Perilaku agresif pastinya seringkali kita dengar di kehidupan sehari- hari, sebenarnya apa yang dimaksud dengan perilaku agresif itu? Nah, perilaku agresif jika kita artikan secara umum merupakan sebuah perilaku yang sebenarnya dengan sengaja bisa menyakiti dan juga melukai orang lain, bisa dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk secara verbal. Perilaku ini Terkadang bisa juga dikaitkan dengan sebuah sikap yang dimiliki oleh anak- anak dimana dalam usia perkembangannya lebih cenderung melakukan hal- hal yang mengejek temannya atau menyakiti teman yang lain.
Secara psikologis sendiri agresif berkaitan dengan kejiwaan seseorang yang memiliki makna dalam hal negatif. Dalam ilmu psikologi, sikap agresif ini memang Terkadang dilihat dari adanya sebuah sikap yang ingin menyerang dan melakukan tindakan dengan menyakiti sesama mahluk lain. Anak- anak yang memiliki sikap agresif umumnya terjadi pada usianya yang masuk ke dalam 3 sampai dengan 8 tahun, dimana ada beberapa tahap perkembangan anak yang memang selalu menimbulkan sebuah masalah yang pelik. Tidak hanya di rumah, namun Terkadang di sekolah sikap agresif juga terjadi pada anak- anak.
Seorang ahli bernama Acheneiders juga menyatakan bahwa adanya sikap agresif ini Terkadang terjadi dikarenakan luapan emosi yang bisa saja dikaitkan dengan sebuah reaksi kegagalan individu, kemudian sikap ini diperlihatkan secara langsung dalam pengrusakan dalam seseorang atau sebuah benda dengan unsur kesengajaan yang dimilikinya. Dan kemudian diekspresikan kembali pada sebuah kata maupun kalimat verbal dan juga perilaku non verbal. Kemudian sikap agresif juga dinyatakan oleh David Osars dimana perilaku yang satu ini biasanya memiliki tujuan untuk menyakiti orang lain dan bisa juga karena adanya sebuah perasaan yang ingin menyakiti orang lain dalam diri yang lain.
Perilaku yang satu ini bisa dalam sebuah kekerasan yang bersifat fisik maupun bisa dilakukan secara sengaja. Dalam psikologi remaja, tidak jarang juga sikap agresif terjadi, baik pada lingkungan sekolah maupun di rumah, biasanya adanya sikap agresif ini bisa berkaitan dengan perasaan atau hubungan yang dirasakannya di masa lalu, sehingga akan sangat mempengaruhi kehidupannya anak tersebut. sifat agresif juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1.Rasa Amarah
Emosi dalam psikologi lintas budaya memang harus bisa kita kendalikan dengan baik. termasuk di dalamnya perasaan amarah yang kita miliki, dimana dalam perasaan yang satu ini sistem saraf parasimpatik terjadi karena adanya sebuah perasaan yang memang tidak suka, atau pada umumnya bisa juga disebabkan karena kenyataan yang tidak diinginkannya. Ketika rasa amarah datang, kemudian ada rasa lain yang muncul seperti perasaan ingin menyerang dan juga melemparkan sesuatu, bahkan tidak jarang rasa ingin menyakiti orang lain.
2.Adanya Contoh Dalam Kekerasan
Salah satu hal lain yang bisa menjadi penyebab adanya agresifitas adalah terdapat sebuah model kekerasan yang ditampilkan, dalam hal ini bisa juga pengaruh dari adanya film dan juga tindakan yang membuat perilaku agresif ini ada pada kalangan remaja. Sehingga perasaan tersebutlah yang termasuk ke dalam ciri- ciri emosi dalam psikologi yang sulit dikendalikan. Adanya adegan kekerasan yang ditonton juga bisa menjadi salah satu penyebab atau pemicu munculnya sikap agresifitas.
3.Obat- obatan Terlarang
Yang akan kita bahas selanjutnya adanya kesalahan dalam penggunaan obat- obat terlarang, dimana hal tersebut itulah juga yang bisa membuat seseorang memiliki sikap agresifitas yang cukup tinggi, apalagi adanya obat- obatan dan juga alkohol bisa membuat seorang remaja memiliki kadar sikap agresif yang jauh lebih tinggi dengan remaja lainnya. dan jika didiamkan begitu saja, bisa saja sikap yang satu ini akan menjadi gejala gangguan mental pada remaja yang cukup parah.
Contoh Perilaku Agresif yang Seringkali Kita Temui Di Lingkungan Sekitar:
Seseorang yang memiliki sikap agresif memang Terkadang selalu lebih percaya diri dengan apa yang telah dilakukannya, bahkan beberapa pakar juga seringkali membedakan perilaku agresif ini menjadi dua hal, diantaranya agresif rasa benci dan juga sikap agresif yang dijadikan sebagai cara untuk mencapai sesuatu. Dimana penjelasannya:
1.Agresif Rasa Benci
Untuk perilaku yang satu ini biasanya dimiliki oleh seseorang yang memiliki sifat emosi yang cukup tinggi, bahkan seringkali orang tersebut menunjukan rasa kemarahannya dan lebih berpusat pada sebuah tujuan dan juga sifat agresif itu sendiri yang biasa dicontohkan sebagai sifat agresif yang panas. Seseorang yang memiliki sifat satu ini Terkadang tidak perduli dengan apa yang dilakukannya, apakah bisa merugikan orang lain atau tidak.
2.Agresif Dalam Pencapaian Tujuan
Untuk sikap yang satu ini biasanya dilakukan dengan sebuah perilaku yang seringkali menunjukan rasa emosi. Dimana sikap yang satu ini terkadang menunjukan hal- hal yang bersifat ambisius didalam mendapatkan sebuah tujuan yang diinginkannya. Bahkan seringkali pelakunya tersebut tidak memiliki hubungan apapun. Sehingga bisa kita ambil kesimpulan, bahwa sikap yang satu ini merupakan sikap yang mengungkapkan pikiran dan juga perasaannya dengan tindakan yang salah, biasanya menggunakan kekerasan. Bahkan orang tersebut juga tidak segan untuk merendahkan dan juga melecehkan orang lain, bisa melalui perkataannya maupun dengan perbuatan yang dilakukannya. Karena seseorang yang memiliki sikap agresif ini lebih mengedepankan sesuatu hal yang menjadi kepentingan pribadinya dan perilaku abnormal ini patut jadi perhatian.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…