskan adanya aspek dalam pandangan psikologi ukur unik yang memilki domain yang berbeda dengan aspek dalam pandangan psikologi lainnya. Untuk mengetahui bahwa aspek dalam pandangan psikologi tersebut merupakan dimensi dalam pandangan psikologi yang berbeda biasanya dilakukan analisis faktor.
Analisis faktor akan menghasilkan faktor-faktor (kadang dinamakan dengan dimensi dalam pandangan psikologi). Skala tersebut memiliki dimensi dalam pandangan psikologi lebih dari satu sehingga dinamakan dengan skala multidimensi dalam pandangan psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)
3. Contoh Aspek dalam Pandangan Psikologi
Aspek dalam pandangan psikologi adalah “komponen” penyusun sebuah variabel. Artinya, sebuah variabel tidak akan lengkap/ sempurna tanpa adanya keseluruhan komponen tersebut.
Seseorang akan bisa dikatakan mahir berbahasa Inggris, kalau mampu memenuhi keempat aspek dalam pandangan psikologi itu. Tapi, jika ada seseorang yang mahir reading (bisa memahami bacaan in english), writing (mampu menulis (Baca juga mengenai dampak psikologis dari penderita kanker)
dalam bahasa inggris dengan susunan tata bahasa yang tepat), dan listening (mampu memahami percakapan verbal dalam English), maka dapat disebut dia bisa berbahasa Inggris, tapi tidak sempurna. Karena dia tidak bisa memenuhi semua aspek dalam pandangan psikologi secara sempurna.
4. Aspek dalam Pandangan Psikologi Merupakan Intensitas
Kita diajarkan bahwa aspek dalam pandangan psikologi sama dengan aspek dalam pandangan psikologi. Tapi, yang psikolog pahami dari literatur teranyar dalam pengukuran psikologis, kedua hal tersebut berbeda. Psikolog masih belum memahami definisi “aspek dalam pandangan psikologi” secara baik. Tapi, definisi aspeksionalnya, aspek dalam pandangan psikologi adalah intensitas dan frekuensi dari sebuah indikator.
5. Contoh Aspek dalam Pandangan Psikologi
6. Dimensi dalam Kehidupan Sehari Hari
Menurut Luthans (2006), terdapat tiga keadaan psikologis yang dapat meningkatkan keterlibatan dimensi dalam psikologi seseorang, yaitu:
7. Aspek dalam Kehidupan Sehari Hari
Menurut Luthans (2006), terdapat empat aspek dalam pandangan psikologi kehidupan sehari hari seseorang, yaitu sebagai berikut:
Kehidupan sehari hari akan muncul bila kehidupan dirasakan sebagai sumber utama terhadap harapan seseorang dan sumber kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang menonjol (salient need) seseorang. Kebutuhan yang menonjol ini akan menguat bila kehidupan dipersepsikan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga akan membuat seseorang menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kehidupannya.
Partisipasi aktif akan terjadi bila seseorang diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam besehari hari seperti kesempatan mengeluarkan ide-ide, membuat keputusan yang berguna untuk kesuksesan perusahaan, kesempatan untuk belajar, mengeluarkan kepsikologan dan kemampuannya dalam besehari hari, sehingga partisipasi aktif ini akan berpengaruh pada hasil sehari hari dan hasil yang memuaskan akan mempengaruhi rasa berharga pada pribadinya.
Usaha sehari hari yang ditampilkan menggambarkan seberapa jauh seseorang yang terlibat pada kehidupannya akan menganggap pentingnya kehidupan tersebut bagi self-esteem atau rasa keberhargaan pribadi pada pribadi seorang. Hal ini bisa terlihat dari seberapa sering seseorang memikirkan tentang kehidupannya yang belum terselesaikan setelah jam sehari hari selesai, masalah yang belum selesai menjadi pusat konsep pribadi yang berlaku dalam hati.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bisa menambah wawasan sobat mengenai perbedaan dimensi dan aspek dalam psikologi, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…