Psikologi Forensik

10 Peran Psikologi Forensik dalam Menganalisa Perilaku Agresif

Terdapat peran psikologi forensik dalam menganalisa perilaku agresif yang sangat berguna terutama untuk identifikasi awal kemungkinan terjadinya tindak kriminal. Psikologi forensik merupakan semua penelitian atau teori psikologi yang berhubungan dengan efek dari faktor kognitif, afektif hingga perilaku terhadap proses hukum. Tidak heran bila kemudian psikologi forensik bisa digunakan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku tertentu, termasuk di dalamnya adalah perilaku agresif.

Cakupan fungsi yang luas dari psikologi forensik ini akan sangat berguna terutama untuk menyelesaikan proses hukum yang sedang berlangsung. Data yang didapatkan bisa menunjang untuk pembuatan kesimpulan tertentu dalam cara kerja psikologi forensik.

Berikut ini adalah beberapa macam penerapan psikologi sosial dalam hukum yang bisa digunakan untuk menganalisa perilaku agresif. Perilaku agresif di sini memiliki definisi sebagai perilaku yang mengarah kepada tindak kriminal. Umumnya, perilaku agresif bisa ditunjukkan pada individu dalam rentang usia remaja. Hal ini tidak lepas dari tugas perkembangan remaja, dengan karakteristiknya yang sedang mencari jati diri dan sering kali mendapatkan sistem nilai yang kurang baik. Langsung saja, simak apa saja peran dari psikologi forensik berikut ini:

  1. Menjadi Saksi Ahli

Permasalahan yang berhubungan dengan perilaku agresif akan selalu membutuhkan rujukan yang tepat. Di sinilah psikologi forensik akan berlaku. Seorang psikolog bisa menjadi saksi ahli untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dalam perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang. Ini merupakan bentuk dari peran psikologi forensik yang bisa kita temui dalam persidangan-persidangan suatu kasus. Saksi ahli akan dihadirkan untuk memantapkan proses peradilan yang ada. (Baca juga: tips menjadi psikolog yang baik)

  1. Menjadi Penilai dalam Kasus-kasus Sipil

Kasus-kasus sipil seperti misalnya kekerasan dalam rumah tangga, juga bisa melibatkan psikologi forensik. Di sini akan diidentifikasi mengenai kebenaran dan motif terjadinya kasus-kasus tersebut. Tentunya luaran berupa beragam alasan bisa menjadi data yang digunakan untuk menegakkan proses peradilan. Psikologi forensik mampu memberikan solusi yang tepat untuk melaksanakan hal ini.

  1. Memperjuangkan Hak untuk Pemberian atau Penolakan Pengobatan

Kita mungkin sering melihat seseorang seringkali sakit jiwa atau sakit fisik pada saat menghadapi suatu persidangan. Psikologi forensik akan berperan dalam memperjuangkan hak tersebut. Apakah seseorang memang benar-benar sakit dan membutuhkan pengobatan, atau justru sebenarnya hanya berpura-pura saja. Psikologi forensik sudah banyak sekali penerapannya. Kita bisa melihat contoh kasus pembunuhan yang dilakukan seseorang. Bila saat dikaji rupanya ia memiliki gangguan jiwa, tentu proses peradilan bisa diputuskan untuk tidak dilanjutkan lagi.

  1. Memprediksi Bahaya

Psikologi forensik juga bisa memprediksi bahaya-bahaya tertentu. Seperti misalnya, memutuskan apakah seorang petugas layak untuk dipersenjatai atau tidak. Psikologi forensik bisa menganalisa perilaku-perilaku seseorang yang mungkin potensial untuk melakukan suatu tindakan agresif. Tak heran bila kemudian ini memang sangat berguna terutama untuk memprediksi berbagai macam bahaya tersebut.

  1. Menjalankan Fungsi Konsultasi

Fungsi konsultasi juga bisa dijalankan dalam proses psikologi forensik. Kita mungkin akan mengetahui bahwa beberapa permasalahan butuh dikonsultasikan di bidang psikologi. Jika kaitannya dengan proses hukum, maka psikologi forensiklah yang paling tepat untuk digunakan. Konsultasi seputar kondisi psikologis seseorang, hingga kemungkinan untuk terjadinya potensi perilaku agresif bisa dilakukan dengan mengkaitkan psikologi forensik. Proses ini mungkin akan membutuhkan pendalaman untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan kesimpulan nantinya.

  1. Penilai dalam Kasus Kriminal

Selain berfungsi untuk menilai dalam kasus-kasus sipil, kasus-kasus kriminal juga bisa dinilai melalui psikologi forensik. Ini merupakan peran psikologi forensik dalam menganalisa perilaku agresif yang akan digunakan terutama untuk mengetahui kecenderungan tingkah laku seseorang. Bila ditemukan seseorang memang potensi untuk berlaku agresif, mungkin keputusan nantinya juga akan ditunjang dari serangkaian tes psikologi forensik. Contoh yang paling familiar adalah tes terhadap kebohongan. Psikologi forensik bisa menjadi bagian yang juga menangani hal tersebut. (Baca juga: jenis pendekatan dalam psikologi hukum)

  1. Bisa Memberikan Treatment yang Sesuai

Manakala ditemukan masalah yang berhubungan dengan psikologi, maka akan ada treatmen yang sesuai. Ini sebenarnya merupakan bagian dari memperjuangkan hak pengobatan seseorang yang dianggap kriminal, tetapi sebenarnya memiliki gangguan psikis. Psikologi forensik digunakan untuk mengidentifikasi hal ini supaya tidak berkembang menjadi sesuatu yang salah. Pengambilan kesimpulan mungkin memang menjadi hal yang sangat krusial.

  1. Menjalankan Fungsi Konselor

Proses konseling juga bisa dilakukan dengan adanya psikologi forensik. Seorang psikolog bisa menjadi konselor untuk mengamati apa saja permasalahan yang sedang dihadapi seseorang. Proses hukum akan berjalan dengan lebih baik saat fungsi psikologi konseling ini juga berjalan dengan baik. Bahkan tidak menutup kemungkinan pula bahwa psikologi forensik bisa menjadi bagian dari penelitian terhadap fenomena-fenomena yang ada.

  1. Menjadi Peneliti

Sebagaimana telah dijelaskan dalam poin sebelumnya, psikologi forensik bisa menjadi bagian dari penelitian. Ini artinya, berbagai macam bisa didokumentasikan untuk kemudian ditelaah kembali. Ini akan memunculkan berbagai macam fenomena baru yang mungkin saja ada kaitannya dengan suatu modus atau motif seseorang terkait dengan perilaku agresif.

  1. Membantu Penyelesaian Kasus

Penyelesaian kasus bisa lebih cepat selesai terutama dengan adanya psikologi forensik. Identifikasi pada perilaku agresif yang terjadi bisa dilakukan untuk mencari apa saja kemungkinan-kemungkinan penyebab seseorang melakukan suatu tindak kriminal atau kasus lainnya. Tentu saja peran ini sangat berguna dan membuat penyelesaian masalah berlangsung dengan lebih cepat.

Itulah beberapa macam peran dari psikologi forensik. Perilaku agresif memang perlu diidentifikasi supaya tidak berkembang menjadi sebuah tindak kriminal. Dengan adanya peran psikologi forensik dalam menganalisa perilaku agresif ini maka proses hukum bisa berjalan dengan lebih baik.

Share
Published by
Barzam

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago